Awas baper, awas salting ><
Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya.
Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua?
17+...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dipertengahan jalan saat Malik dan Halimah akan menyusul Athar, ia mendapatkan telpon dari rumah sakit yang menangani Athar dan juga Mayra.
Jadi benar, kecelakaan itu adalah kecelakaan yang terjadi pada menantu dan putranya? Lalu bagaimana keadaan Humeyra cucu nya saat ini? Apakah cucunya juga dalam kondisi yang tidak baik-baik saja?
Dengan cepat Malik bersama istrinya itupun langsung menuju rumah sakit tempat dimana putra dan menantunya ditangani oleh dokter.
Sedangkan di rumah sakit, lebih tepatnya di ruang UGD, dokter tengah berjuang menyelamatkan nyawa Mayra dengan menggunakan alat Defibrillator, berharap jantung Mayra akan kembali berdetak.
"Sus, sepertinya kita tidak bisa lagi mengunakan alat Defibrillator ini, pasien sudah meninggal" ujar Dokter yang sudah pasrah dengan kondisi Mayra yang tidak bisa lagi diselamatkan
Mayra mengalami luka yang cukup parah, pembuluh darah di kepala nya pecah akibat benturan keras yang di alaminya. Tak hanya itu, tulang tubuh bagian belakangnya juga mengalami keretakan yang parah, Ia juga kehilangan begitu banyak sekali darah.
"Inalilahi wainailaihi rojiun" gumam Suster tersebut menatap wajah Mayra yang sudah terlihat begitu pucat
Dokter tersebut pun menarik selimut yang dikenakan oleh Mayra sampai menutup wajahnya "Beritahukan kepada keluarga pasien" ujar Dokter tersebut yang dianguki oleh Susternya
Di luar ruang UGD, sejak beberapa menit sampai di rumah sakit tadi, Halimah dan Malik begitu gelisah menunggu kabar tentang kondisi putra dan menantunya yang masih ditangani oleh Dokter.
"Hiks..hiks... kenapa semuanya ini harus terjadi hiks..hiks.." ujar Halimah yang sejak tadi tak henti-hentinya menangis
Malik pun sama ia juga menangis sembari memeluk tubuh istri nya, orang tua mana yang tidak terkejut saat mengetahui putra, menantu dan cucu mereka mengalami kecelakaan seperti ini.
Kabar ini begitu memukul hati mereka berdua yang sangat menyayangi Athar, Mayra dan juga Humeyra "Hiks..hiks.. andai tadi pagi hiks..hiks.. Umi tidak mengizinkan Athar dan Mayra hiks..hiks.. untuk pergi, pasti semua ini tidak akan terjadi Bi, hiks..hiks.. Athar dan Mayra pasti akan baik-baik saja hiks..hiks.." ucap Halimah yang berada di dada bidang Malik, menumpahkan semua air matanya disana
Malik pun hanya diam dengan linangan air matanya sembari mengusap-usap punggung belakang sang istri yang bergetar karena menangis "Istighfar Mi, ini sudah takdir Allah hiks..hiks.." sahutnya
Ceklek!
Menyadari pintu ruang UGD terbuka, Malik dan Halimah yang tengah terduduk sembari berpelukan itupun langsung berdiri, menghampiri suster yang keluar dari sana "Sus, bagaimana keadaan putra dan menantu saya sus? Mereka baik-baik saja kan? Tidak ada yang serius dengan keadaan mereka kan hiks..hiks.." tanyanya sembari menatap wajah Suster yang terdiam binggung