Bara menutup buku pelajaran fisika itu dengan keras Lalu di banting di hadapan Niskala. Bantingan itu membuat Niskala yang sedang menopang dagu dan hidup di alam bawah sadarnya tersentak.
Bara justru tertawa
"Lo mau melamun atau mau belajar?"
"Si-siapa yang melamun? Gue lagi belajar kok" Niskala berusaha menutupinya dengan cara membolak balikan lembaran buku ditanganya
"Udah deh Lo gak bisa bohong dari gue, Lo lagi mikirin apa sih?"
"Sandy"
"Sandynata bima Wijaya si anak baru itu?"
Mendengar nama bima, wajah bara yang tadinya bahagia kini berubah bingung
Niskala mengangguk " gue tadi ketemu dia, ternyata dia asik juga" Niskala mengubah posisinya menjadi duduk kemudian tersenyum
"Lo suka sama dia?"
"Kalo gue tertarik pada seseorang yang baru gue kenal, apa ini masuk akal?" Niskala balik bertanya
Perasaan ini lebih masuk akal jika di gambarkan dengan kalimat tertarik.
Tertarik sehingga membuat Niskala ingin mengenal lebih dalam tentang bima"Apa Lo suka sama bima?" Bara menjawab dengan mengulang pertanyaan tadi dan Niskala dapat melihat ada seberkas ekspresi tidak suka dari bara
"Apa perasaan ini bisa di bilang suka?" Niskala menatap lurus pada bara, begitupun bara dan untuk beberapa saat mereka hanya melempar pandangan- dari sorot mata keduanya menyalurkan jawaban masing masing, tapi satu menit kemudian Niskala memilih memutuskan kontak matanya.
"Lo tau kan bar, sebelumnya gue gak pernah merasakan perasaan ini ke orang?"
"Terus?"
"Gimana kalo gue beneran suka sama Sandy?"
"Apanya yang gimana? Lagian kenapa kita jadi membicarakan tentang dia sih? Gue kesini kan mau mengajari Lo fisika" bara mencoba mengubah topik dan mengembalikan kefokusan Niskala yang sudah terganggu.
"Lo kenapa sih?" Tanya Niskala bingung dengan perubahan wajah bara
"Jangan jangan Lo cemburu ya sama Sandy?" Bukanya kembali fokus Niskala justru tertawa- tertawa dengan bahagianya melihat wajah bara yang salah tingkah
"Enggak, siapa yang cemburu?"
"Alah ngaku aja deh, selain gue yang gak bisa bohong sama Lo, elo juga gak bisa bohong dari gue" Niskala semakin tertawa membuat Bara tidak kuasa untuk bangun dan mengambil bantal di sofa lalu melemparkan ke arah Niskala
"Sok tau Lo!"
"Kalo Lo gak cemburu, terus siapa yang selama ini Lo sukai?"
~Elo kal, elo orang yang selama ini ada di fikiran gue tapi kenapa gue gak punya keberanian buat bilang semuanya ke elo
" Kenapa tiba tiba bahas cewe yang gue suka?
"Karena Lo gak pernah cerita sama gue"
"Lo juga"
"Enggak, barusan gue udah cerita sama Lo siapa cowo yang gue suka"
"Siapa?"
"Sandy"
"Terlalu cepat kal!" Bara menaikan intonasi
"Emang ada yang salah kalo gue terlalu cepat untuk jatuh cinta?"
~Gue kal, gue yang salah karena gue gak pernah berani jujur kalo selama ini gue cinta sama lo
"Ada, karena itu semua bikin Lo gak fokus buat belajar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandikala
Ficção AdolescenteLo tau apa nama yang tepat untuk ciptaan tuhan yang sangat indah itu?" Ucap Bima mengarahkan pandangannya pada hamparan langit yang berwarna jingga "Apa?" Tanya Niskala melihat ke arah yang sama "Sandikala, gabungan antara nama kita" Niskala tersen...