Chapter 7

21 19 58
                                    

Cerita ini hanya karangan belaka dan tidak menyangkut sejarah yang sudah ada

Cerita ini hanya karangan belaka dan tidak menyangkut sejarah yang sudah ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tuzi, 590 M

"Sepertinya, tindakan kita sudah diketahui oleh kaisar,"

"Lebih baik, kau segera pergi suamiku,"

Belum sempat Chen Xi melarikan diri, prajurit istana telah mengepung rumah kediaman Chen Xi.

"Tangkap dia dan seret dia kehadapan kaisar,"

"Tunggu! Kenapa kalian membawa ayahku. Apa yang sudah ayah lakukan?," ucap putri kedua yang baru saja pulang.

"Hiraukan dia. Cepat bawa dia," Tegas jenderal kedua.

"Ibu. Kenapa ayah dibawa mereka. Semua orang melihat kita?,"

"Masuklah. Tidak bagus dibicarakan di luar rumah,"

Suasana tegang masih terasa hingga mereka masuk ke dalam rumah.

"Ada apa ini. Kenapa ramai sekali, aku lihat wajah kalian juga terlihat tidak bagus?," tanya putri pertama yang baru saja bangun tidur.

"Ayah dimana?,"

"Ayah dibawa ke istana kak. Sepertinya ayah telah melakukan kesalahan yang fatal,"

"Ayah kalian telah meracuni Yueyin. Dia sudah dibutakan oleh emosi,"

"Bodoh,"

"Kak!!,"

"Semoga perbuatannya tidak memengaruhi pernikahanku,"

"Dia tetap ayah kita kak, jangan lancang dengan menyebutnya bodoh,"

"Chen Yi. Kau kembalilah ke kamarmu, masalah pernikahanmu ibu usahakan tidak kacau,"

"Baik, ibu,"

Hari itu Keluarga Chen dalam kekacauan hati. Di istana, Chen Xi menerima hukuman pengasingan.

Jendral pertama merasa malu dengan calon besannya itu. Setelah putusan pengasingan, dia pergi ke rumah Keluarga Chen dan membatalkan pernikahan putranya dengan putri pertamanya.

Chen Yi yang tidak terima dengan keadaannya yang sekarang menjadi gila dan tidak bisa diajak berbicara.

Nyonya Chen hancur melihat kondisi keluarganya yang hancur.

"Yueyin. Kamu harus tanggung jawab dengan kekacauan ini. Semua masalah berasal darimu," tatapan mata yang tajam tidak bisa dia control.

Di sisi lain, Yueyin juga tidak tenang dengan keputusan kaisar. Yueyin khawatir dengan apa yang akan mereka lakukan, mengingat sikap mereka yang sudah Yueyin hafal.

Setelah peristiwa keracunan itu, Huang Shi lebih sering tidur dengan Yueyin dan mengabaikan permaisuri.

Selama itu juga, permaisuri sedikit kesal dengan pengabaian kaisar. Rasa kesal itu lama-lama berubah menjadi kebencian. Akal sehatnya telah berubah menjadi akal buruk, dia sudah peduli dengan kemanusiaan lagi.

Rahasia Permaisuri YueyinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang