Weird

21 4 0
                                    

" Ingat, di kampus nanti kita pura pura tidak kenal"
Sunghoon mengingatkan, Wonyoung hanya bisa mengangguk, hatinya sedikit mencelos. Lagipula memang seperti itu kan, berharap apa.

Sunghoon dan Wonyoung berangkat terpisah. Wonyoung berangkat dengan transportasi umum, walaupun rasanya masih sedikit sakit untuk berjalan. Sunghoon langsung berangkat dengan mobil pribadinya tanpa menawari Wonyoung untuk ikut. Selepas kegiatan panas mereka Sunghoon tidak berbicara apa apa lagi dengan Wonyoung seolah mereka tidak terjadi apa apa.

Wonyoung berusaha membuat jalannya kembali normal walaupun sangat perih. Ia tidak mau ada yang sadar dan bertanya tanya apa yang terjadi padanya. Karena memang tidak mungkin juga fia menjawab dengan jujur.

"Hai Wony, Sekamat pagi" Sapa seseorang yang tiba tiba berjalan di sampingnya.

" Jake? pagi" Wony tersenyum senang, tapi menginat mereka berciuman tempo hari membuatnya malu.

" Aku minta maaf" kata jake setelah melihat wonyoung memalingkan mukanya sedikit.

" Ah.. tidak perlu merasa bersalah" wonyoung sebenarnya merasa sedikit canggung. Ia juga menyukai Jake, bahkan saat ini rasanya berdebar debar.

Jake berjalan bersama Wonyoung sampai di kelas mereka. Sepanjang pelajaran Jake diam diqm mengamati Wonyoung sambil tersenyum. Ia merasa lega telah menyatakan perasaannya.

Wonyoung yang merasa dirinya sedari tadi diperhatikan sedikit merasa tidak nyaman. Dia bingung harus merespon Jake seperti apa. Jake sepertinya akhirnya tau kalau ia menyukainya.

Saat kelas mereka selesai akhirnya Jake mengajak Wonyoung untuk pergi ke cafe dekat kampus. Ia menyadari wonyoung yang terlihat canggung dengannya. Jake akan mencoba berbicara pada Wonyoung.

" Wonuyoung, bisakah kita berhenti bersikap canggung satu sama lain?" Jake berkata begitu sambil melihat wajah wonyoung dengan lembut. "Mungkin kemarin terasa tiba-tiba jadi aku akan mengatakannya lagi padamu, Aku memili perasaan denganmu Wonyoung, aku suka melihatmu tersenyum, dan tertawa, tiap aku melihatmu aku selalu ingin melindungimu, Aku tidak paham kenapa aku merasa seperti itu, tapi aku hanya merasakannya saat bersamamu, seperti ada kupu kupu di perutku"

Wonyoung tersenyum malu, bagaimana mungkin Jake ternyata menyukainya juga " Maaf aku hanya sedikit malu setelah kejadian kemarin, Sejujurnya aku sudah lama menyukaimu Jake, tapi sepertinya saat ini aku sedang tidak ada pikiran ke arah sana" Katanya dengan tenang walaupun, dalam kepalanya terlintas banyak hal yang termasuk juga Sunghoon.

" Aku hanya ingin kau di sisiku wonyoung, aku ingin bisa menyalurkan perasaanku padamu" Jake terlihat memberi wonyoung pengertian.

Hari hari berlalu seperti biasanya. Wonyoung tidak bertemu Sunghoon beberapa hari ini. Sunghoon memang mempunyai apartemen sendiri. Ia hanya beberapa kali ke apartemen tersebut dan alasannya juga karena wonyoung.

Jake dan Wonyoung memiliki cara yang sederhana tapi nyata dalam menjalani hari-hari sebagai pasangan di kampus. Keduanya sering terlihat bersama di berbagai sudut kampus, tapi tanpa terlalu mencolok. Jake dengan pembawaannya yang hangat dan sedikit jahil, sementara Wonyoung punya sikap tenang namun tetap terbuka dengan caranya sendiri.

Pagi itu, di kantin kampus yang ramai, Jake sudah menunggu di meja dengan dua gelas kopi. Dia tahu Wonyoung tidak akan datang tepat waktu, tapi selalu siap dengan kopi kesukaannya. Saat Wonyoung datang, Jake melambai santai dan tersenyum lebar.

"Kok kayaknya tiap hari makin terlambat?" godanya saat Wonyoung duduk di seberangnya.

Wonyoung mendengus kecil, mengambil kopi yang disodorkan Jake, "Lebih baik telat tapi beneran bangun pagi buat kelas, kan?"

SECRET AND SINS| Sunghoon Wonyoung Jake ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang