Chapter 1

51 23 101
                                    

Cerita ini hanya karangan belaka dan tidak menyangkut sejarah yang sudah ada

Cerita ini hanya karangan belaka dan tidak menyangkut sejarah yang sudah ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuzi, 590 M

Cuaca cerah dan langit yang berwarna biru membuat danau tampak indah di mata seorang gadis. Tepian danau yang ditumbuhi oleh bunga dan juga pohon menambah kesan indah bagi orang yang melihatnya.

Di waktu yang sama. Terdapat arakan kaisar yang baru saja dinobatkan, akan melakukan pemburuan hewan liar. Kaisar melihat seekor rusa dan memanahnya, rusa tersebut berlari ke arah danau. Di samping danau terdapat seorang gadia yang sedang memetik bunga.

Rusa yang lari ke arah gadis itu terlihat seperti memohon untuk mencabut anak panah yang menancap di bagian perutnya.

Kaisar yang mengerjar rusa buruannya, melihat si gadis mencabut anak panah tersebut dan memberikan obat yang terbuat dari tanaman herbal.

"Jangan mendekat. Aku tidak ingin rusa ini ketakutan,"

"Sepertinya kamu yang memanah dia. Apakah kamu pemburu hewan liar,"

"Dugaanmu separuh benar dan separuh salah. Benar, aku yang memanah rusa itu. Salahnya aku bukan pemburu,"

"Kalau begitu, aku tidak akan memberikan rusa ini kepadamu. Dia adalah makhluk hidup yang sedang menjaga anaknya,"

Luka yang ada pada rusa menghilang dengan begitu cepat. Sang raja terheran apakah karena tanaman herbal tersebut atau karena kekuatan si gadis.

Adegan selanjutnya adalah sang rusa memberikan hormat kepada si gadis lalu pergi meninggalkan mereka.

"Baiklah. Aku tidak lagi menginginkan rusa itu. Siapakah kamu,"

"Aku, Yueyin,"

"Giliranku bertanya. Siapa kamu dan kenapa bisa ada di sini?,"

"Aku tidak bisa mengatakan namaku. Aku sedang berburu dengan bangsawan lainnya,"

"Apa kamu salah satu rombongan raja?,"

"Iya. Apa kamu warga desa sini. Aku harap kita bisa bertemu lagi?,"

"Aku tidak ingin bertemu dengan orang yang namanya tidak aku ketahui. Aku warga desa sini,"

Angin sepoi dari danau membuat rambut hitam si gadis menari bersama hembusan angin, membuat sang raja terpesona dengan kecantikan si gadis.

Angin sepoi dari danau membuat rambut hitam si gadis menari bersama hembusan angin, membuat sang raja terpesona dengan kecantikan si gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rahasia Permaisuri YueyinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang