Dua Puluh Tiga

15K 564 15
                                        

Hallo guys👋
Sebelum membaca, aku cuma mau ngasih tau kalo part ini khusus tentang kehidupan Melinda yaa😁

Dan untuk pertanyaan readers tentang kapan aja aku up, itu ga nentu hehe
Tapi aku usahain untuk update paling tidak 2 kali seminggu
Terimakasih sebelumnya☺😘

Happy Reading!

Flashback tiga tahun yg lalu

Suasana cafe pada weekend ini sangat ramai, banyak pengunjung berdatangan mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Sebagian mungkin memutuskan menghabiskan waktu weekend mereka dengan bersantai di cafe.

Seorang gadis cantik dengan paras rupawan nya tengah sibuk mengantarkan pesanan pelanggan dari meja satu ke meja lainnya. Ia melihat sejenak jam tangannya.

Pukul 12.10 WIB

Sebentar lagi waktu shift paginya selesai, ia bergegas menyelesaikan pekerjaannya. 20 menit berlalu, ia menuju ke arah dapur meletakkan gelas dan piring kotor dan mencucinya, setelah itu mengganti seragam pelayan cafenya di ruang ganti.

"Eh Tari mau langsung lo?"

Pertanyaan tersebut menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah belakang dan mendapati salah satu teman se pekerjaannya.

"Iya kak, hari ini adik aku ulang tahun, aku harus mencari kado untuknya" Ucapnya tersenyum.

Gadis itu Lestari Anjelita, protagonis novel.

Gadis yg menjadi rebutan protagonis pria dan antagonis pria di novel. Gadis dengan tubuh langsing, memiliki bola mata hitam pekat yg mempesona, rambut panjang yg di kuncir kuda dan kulit yg putih. Walaupun umurnya lebih tua satu sahun dari tokoh utama pria.

Di cafe tempatnya bekerja pun banyak yg mengidolakannya. Walaupun saat ini umurnya masih 14 tahun, pesonanya sudah terpancar, ia bahkan terlihat seperti gadis 17 tahun karena pembawaannya yg dewasa dan tubuh tingginya.

"Ah adikmu yg manis itu ya? Siapa namanya?"

"Melinda kak" Balasnya tersenyum membayangkan wajah manis adiknya itu.

Lestari atau kerap dipanggil Tari pun berpamitan dengan para seniornya, memang ia merupakan pekerja termuda. Awalnya ia tidak diterima karena masih di bawah umur. Namun, dengan segala bujuk rayu dan dengan alasan ia harus menghidupi adiknya, sang bos pun terpaksa menerima dengan syarat ia hanya akan bekerja untuk shift pagi pada saat hari libur dan shift siang sampai sore untuk hari-hari masuk sekolah, agar tidak pulang malam.

Tari berjalan ke arah pintu samping cafe, mencari sepedanya yg merupakan satu-satunya kendaraan yg ia punya. Mengayuh kendaraan roda dua itu menuju tokoh boneka, ya Tari akan memberikan boneka sebagai hadiah ulang tahun adik tersayangnya, Melinda.

20 menit ia mengayuh sepedanya, Tari pun memasuki tokoh boneka dan aksesoris. Berkeliling mencari, hingga matanya menemukan sebuah boneka lucu berbentuk pinguin.

Ia ingat betul, Melinda sangat menyukai kartun Pororo The Little Pinguin. Tanpa berlama-lama, Tari mengambil dan membayarnya di kasir sekalian ia minta untuk dibungkus kado.

"Terimakasih mbak"

Menerima bungkus kado tersebut dan menaruhnya di keranjang sepeda, Tari pun melanjutkan perjalanannya membeli kue ulang tahun.

Tak terasa sudah 2 jam an ia berkeliling mencari perlengkapan ulang tahun. Melihat jam tangannya, pukul 14.55 WIB.

"Sudah sore, sepertinya sudah lengkap deh, aku harus segera pulang dan tiba sebelum Meli"

Plot Twist Sang Figuran (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang