Ashana mengiyakan tawaran Carissa. Ashana terus menempel ke Carissa begitupula dengan anak kecil bernama Lily.
Carissa : Phii berhenti memegangiku. Aku akan menyetir kemari mana kunci mobilmu.
Ashana : Ini *memberikan kunci mobilnya* aku duduk di depan. Kau bocah duduk di belakang.
Lily : Tidak mau, aku akan duduk dengan phi ku.
Ashana : Berhenti memanggilnya phi ku phi ku. Dia bukan phi mu kau tau.
Carissa : Aisssssh berhenti. Phi kau duduk dibelakang bersama lily. Tidak ada komplen atau kutinggal kalian disini.
Ashana : Ahhh oke oke *menarik lily* kemari duduk dibelakang bersamaku.
Lily : Ahhhhh ini sangat menyebalkan.Carissa tidak berhenti tersenyum tipis melihat Ashana yang bertingkah seperti anak kecil dan melawan lily yang hanya berumur 8 tahun.
Mereka kemudian bergegas meninggalkan toserba untuk menuju tempat tinggal Carissa. Sesekali Ashana melihat-lihat lingkungan disana yang terlihat sedikit menyeramkan karena penuh dengan kebun.Carissa hanya tersenyum tipis melihat Ashana yang memasang wajah aneh dan ketakutan melihat suasana di desa itu.
Lily : Apa phi jahat takut? Menjauhlah dariku.
Ashana : Aku tidak takut. Aku mencoba menjagamu
Lily : menjauhlah aku tidak butuh penjagaan darimu.
Ashana : Ahhhh sudah diamlah. Kau terlalu berisik untuk seorang anak kecil.Ashana terus menempel ke Lily, Carissa hanya tertawa kecil selama perjalanan meski dia masih merasa kesal karena di tampar Ashana tapi dia tidak bisa menyembunyikan tawanya melihat tingkah Ashana.
Setelah beberapa menit perjalanan mereka sampai ke tempat tinggal Carissa. Tempat tinggalnya terlihat nyaman rumah kecil dengan teras terlihat yang nyaman bersampingan dengan rumah pamannya atau rumah Lily anak 8 tahun yang sangat menyukai Carissa sekaligus anak dari paman Carissa.
Suasana tempat tinggal Carissa sangat tenang, rumah kayu dengan satu kamar dan ruang tengah sekaligus tempat Carissa makan serta kamar mandi yang sederhana. Memiliki teras kecil namun halaman yang cukup luas dengan satu meja tempat bersantai menghadap ke jalan setapak.Lingkungannya jelas sudah terang tidak seperti jalan yang mereka lalui saat menuju ke tempat tinggal Carissa. Rumah-rumah disekitarnya juga terlihat kecil namun nyaman untuk ditinggali. Tidak jauh dari sana kebun anggur milik paman Carissa yang terlihat cukup luas.
Mobil Ashana diparkir di halaman tempat tinggal Carissa. Saat turun terlihat Ashana sedikit takjub dengan suasana dan udara sejuk di sana.
Carissa : Lily sayang pulang lah, paman akan mencari mu ini sudah malam.
Lily : Eummm.. terimakasih untuk es krim nya phi.Rumah lily yang berada disebelah tempat tinggal Carissa. Anak kecil itu meninggalkan Carissa dengan tatapan yang terus tertuju ke Ashana dengan mata sinisnya.
Ashana : Pergi sana wleeeee... hus huss..
Carissa hanya menggeleng-gelengkan kepala sembari masuk ke dalam rumahnya. Sementara Ashana masih di luar dengan tatapannya yang terus melihat-lihat sekitar.
Ashana : Pantas saja dia tidak ingin kembali ke Bangkok. Disini sangat nyaman..
Ashana : Ahhh tidak. Misi ku adalah membawanya kembali. Aku akan membujuknya.Beberapa menit kemudian Carissa keluar dengan membawa beberapa makanan dan menaruhnya di meja halaman.
Carissa : Phiii...!! Berhenti melihat-lihat halamanku. Kemarilah.
Ashana : *berlari kecil menghampiri Carissa* eummm.. wahhh disini sangat nyaman.
Carissa : Makanlah, lupakan mie cup mu. Makan ini *menyodorkan makanan*
Ashana : Ahhhh..
Carissa : Jangan seperti anak kecil. Makanlah ini aku yang memasaknnya.
Ashana : Ohhh benarkah? Kalau begitu aku akan memakannya.Ashana sangat bahagia setelah mendengar makanan yang dia santap adalah masakan Carissa. Dia dengan lahap memakan semua makanan yang disajikan Carissa malam itu. Carissa yang melihatnya mencoba menahan senyum bahagia di depan Ashana..
Tidak butuh waktu lama Ashana menghabiskan makanannya, Carissa dengan sigap langsung membereskan bekas makanan Ashana.
Setelah semua rapi kembali, mereka berdua duduk di meja halaman Carissa sembari menikmati suasana malam dan gerlap bintang di malam hari.
YOU ARE READING
OH MY GHOST
FantasyGenius Tim Red6 adalah sebuah kelompok dengan 6 anggota yang memiliki kepintaran dibidangnya masing-masing. mereka melakukan sebauh eksperimen sebuah obat penenang yang kemudian disalahgunakan oleh dua diantara 6 orang tersebut yang memanfaatkannya...