∆•°|Aneh|°•∆

1 1 0
                                    

   

    Di pagi hari yang cerah secerah cahaya ilahi ini, nampak seorang remaja dengan tinggi yang hanya sebatas Dada ari seorang organisasi yang berdiri tegap di sebelah nya.

      Ia menatap kesal pada orang itu, apa-apaan tinggi badan nya itu, ugh.. Dia jadi iri.

     Seperti nya ia harus makan banyak agar bisa tinggi seperti orang di sampingnya ini.

     Orang ini adalah EU teman nya Asean ,mereka sudah pernah kenalan sebelumnya. indo di buat kesal sendiri di buat nya, personifikasi organisasi satu ini begitu irit bicara, tatapan nya pun arogan sekali.

     Ia terus bertanya tanya dalam benak nya, apakah orang yang tinggi di atas 180 itu semuanya arogan?

Sial, dia benci sekali tatapan itu. Rasanya ingin ia colok mata biru ocean nya itu.

Mengapa EU disini?

       Tentu sebagai teman yang baik ia harus mengunjungi teman barunya sekaligus muridnya ini, walaupun butuh effort buat datang jauh jauh dari daerah utara menuju tengah kota, alias pusat kota.

         Di tambah lagi ia harus mengantri beberapa jam karena sekarang hari minggu jadi cukup banyak yang berkunjung.

"

"

"

'Ini serius?! Gada niatan buat nanyain kabar gua gitu?! ' batin indo kesal lantaran dari tadi tak ada yang membuka mulut.

     Ok fine! Kita lihat siapa yang akan berbicara duluan. Ia cukup tersulut emosi karena ke aroganan orang ini.

      Menghela nafas, EU memulai percakapan "kau, benar benar sulit untuk ku mengerti"

       Indo mengernyit alis bingung. Sulit di mengerti apanya? Dia itu country, surainya merah putih dan gradasi emas, matanya merah Ruby, bukan kah itu sudah jelas?

"Apakah kau berpikir bahwa sesulit itu buat ngerti in gue? Padahal ga sesulit itu lho jir"

     EU hanya menatap indo dengan tatapan yang.. Ugh tak dapat di ekspresi kan.

'Ada apa dengan si tua ini? Liatin gue kok gitu amat' batin indo keherenan.

          Sebenarnya EU sedang memikirkan sesuatu, sesuatu yang tak mungkin terjadi. Ia berfikir kalau bocah ini, memeiliki trauma di masalalu dan membuat nya mengalami gangguan kejiwaan.

          Dia ingin sekali menanyakan itu, namun rasanya ia segan, terutama mereka baru saja kenal.

"Lu sebenernya napa si? Datang datang kek orang bisu! Mana ngomong nya ga jelas pula! "

       ok indo sudah cukup bersabar untuk tak bertanya atas maksud kedatangan orang biru ini.

      EU hanya diam, lalu tanpa mengucapkan apapun ia pergi dari sana meninggal Indo yang kebingungan.

"Lah.. Aneh"

.

.

𝑴𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒂𝒓𝒊

       Malam ini cuaca terasa begitu dingin, angin dari arah utara berhembus memasuki pentilasi salah satu sel seorang narapidana.

         Bocah napi satu ini sedang menyusun rencana dan memikirkan alur hidupnya untuk masa yang akan datang.

      Ia menyiapkan segala kebutuhan nya, hari ini bahkan ia sudah rapi. Walau hanya memakai pakaian khas tahanan dengan celana pendek selutut, tapi karena wajah nya yang tampan dan manis membuat nya terlihat menawan.

ᥴ᥆ᥙᥒ𝗍rᥡһᥙmᥲᥒs | іᥒძ᥆ AU | °•∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang