Menerima segala kritik, saran da masukkan.
Tampak seorang gadis yang sedikit terganggu dengan seorang lelaki yang tiba-tiba bertanya padanya.
"eh minta tolong dong, hp temen gue lupa taruh mana. Boleh telfonin ga? Soalnya hp gue ga ada kouta." Ucap seorang pemuda sambil menunjuk temannya yang berada tak jauh di sana.
"Maaf kak bukannya nolak, tapi hp gue juga ga ada kouta." Ucap seorang gadis dengan kikuk.
"Kan di sini ada wifi, kenapa ga nyambung aja?" Tanya pemuda yang memakai ikat kepala.
"Kakaknya udah tau ada wifi, kenapa ga nyambung ke wifi terus telepon hp temennya aja?" Balas gadis itu bingung.
"Ehh, iya juga ya." Balas pemuda tersebut kikuk.
"Aneh ihh.." ucap gadis itu sambil bergidik ngeri.
"Nama lo siapa?" Tanya teman pria yang dari tadi hanya diam melihat gadis tersebut.
"N-nama gue?" Tanya gadis itu terkejut.
"Iya." Jawab singkat pria tersebut.
"Namaku Mira kak, ada apa ya kok tanya nama ?" Balas gadis yang bernama Namira Kinan Puspita.
"Ga, lo lucu gue suka. See uuu." Ucap pria tersebut secara tiba-tiba dan langsung pergi tanpa lupa mengusak rambut gadis tersebut.
"Dadahh neng Mira." Pamit pemuda yang meminta nomernya sambil melambaikan tangannya.
"Hah..??"
Sepertinya sang tokoh utama kita masih mencerna apa yang terjadi. Sampai suatu suara yang mengejutkannya.
"OMAGAWRRR RA, LO DIAJAK KENALAN SAMA COWOK TERKEREN DI SEKOLAH KITAA." Terdengarlah teriakan gadis yang menggelegar.
"Emangnya tadi siapa?" Balas Mira bingung.
"SUMPAH RA LO GA TAU TADI ITU SIAPA?!" Tanya gadis tersebut histeris.
"Gue ga tau, dan jangan teriak-teriak Nia kuping gue bisa budek tau ga?." Ucap Mira sambil menggosok-gosok kupingnya yang panas.
Nia atau bisa kalian sebut Dania adalah sahabat baik Mira. Gadis yang memiliki senyum manis namun bermulut cerewet itu menatap Mira dengan wajah tidak percayanya.
"Mira gue tau lo nolep, tapi ini sumpah lo gatau?" Ucapnya dengan wajah se histeris mungkin.
"Ga, emang dia siapa sih? Orang penting kah?" Tanya Mira sambil mengernyitkan dahinya.
"Dia tuh vokalis band terkenal di sekolah kita Ra. Tapi sayangnya lo ga kenal dia." Jelas Dania panjang lebar dengan sindiran di akhir kalimatnya.
"Gue ga tau sih, ga penting juga. Gw mau ke perpus, bye." Balas Mira tidak peduli lalu pergi begitu saja.
"Mira ihh, jangan ke perpus mulu ntar lu tambah nolep ege." Ujar Dania tak terima di tinggalkan begitu saja.
✩˚。⋆˚‧⁺ ・ ˖ ·⋆.*ೃ✧✩˚。⋆˚‧⁺ ・ ˖ ·⋆.*ೃ✧
Namira adalah nama pemberian bundanya yang paling dia sayangi. Mira adalah gadis yang sangat tidak peduli hal yang ada disekitarnya, kecuali orang terdekatnya. Sedari kecil ia tidak terlalu memiliki banyak teman, sampai suatu hari ada gadis kecil yang mengajaknya berkenalan dan selalu berkata jujur padanya. Karena hal itu dia dan Dania berteman sejak kecil.
Seperti gadis pada umumnya Mira pernah jatuh cinta, ia jatuh cinta pada seorang lelaki yang tidak sengaja hampir bertabrakan dengannya. Setelah kejadian itu Mira mencari tau siapa lelaki itu. Lelaki yang memiliki senyum terindah yang pernah Mira lihat. Lelaki yang selalu mengurung dirinya dengan buku sampai membuat setiap hari melihatnya di perpustakaan.
Jika ditanya apakah 'Mira sudah menyatakan cinta padanya?'
Maka jawabannya adalah tidak. Ia terlalu pengecut untuk melakukan hal tersebut. Nyatanya hanya untuk mengobrol dan berkenalan Mira tak memiliki keberanian tersebut. Ia hanya akan menatap dan mengawasi dari jauh saja walaupun tau jika bisa saja orang yang dia cintai bisa dimiliki wanita lain.
Mira tau, dan Mira sadar bahwa hal itu mungkin terjadi. Walaupun hatinya pasti tidak terima lalu mau bagaimana lagi toh, dia tak punya keberanian untuk bertindak. Bilang saja Mira seorang pengecut yang takut untuk mengatakan cinta, Mira tak akan menyangkal hal itu.
Mira tanpa sadar telah sampai di perpustakaan, tempat dimana sang pujaan hati sedang membaca buku. Membaca buku di paling pojok dekat jendela yang terbuka membuat sang pujaan hatinya terlihat indah.
Astaga Mira tak bisa menahan dirinya untuk memuja keindahannya. Namun ia tak bisa lama berdiri di sana bisa-bisa sang pujaan hati tau kalo Mira melihat dirinya.Mira berjalan ke rak buku di mana ia bisa mengawasi sang pujaan hati tanpa henti. Sekarang Mira bisa puas melihat lelaki tersebut, jika dia merasa di perhatikan Mira tinggal pura-pura sedang memilih buku yang akan dibaca. Akhirnya Mira sampai di rak tersebut sambil memegang dadanya. Jantungnya berdebar-debar dengan gembira.
"Gilaa, gila, bisa gila gue lama lama. Demi Tuhan cakep bangett." Ucap Mira pelan sambil memuji sang pujaan hati. Sambil berbalik untuk menetralkan detak jantungnya.
"Astaga cakep banget sialan. Rugi banget kalo ga bisa dimiliki." Ucapnya sambil memejamkan matanya.
"Siapa yang cakep?" Sampai suatu suara mengejutkannya.
Brukk
Mira terjatuh kebelakang karena terinjak tali sepatunya sendiri
Astaga kesialan apalagi ini ya Tuhan?
. ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁⋆.˚✮🎧✮˚.⋆. ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁
Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
unexpected love with Kakel
Teen FictionBerceritakan tentang Namira yang hidup di zona nyamannya. Hari-hari hanya dia isi dengan kegiatan yang monoton. Tapi seorang pun sadari Namira menyukai kakel atau kakak kelasnya yang bernama Tirtayasa. Dia bertekad bahwa akan menyembunyikan perasaan...