8. bandara

64 13 5
                                    

tiga hari kemudian, marsha dan kathrina sedang bersiap siap untuk mengantarkan orang tua mereka ke bandara. jinan dan cindy hanya menggeleng kan kepalanya ketika melihat kedua putrinya itu sibuk dengan barang bawaan mereka karena mereka juga akan langsung ke rumah gracio selepas pulang dari bandara.

"tin, skincare gw mana?" tanya marsha sambil mengutak atik meja rias nya.

"mana gw tau" ketus kathrina, dia masih kesal karena kejadian di mall saat membahas dheo. dia selama tiga hari ini juga berbicara ketus kepada marsha.

"ck lo mah ah" ucap marsha.

"mama sama papa mau berangkat jam berapa?" tanya marsha kepada jinan dan cindy yang berada di kamar marsha dan kathrina.

"30 menit lagi" ucap jinan.

marsha hanya mengangguk anggukkan kepalanya pertanda mengerti dengan jawaban papa nya itu.

"kalian berdua udah belum siap siap?" tanya cindy ke marsha dan kathrina dengan nada yang lembut.

"udah mah" jawab mereka serentak kemudian saling memandang sinis satu sama lain.

"apa lo!" ucap kathrina sinis dan ketus ke marsha.

"dih! paan sih" balas marsha ke kathrin.

sedangkan jinan dan cindy yang melihat mereka berdua hanya menghela nafas karena kedua anak mereka itu masih bertengkar dari kemarin. tapi mereka masih tetap tidur satu kamar dan satu kasur.

"udah udah, ihh kalian ini dari kemarin berantem terus! udah kita berangkat sekarang aja ke bandara nya" ucap cindy dan meninggalkan kamar marsha serta kathrina. jinan mengikuti sang istri keluar dari kamar. sembari membawa koper kedua anaknya yang sudah di bereskan barang bawaan mereka di dalam nya.

sedangkan koper jinan dan cindy sendiri sudah dimasukkan ke dalam mobil oleh supir pribadi mereka.

marsha dan kathrina keluar dari kamar mereka dan mengunci pintu kamar nya.

begitu pun dengan cindy yang mengunci kamar miliknya dan jinan.

mereka semua sekarang sudah berkumpul di luar rumah. tidak lupa juga mereka sudah mengunci pintu rumah mereka. dan cindy menyerahkan kunci rumah kepada marsha dan juga kathrina.

"nih kunci rumahnya kalian aja yang simpen, inget! jangan sampe ilang ya!" ucap cindy penuh penekanan kepada marsha dan kathrina.

"iya ma" ucap mereka berdua dan kunci rumahnya disimpan di saku celana marsha.

"yaudah yuk berangkat" ucap jinan memasuki mobil yang sama dengan cindy, sedangkan marsha dan kathrina memasuki mobil yang berbeda. mereka menggunakan mobil yang berbeda karena......yo ndak tau kok tanya author hehe.

_______________________________________

di kediaman gracio, mereka juga sedang bersiap siap terutama gracio dan shani sedangkan ke empat putra nya hanya menunggu kedua orang tua mereka.

aran, zee, aldo, dan tian ingin mengantarkan kedua orang tuanya ke bandara, lebih tepatnya mereka ingin ikut pergi ke bandara saja tidak mengantarkan karena tetap jikalau mengantarkan juga tidak akan satu mobil dengan orang tua mereka.

"guys kira kira nanti kita bisa bebas gak ya dirumah? kan nanti ada marsha sama kathrin" ucap tian kepada ketiga kakaknya itu.

"gw sih nerima nerima aja, ya soalnya you know lah" jawab zee, memang dia itu dingin tetapi bila bersama orang terdekatnya terutama keluarga dia tidak bersikap dingin.

aldo yang mendengar ucapan zee hanya terdiam, karena dia tau bahwa zee senang bila marsha tinggal disini selama beberapa bulan. kenapa? karena zee menyukai gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita kita (zeesha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang