The First Confession [SingZay] #02

183 33 25
                                    

Sorry for the shortcomings🙏
Happy Reading❤️
I hope you like this

•┈┈┈┈┈•❦•┈┈┈┈┈•

02. A First Confession

"Si—"

         

       

       

       

     

Waktu seolah terhenti selama beberapa detik saat mulut Zayyan dibungkam oleh sesuatu yang lembut. Aroma harum sampo tercium dari helai rambut yang menyentuh hidungnya, dan kedua mata bulat Zayyan yang bagaikan malam penuh bintang itu melebar ketika mendapati wajah tampan dengan mata terpejam tersebut tepat di depan wajahnya—hanya berjarak kurang dari panjang jari kelingking.

Sing kembali menegakkan punggungnya yang barusan ia bungkukkan untuk menyamakan tinggi badannya dengan Zayyan agar anggota tubuh mereka itu bisa bertemu. Usai mengambil jarak di antara mereka berdua dan menjilat sekilas bibir merah padam miliknya sendiri, Sing menyeringai.

"Sekarang."

Kemudian, Sing berbalik dan mulai melangkahkan kaki menuju jalan pulang, meninggalkan Zayyan yang masih membeku di tempat untuk menyembunyikan ekspresi yang sedang ia buat sekarang.

Waktu masih saja seolah berhenti bagi Zayyan yang sedang berusaha mencerna situasi dengan seluruh wajah yang sudah telanjur dibuat merah. Setelah beberapa detik, Zayyan akhirnya tersadar dan langsung menyusul Sing untuk bertanya-tanya.

"Hei, Sing, apa yang baru kau lakukan? Kau serius menciumku? Apa seorang teman juga boleh melakukan itu? Dan juga ... tadi kau menjawab, 'Sekarang', apakah itu berarti kau belum pernah mencium seseorang sebelumku?"

"... Bukan ...."

Sing menjawab dengan suara kecil sehingga Zayyan tak dapat mendengarnya dengan jelas. "Hm?"

Sing berbalik sehingga kedua matanya berkontak langsung dengan mata Zayyan. Memasang wajah datar yang tampak serius dan sedikit murung, Sing terdiam sejenak sebelum menimpali,

"Itu bukan ciuman, yang tadi aku lakukan hanyalah kecupan."

"Ah, ah ... begitu, ya?" Melihat Sing yang menyahut perkataannya dengan serius dan tampak sedih seakan-akan tidak puas hanya dengan 'kecupan', Zayyan menjadi merasa aneh dan gugup sendiri. Padahal, Zayyan mengatakan itu juga hanya untuk ... bercanda?

Biasanya, ia akan menanggapi godaan atau rayuan Sing dengan tawa dan candaan, tetapi saat ini ... Zayyan merasa situasi sekarang tidak cocok untuk ia anggap sebagai lelucon karena Sing tampak sangat bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

Saat Zayyan masih membisu karena merasa canggung sendiri di tengah-tengah situasi yang menjadi serius seperti ini, Sing akhirnya membuka suara kembali. "Lagi pula ...."

Zayyan melirik ke arah Sing yang melanjutkan ucapannya, "Mungkin, saat ini kita adalah teman ... tetapi, bagiku ...."

          

"Kau lebih dari sekadar itu, Zayyan."

        

Merasa keadaannya akan mengarah ke hal-hal yang lebih dalam ditambah dengan suasana tenang malam yang mendukung, Zayyan semakin merasa bingung dalam menghadapi situasi seperti ini. Ditambah ... ini adalah pertama kalinya seseorang mengatakan sesuatu seperti itu kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Stories [ZaLeSing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang