Berangkat Pagi

16 5 13
                                    

 06:00 WIB

Di sebuah jalanan yang sepi dan kosong terdapat seorang siswa yang sedang berjalan menuju ke sekolahannya. tetapi aneh, karena jarang sekali ada siswa yang yang mau berangkat ke sekolah sepagi ini. Bahkan masih ada juga siswa yang belum bangun dari tidurnya atau masih ngorok.

Berbeda dengan siswa satu ini. Dia berjalan dengan wajah yang berseri-seri dan tidak ada satu pun kotoran yang menempel di sela-sela mata ataupun sekitar wajahnya. Siswa itu bernama Charles Savirno- cowok humoris berbadan tinggi dan kulitnya putih. Rambutnya hitam, lurus dan panjang. poni nya juga sampai menyentuh alis matanya.

Setelah beberapa jauh berjalan, Charles tiba-tiba melambatkan langkahnya saat melihat seseorang yang tak jauh dari hadapannya. Charles menyipitkan matanya mencoba mengenali siapa orang tersebut.

"Tunggu, itu bukannya si Toni ya? tumben tuh anak berangkat pagi. kesambet apa tuh anak" Gumam Charles sambil mencoba menghampiri temannya tersebut diam-diam.

"woii!! hayoo ngapain berangkat nya pagi banget gak kayak biasanya. Jangan-jangan lo mau pergi kencan ya?"ucap Charles sambil mengagetkannya dari belakang sedangkan Toni yang terkejut langsung memasang wajah datarnya.

"Ck, apa sih gak jelas. siapa juga yang mau kencan, gue hari ini terpaksa datang pagi soalnya gue ada piket kelas." ucap Toni sambil menggerutu kesal.

Sebelumnya kenalin. nama lengkapnya Toni Arga Zarka- cowok dingin dan cuek di kelasnya dan tak suka berbaur pada yang lainnya. ia hanya mau berbaur atau berbicara pada Charles-teman masa SMP nya yang pernah mengalami banyak kejadian dengannya. Toni juga merasa resah kalau mendengar suara para gadis yang berteriak, tertawa cekikikan, bahkan Toni juga tak mau diperhatikan oleh mereka.

Baik, kembali lagi. setelah mengetahui alasan Toni, Charles langsung tertawa dan tersenyum jahil kepada Toni

"Ciee akhirnya kebagian piket juga. haha gak apa apa kok piket itu seru loh" ucap Charles menggoda.

"Hah berisik lo Charl, mending lo diem. jangan bikin mood gue semakin buruk lagi." balas toni kesal.

"wkwkwk jangan gitu lah. cowok itu harus bisa bersih-bersih minimal kalau istrinya nanti sakit iya kan?" ucap Charles mencoba menghibur Toni.

"Fuh... terserah lo dah" balas Toni sambil menghela nafas panjang.

"Yaudah nanti gue bantuin deh piketnya. tuh kurang enak apa coba?" ucap Charles menawarkan bantuan. Toni pun hanya memutar bola matanya sambil berpikir sejenak.

"Yaudah serah lo" balas Toni Datar membuat Charles terkekeh kecil.

Mereka berdua pun mulai melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Charles menceritakan pengalamannya tadi malam sedangkan Toni hanya mendengarkan Charles bercerita. sebenarnya Toni ingin bercerita juga tetapi entah kenapa ada sesuatu yang membuat ia mengurungkan niatnya.

Sampailah mereka di sekolah "garda jaya" lebih tepatnya sekolah mereka belajar. Charles menghentikan langkahnya dan melirik Toni yang menghela nafas panjang, Gelisah. 

~~~~

Tak seperti dugaan Toni sebelumnya. kelasnya itu ternyata masih sepi. Belum ada seorang pun yang datang ke kelasnya kecuali dirinya dan Charles. Toni pun menggerutu kesal sambil mengacak-acak rambutnya.

"Sialan belum ada yang datang ke kelas. kalau gini gue datangnya nanti aja." gerutu Toni sedangkan Charles yang berada di sampingnya mendengar gerutu Toni.

"Udah jangan banyak protes kan enak lo gak sampai dilihatin banyak murid lainnya. jadi lo bisa tenang, lebih fresh lebih plong rasanya en-"

"Udah jangan diterusin. bener juga kata lo kalau gini gue bisa nyelesain piket gue tanpa diperhatikan sama yang lainnya." ucap Toni mulai senang.

"tuhkan. buruan di bersihkan sebelum ada yang datang" balas Charles sambil mengambil sapu dan memberikannya pada Toni.

"Oke, kalau begitu gue akan segera nyelesain sebelum ada yang dat--"

CLEK. Suara pintu terbuka menampakkan seorang gadis cantik dengan rambut yang terurai baru saja masuk ke dalam kelasnya. ia menatap 2 cowok di depannya dengan tatapan kebingungan.

"Lah, kalian doang... dimana yang lainnya?' tanya gadis itu keheranan.

"Yah belum ada yang datanglah kocak. mungkin masih tidur semua yang lainnya" jawab Charles sambil melihat gadis itu yang sepertinya masih kebingungan

"Hah, masa sih? kan ini sudah jam setengah tujuh. tadi aja kakak gue buru-buru bangunin gue katanya udah telat." balas Gadis itu masih tak percaya. Charles pun menahan tawanya lalu menunjuk jam kelasnya.

"Tuh, lihat sendiri jam berapa sekarang" Gadis itu pun menoleh dan melihat jam kelasnya. matanya pun langsung melebar dan ternganga tak percaya

"Apa... ini gak main-main kan!!! sumpah gue dibohongin sama kakak gue anjir. dasar Kakak LAKNAT!!!! " teriak gadis itu sehingga mengganggu ketenangan kelas yang sepi. Toni pun hanya menghela nafas panjang ketika niat awalnya tak terlaksanakan. Toni pun tetap meneruskan menyapunya tanpa melihat perdebatan mereka berdua apalagi gadis yang baru saja datang itu.

"Haha nasib lo ze. btw lo hari ini piket deh perasaan gue" ucap Charles sambil menghampiri jadwal piket yang tertempel di dinding kelas. gadis yang bernama Zea itu langsung teringat kalau hari ini dirinya memang waktunya piket.

"Ah, iya hari ini gue piket, tapi yang datang kok cuma-"

"Nah pas banget kan. Toni juga piket tuh bantuin kek, kalau gue sih piketnya Besok, gak sekarang. hehe." ucap Charles sambil melirik Toni yang masih menyapu kelasnya

"Ihh kok gue doang sih?" ucap Zea sambil mengerutkan bibirnya.

"Yah derita lo bukan derita gue. yaudah gue tinggal dulu ya, mau BAB nih perut gue sakit. jangan macem-macem loh ya!" ucap Charles menggoda

"Eh, Charl tunggu, jangan pergi. temenin gue se-"

"Dadah....semangat ya! " belum sempat menyelesaikan ucapannya Charles sudah pergi dari kelasnya meninggalkan Zea dan Toni berdua di kelas. Zea pun langsung terdiam dan melirik Toni yang masih tetap menyapu kelas nya.

"Aduh, bagaimana ini. Gue jarang ngomong sama dia!!!" batin Zea sambil mengatur nafasnya agar tak dapat didengar oleh Toni.

Sebelum itu kenalin nama lengkapnya adalah Zea Zhilvana-cewek tomboy dan cerewet di kelas. sangat cerewet tetapi wajahnya yang manis membuat banyak cowok yang diam-diam menyukainya dan ada diantara mereka yang pernah mengutarakan isi hatinya ke Zea tetapi banyak dari mereka yang Zea tolak entah apa alasannya. yang jelas, Zea tak ingin mempunyai hubungan lagi setelah putus dengan pacar lamanya dulu.

Zea juga mengenal Toni sebagai cowok dingin di kelasnya yang tak pernah tertarik oleh gadis pun. dirinya juga lebih sering berbicara pada Charles yang dikenal sebagai cowok humoris di kelasnya. 

Terkadang Zea sempat berpikir bagaimana bisa mereka berdua bisa berteman dengan sifatnya yang berbeda itu. tapi itu tak penting sekarang, sekarang Zea harus berpikir apa yang sebaiknya ia lakukan apalagi suara sapu yang digerakkan Toni terdengar cukup keras seakan sedang menyadarkan dirinya dari lamunannya.

APA YANG HARUS DIA LAKUKAN SEKARANG????

~~~~

- Bosen dikit langsung buat cerita baru. jangan dek yaa jangan.... tapi udah kelanjur :)

-Gimana nih cerita kedua gue? semoga kalian suka^^ jangan lupa like dan commennya jika kalian suka.... 

-Oke See you again guys...^^

Hello FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang