"Hei Toni."ucap Zea sambil memanggil Toni dengan rasa canggung
"Hmm" balas Toni singkat
"Ehmm, gue nyapu bagian mana nih?"
"terserah"
"Ck, gitu amat responnya" batin Zea sedikit kesal dengan respon Toni. ia pun mulai menyapu bagian kanan sedangkan Toni menyapu bagian kiri. Zea memperhatikan Toni dengan seksama dari dia menyapu dan mengambil sampah di kolong meja.
"Anjir, niat juga tuh cowok bersih-bersihnya gak kayak cowok-cowok lainnya." Zea memperhatikan Toni sampai tak sadar kalau dirinya hampir menabrak meja di depannya.
''Anjir hampir gue nabrak meja, bego!" batin Zea yang spontan langsung memukul meja di hadapannya.Toni yang mendengar suara itu langsung menoleh ke arah Zea
"Ada apa ze? ada sesuatu?" tanya Toni ketika ia melihat Zea memukul meja dengan keras.
"Ah nggak Ton, gak ada apa-apa hehe, sebenarnya tadi gue gak seng-"
"Oh, yaudah" balas Toni singkat sebelum mendengarkan lanjutan dari perkataan Zea. Zea pun langsung memasang wajah masam setelah mendengar balasan dari Toni.
"Eh, dengerin dulu kalau ada orang bicara" Protes Zea sambil melotot ke arah Toni. Toni pun hanya memalingkan wajahnya dan melanjutkan menyapu kelas.
"Yaudah mau ngomong apa" ucap Toni yang kini menatap wajah Zea. Zea ingin melanjutkan perkataannya tetapi tak jadi ia ucapkan setelah memikirkan sesuatu.
"Gak jadi deh. gue lupa mau ngomong apa tadi" balas Zea yang memalingkan wajahnya dan fokus menyapu kelasnya. dirinya benar-benar kesal sekarang, andai Charles tak meninggalkannya mungkin dirinya tak merasa canggung seperti ini. apalagi ia harus dihadapkan dengan cowok dingin seperti Toni. bisa-bisa ia kesal dan lelah sendiri ketika berhadapan dengannya sama halnya seperti saat ini.
Waktu berjalan dan Toni sudah menyelesaikan pekerjaannya. ia menaruh sapu di belakang pintunya. sekilas ia melirik ke arah Zea yang masih belum menyelesaikan pekerjaannya.
"Gue tinggal dulu ya gak takut kan kalau ditinggal sendiri?" ucap Toni sebelum ia melangkahkan kakinya ke luar kelas
"Pergi aja lagian gue juga mau seles-AAAAAA!!!!" Zea berteriak ketika menemukan tubuh cicak yang mati di kolong meja milik murid lain.
"Kenapa?" tanya Toni ketika mendengar teriakan Zea
"Ada cicak!!!" ucap Zea sambil menunjuk mayat tubuh cicak yang sudah tak bernyawa itu. Toni hanya memutar bola matanya ketika mendengar jawaban dari Zea.
"Oh, yaudah kalau gitu gue pergi dulu ya.."
"Hah kok pergi sih... bantuin dong!!!"
"lah bantuin apa?"
"Bantuin singkirkan cicak ini, gue takut sama cicak!!!"
Toni menghela nafasnya lalu mulai menghampiri Tempat Zea yang sedang ketakutan. sebenarnya ia malas membantunya tetapi karena teriakan Zea semakin kencang Dirinya terpaksa harus membantunya.
"Mana cicaknya?" tanya Toni. Zea menunjuk kolong meja dan dari sana Toni dapat mengetahui hewan yang membuat Zea ketakutan seperti tadi.
Toni pun mengambil cicak itu dan membuangnya di tempat sampah. selesai membuang, Toni melihat Zea yang mulai merasa lega karena hewan itu sudah dibuang.
"Makasih Ton, hehe gue soalnya takut sama cicak sejak kecil" ucap Zea sambil terkekeh kecil. Toni pun hanya mengangguk lalu mulai pergi dari kelasnya.
"Anjir langsung pergi aja gak ngomong apa-apa kek. dasar ya cowok dingin itu sulit dimengerti" batin Zea sambil memegang kepalanya. pusing karena memikirkan kejadian yang menimpa dirinya.
"Haduh, pusing deh udah dibohongin kakak, ditinggal berduaan sama Charles, Di bikin kesel sama Toni, Ketemu cicak terus di cuekin lagi. hah hari ini gue sial banget" Zea pun mendesah pelan lalu mulai melanjutkan menyapu kelasnya sendirian tetapi diam-diam ternyata ada yang memperhatikan Zea di balik kaca jendela kelasnya. orang itu mengepalkan tangannya, senyumannya terukir di wajahnya tetapi ia segera pergi dari sana sebelum Zea menyadari keberadaan dirinya.
~~~~
Sementara itu Toni mencoba mencari Charles yang telah meninggalkannya di kelas tadi. yah, bisa dibayangkan apa yang akan dilakukan Toni pada Charles nantinya.
"Charles lo dimana?" teriak Toni sambil melihat ke sekitar. tak lama kemudian matanya mulai menemukan sosok Charles yang sedang bersembunyi di balik tembok.
"Charl kesini deh. Gue mau ngomong!" Ucap Toni dengan suara keras. Charles yang mendengarkan perkataan Toni pun mulai keluar dari tempat persembunyiannya dan terkekeh kecil ketika melihat Toni sedang menatap dirinya
"Hehe gimana Ton piket Berdua sama Ze-"
"Katanya lo mau bantu piket tadi hah!!" ucap Toni sambil menatap tajam Charles. Charles terkejut tetapi ia mencoba mencari alasan agar temannya itu tidak marah padanya
"Ahh itu.... tadi gue, perut gue tiba-tiba sakit jadi..." Charles menoleh ke belakang lalu tersenyum jahil kepada Toni
"Jadi gue ninggalin lo deh hahahahaha dadah!" ucap Charles dan langsung berlari dari hadapan Toni. Toni pun mulai mengejar Charles yang mulai mempercepat larinya. ia tertawa terbahak-bahak setelah melihat Toni kesal gara-gara dirinya. tetapi di tengah perjalanan Charles menabrak seorang siswa yang kebetulan lewat.
"Aduh maaf, gak sengaja." Ucap Charles meminta maaf pada orang yang ditabraknya sedangkan orang tersebut menoleh ke arah Charles sambil melotot ke arahnya.
"Anjing, lihat-lihat kalau jalan!!!" balas orang yang ditabrak nya dengan nada marah. ia pun segera melanjutkan perjalanannya tetapi dirinya berhenti saat melihat Toni menuju ke arahnya. Toni juga berhenti sejenak ketika melihat orang yang berada di hadapannya sedang memperhatikan dirinya. mata mereka saling pandang lalu orang itu tersenyum.
"Udah punya temen ya lo sekarang? tapi sayang temen lo tolol kayak gini" ucapnya lalu tertawa merendahkan. sedangkan Toni sudah mengepalkan tangannya kuat tetapi ia hanya menghela nafas berat lalu menatap wajah orang itu lekat lekat.
"Jangan ganggu gue!" Ucap Toni yang langsung pergi dari sana bahkan ia tak jadi mengejar Charles sehingga membuat Charles menggaruk kepalanya.
"Ton...?"
Toni tak menggubris panggilan Charles dan tetap berjalan menjauh dari sana. Charles pun ikut menyusul temannya tersebut. sekilas ia melihat orang yang ia tabrak tadi sedang tersenyum simpul seakan baru saja menertawakan seseorang. tapi... siapakah dia???.
~~~~
-Oke, segitu dulu untuk chapter 2 nya. Jangan harap kalian bisa bebas kalau baca ceritaku karena setiap part pasti bikin kalian mikir hehehe... :)
-Seperti biasa, jangan lupa Vote dan commentnya jika kalian suka.
-Oke, see youu guys...... ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Friends
Teen FictionKetika Pertemanan di uji oleh berbagai masalah. Charles Savirno, cowok beragama non muslim yang suka bercanda dan selalu bersikap ceria di hadapan siapa saja tetapi jangan tetipu! karena itu hanya topeng untuk menutupi semua luka luka nya dan kera...