Decakan kecil tiba-tiba saja keluar dari mulut seorang gadis berambut pirang yang terlihat sedang memainkan handphonenya diatas sofa. Wilo menatap ponselnya dengan intens sembari mengemili camilan kentang yang berada disampingnya. Malam ini entah kenapa Ia sangat ingin tertawa terbahak-bahak, ia terhibur dengan apa yang baru saja Ia lakukan.
"Sayang susu coklatnya habis"
Satu kalimat itu berhasil mengalihkan atensi Wilo terhadap ponsel mahalnya. Karina berjalan menghampiri Wilo yang sedang terduduk santai di atas sofa, gadis mungil itu langsung menatapnya dengan girang seperti anak kecil.
"Ilo gamau susu coklat, kayin sini duduk di samping Ilo" ucap Wilo. Ia menyuruh kekasih jangkungnya itu bergabung untuk bersantai.
"Mau aku beli dulu susu coklatnya? " tanya Karina setelah duduk disamping Wilo. Si gadis berambut pirang itu pun langsung saja menyandarkan kepalanya di pundak Karina. Ia malah tertawa kecil yang membuat Karina terheran.
"Kenapa? Kok kamu ketawa? " tanya Karina kebingungan. Apa yang lucu di malam ini hingga membuat kekasihnya tertawa tiba-tiba.
"Kayin lihatt" Wilo memperlihatkan layar handphonenya terhadap Karina yang berada tepat disampingnya. Layar handphone tersebut menunjukkan gambar kontak pesan yang saling mengirimkan bubble chat satu sama lain. Wajah Karina pun langsung terlihat serius setelah melihat layar handphone Wilo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu kirim chat ke handphone aku? Handphone aku hilang sayang" bingung Karina. Ia menatap Wilo dengan bingung.
"Ilo gemas. Ilo sengaja ngga ngasih tau Kayin waktu Ilo lihat handphone Kayin jatuh di parkiran kantor Kayin.. Ilo biarin handphone Kayin diambil sama orang gila" ucap Wilo. Ia berbicara dengan sangat santai terhadap Karina.
"Orang gila? " tanya Karina semakin kebingungan.
Wilo mengangguk sembari tersenyum. Ia kembali mengemili cemilannya tanpa mempedulikan handphonenya yang kini Ia simpan beberapa meter di sampingnya.
Flashback..
"Silahkan masuk princess nya Kayinn" Karina membukakan pintu mobilnya yang tertutup rapat sembari membiarkan Wilo yang berdiri dihadapannya itu masuk ke dalam mobil dengan senyum yang merekah. Mereka berdua tengah berada di parkiran bawah tanah tempat dimana Karina bekerja.
"Terimakasih kakak pacall" ucap Wilo sembari tersenyum girang. Setelah merasa nyaman di kursi penumpang sebelah supir, Wilo mendapati Karina yang menutup kembali pintu mobilnya lalu berjalan memutar menuju pintu yang berada di sebrangnya.
"Permisi" seseorang tiba-tiba saja menghentikan aksi Karina yang hendak membuka pintu mobilnya.
Kedua bola mata Wilo langsung tertuju untuk memperhatikan kekasihnya, ia melihat Karina yang tengah berbincang singkat bersama seorang wanita paruh baya di luar sana. Namun tunggu, pandangan Wilo seketika beralih ke arah kaca spion mobil Karina yang berada tepat disamping depan. Ia melihat sesuatu yang janggal di belakang sana, oh tidak. Seseorang tengah bersembunyi dibalik mobil. Wilo memperhatikan orang itu dengan intens dan juga lekat.