26 : Mengidam 🔞

20.4K 791 79
                                    

Buah pete buah kedondongVote dan komen dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buah pete buah kedondong
Vote dan komen dong

Wkwkwk
Thank you yang udah nungguin

Sorry banget baru update
Aku akan usahakan on track lagi setelah seminggu huru-hara kemarin

Kalau ada typo tolong tandai

Yuhuu

Here we go
.

.

.

Enjoy

.

.

.

***

"Aku mau makan bakso!"

"Tidak boleh, kemarin kan sudah."

"Mau lagi, Mas Liam."

"Yang lain ya, peraturannya maksimal seminggu sekali."

"... lihat tuh, Papa. Sepertinya nggak sayang sama Mama."

Pria itu menghembuskan napas lelah saat mendengar bisikkan istrinya pada perut yang dielusnya. Ia melepaskan kacamatanya seraya menutup laptop.

Hari sudah larut. Ia tadi mengecek beberapa schedule besok sebelum Atiya memberondong masuk ruang kerjanya dan terus merengek ingin makan bakso.

Dengan lembut, Liam menarik tangan istrinya yang memberengut sebal ke arah sofa. Setelah didudukkan di sana, ia bersimpuh di depan istrinya. "Jangan ngomong begitu sama bayi kita. Aku nggak mau dibenci olehnya." Meski suaranya penuh kasih. Mata Liam menatapnya tajam.

Atiya mengalihkan pandangan karena gugup ditatap dengan mata elang suaminya. "Ha-habisnya, aku cuma pengen bakso tidak dituruti. Kalau adik bayi ngiler bagaimana?"

"..." Liam menahan tawa geli mendengar penuturan Atiya. Biasanya istrinya itu rasional dan tidak percaya mitos. Bisa-bisanya membawa alasan itu saking inginnya makan bakso.

"... kalau ngiler tinggal dilap saja. Apa susahnya?"

Atiya yang barusan membuang muka segera menatapnya lagi. Dengan tatapan tak terima. "Mas!" Bak peringatan bahwa tidak boleh mengatakan hal tersebut.

Liam merubah posisi bersimpuhnya menjadi duduk di samping istrinya. Seraya merangkul Atiya, ia menjawab. "Kamu duluan yang mulai."

Innocent Wife (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang