10

1K 140 11
                                    

-

-

-

-

"Papa sama mama tinggal dulu ya sayang, Shena baik-baik disini sama aunty Ilo.. "

Haikal mencium lembut pipi seorang balita berumur satu tahun kurang yang kini berada di pangkuan sang istri alias Giselle. Di hadapannya juga terdapat seorang gadis mungil berambut pirang yang tengah menatap ke arah balita itu dengan tatapan yang berbinar terang. Senyum Wilo mengembang dengan sempurna menunjukkan kesenangan.

"Shen sama aunty Ilo dulu yaa, mama sama papa nanti balik lagi kesini"

Shena, anak dari sepasang suami istri yang beranggotakan Haikal dan Giselle itu kini dipindah alihkan kepada Wilo yang beridiri di ambang pintu apartement. Bayi gemas itu kini berada digendongan Wilo yang memeluknya dengan sangat erat. Ya, Wilo baru pertama kali menggendong seorang bayi dan ia bisa melakukannya dengan cukup baik. Shena merasa nyaman di dalam dekapannya.

"Bwah bwah..

"Halo Shena, ini Ilo" girang Wilo sembari berusaha berbicara kepada Shena yang menatapnya dengan lekat. Bayi itu pun hanya terdiam sembari mengemuti jari jempolnya.

"Titip ya degem, nanti siang gue sama Haikal balik lagi kesini" ucap Giselle. Setelah dirasa putri cantiknya itu aman bersama Wilo. Ia pun menitipkan pesan terakhirnya terhadap si gadis berambut pirang itu.

"Aman kak Gigi, Ilo pasti jaga baik-baik Shena nya" balas Wilo. Ia tersenyum kegirangan ke arah Giselle.

"Ada si karin juga kan di dalem? " tanya Haikal. Ia memastikan jika Wilo tidak sendirian di apartmentnya.

Wilo mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah kalau gitu, titip ya.. gue sama Giselle pergi sekarang nih" ucap Haikal. Sebelum pergi dari hadapan Wilo dan juga Shena yang sedang dipangku, Haikal kembali mencium putri cantiknya itu lalu segera beranjak pergi meninggalkan Wilo dan juga Shena di ambang pintu apartement Wilo. Shena si balita gemas itu pun tentunya langsung mengalihkan atensinya terhadap kepergian sang papa dan juga sang mama. Namun dalam sekejap Wilo bisa membuatnya kembali teralih agar tidak terpengaruh.

"Utututututuuuu, Shena sekarang sama Ilo dulu okey.. Nanti kita main di dalam.. Let's go" Semangat Wilo. Ia membawa Shena masuk ke dalam apartement sembari menjinjing sebuah tas bayi yang berisikan perlengkapan Shena yang tadi diberikan oleh Giselle. Gadis pirang ini menggendong Shena menuju ruang tamu yang terasa sepi namun juga hangat.

"Ajah bwah ajah" oceh Shena. Rupanya ia juga terlihat kegirangan ketika bersama dengan Wilo.

"Apa apa apa, abwahhh.. Shena gemas banget Ilo tidak kuat" ucap Wilo. Ia malah mengoceh sendiri sembari membiarkan Shena bergerak kegirangan di dalam pangkuannya.

"Nih, tas Shena Ilo simpan disini ya.. Nanti kalau Shena mau mimi Ilo ambil lagi tas nya" Wilo kembali mengoceh. Kegiatannya kini adalah menyimpan tas bayi Shena di atas sofa panjang yang berada diruang tamu. Shena pun hanya bisa menyimak sembari terus berada di gendongan Wilo.

"Uuuhh bwah" oceh Shena. Yang mendekap tubuhnya malah terdiam sekejap karena seketika merasa kebingungan.

"Ilo punya ide.. let's go, Shena harus ikut Ilo buat melakukan sesuatu" ucap Wilo kembali berinteraksi dengan Shena. Ia membawa Shena menuju kamarnya yang masih tertutup rapat. Langkahnya langsung terhenti setelah mereka berdua berada di depan pintu kamar itu. Pandangan Shena pun kini tertuju kepada pintu berwarna coklat yang berada dihadapannya.

"Ssuut, Shena jangan berisik dulu.. Pacar Ilo masih tidur soalnya.. Diam ya" ucap Wilo hati-hati. Ia membuka pintu kamarnya sembari mulai mengintip apakah di dalam kamarnya itu ada perubahan yang bisa saja terjadi dari beberapa menit yang lalu. Namun saat dilihat, ternyata pemandangannya masih sama. Ia melihat seorang gadis jangkung yang masih terlelap diatas kasurnya dengan selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Wilo pun menghampiri kasur empuknya itu sembari terus membawa Shena dengan tenang. Mereka berdua mencoba naik ke atas kasur dan Wilo pun pada akhirnya melepaskan Shena dengan bebas agar bayi itu bisa bergerak sesukanya diatas kasurnya yang empuk. Ia menurunkan Shena tepat beberapa jengkal dari posisi Karina berada.

ILY Sister - winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang