rank 1 #romance-comedy (25 Oktober 2024)
Liam Darmawan Putra, duda anak satu itu memutuskan menikah lagi setelah kebingungan menangani libidonya sendiri.
Ia pikir, tujuannya menikah hanya dua. Punya pelampiasan yang jelas dan menyenangkan Neo, anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buah pete buah kedondong Vote dan komen dong
Wkwkwk Thank you yang udah nungguin
Sorry banget baru update Aku akan usahakan on track lagi setelah seminggu huru-hara kemarin
Kalau ada typo tolong tandai
Yuhuu
Here we go .
.
.
Enjoy
.
.
.
***
"Aku mau makan bakso!"
"Tidak boleh, kemarin kan sudah."
"Mau lagi, Mas Liam."
"Yang lain ya, peraturannya maksimal seminggu sekali."
"... lihat tuh, Papa. Sepertinya nggak sayang sama Mama."
Pria itu menghembuskan napas lelah saat mendengar bisikkan istrinya pada perut yang dielusnya. Ia melepaskan kacamatanya seraya menutup laptop.
Hari sudah larut. Ia tadi mengecek beberapa schedule besok sebelum Atiya memberondong masuk ruang kerjanya dan terus merengek ingin makan bakso.
Dengan lembut, Liam menarik tangan istrinya yang memberengut sebal ke arah sofa. Setelah didudukkan di sana, ia bersimpuh di depan istrinya. "Jangan ngomong begitu sama bayi kita. Aku nggak mau dibenci olehnya." Meski suaranya penuh kasih. Mata Liam menatapnya tajam.
Atiya mengalihkan pandangan karena gugup ditatap dengan mata elang suaminya. "Ha-habisnya, aku cuma pengen bakso tidak dituruti. Kalau adik bayi ngiler bagaimana?"
"..." Liam menahan tawa geli mendengar penuturan Atiya. Biasanya istrinya itu rasional dan tidak percaya mitos. Bisa-bisanya membawa alasan itu saking inginnya makan bakso.
"... kalau ngiler tinggal dilap saja. Apa susahnya?"
Atiya yang barusan membuang muka segera menatapnya lagi. Dengan tatapan tak terima. "Mas!" Bak peringatan bahwa tidak boleh mengatakan hal tersebut.
Liam merubah posisi bersimpuhnya menjadi duduk di samping istrinya. Seraya merangkul Atiya, ia menjawab. "Kamu duluan yang mulai."