Hai, haiiii
Semoga suka, dengan ceritanya.
Jangan lupa vote and Komen yaa
Tandai aja kalau ada typo, okeyyyy?
Happy Reading ♡
* * *
Hari pertama setelah masa MOS selesai, sekolah tampak hidup dengan keriuhan para siswa baru yang sedang mencari ruang kelas mereka masing-masing. Di antara mereka, Elara bersama sahabat-sahabatnya, Delisa dan Divya, berjalan menuju papan pengumuman untuk melihat daftar kelas. Sambil saling berbisik dan tersenyum, mereka tampak antusias memulai perjalanan baru sebagai bagian resmi dari sekolah ini.Delisa menatap Elara dan Divya. "Lihat El! Kita satu kelas, di 10 IPA 2. Eh, tapi... Div, kamu beda kelas. Kamu di IPA 4."
Divya tersenyum, meskipun tampak sedikit kecewa "Yah, sayang banget kita nggak bisa bareng bareng. Tapi nggak apa-apa, kan masih bisa ketemu di kantin, pas istirahat."
Elara mengangguk, sepakat."Iya, Div pasti kita bakal tetap bareng pas istirahat atau di perpustakaan." Elara tersenyum menenangkan.
"Iya deh, kalau begitu. Kita bisa janjian setiap istirahat atau sepulang sekolah, pokoknya jangan lupakan aku ya!" Divya tersenyum sambil memeluk Delisa dan Elara.
* * *
Elara dan Delisa memasuki kelas mereka. Di dalamnya, banyak siswa baru yang berkenalan dengan satu sama lain, menyapa teman-teman lama, atau memilih bangku yang nyaman. Ia melihat beberapa wajah yang ia kenal dari kegiatan MOS, termasuk beberapa kakak OSIS yang pernah membimbing mereka, seperti Kavindra-sang wakil ketua OSIS yang terkenal dengan ketegasan dan ketampanannya.
Tak lama kemudian, salah satu anggota OSIS datang untuk memberikan pengarahan tambahan. Di depan kelas, Kavindra berdiri bersama anggota OSIS lainnya, memberikan pengantar tentang tata tertib dan kegiatan sekolah. Saat mata Elara yang tak sengaja bertemu pandang dengan Kavindra, Elara tersenyum seakan menyapa laki-laki itu.
Delisa yang melihat itu, menyenggol lengan Elara. "Eh, itu kan, Kak Kavindra? Gila Visualnya ngga perlu di ragukan lagi. Siapapun yang dapatin Kak Kavindra pasti beruntung banget, El." kata Delisa memandang wajah Kavindra dengan penuh kagum.
"Selamat datang di kelas kalian yang baru. Sebagai wakil ketua Osis, saya dan teman-teman OSIS lainnya ada di sini untuk membantu kalian dalam hal apa pun, jadi jangan ragu untuk bertanya atau meminta bantuan jika perlu."
Setelah memberikan sedikit pengarahan, Kavindra dan tim OSIS berangkat meninggalkan kelas. Tapi sebelum dia benar-benar melangkah keluar, dia melirik sekilas ke arah Elara dan tersenyum tipis, hampir tak terlihat. Elara, yang sempat melihat senyuman itu, membalas senyuman Kavindra, membuat jantung Kavindra menggila.
Semua siswi yang melihat senyuman tipis Kavindra lantas berteriak.
"Gila, manis banget."
"Bisa diabetes gue, kalau liat ginian tiap hari."
"Nikahin gue sekarang kak, udah nggak kuat dengan pesonanya kakak."
Bisik-bisik itu terdengar dari para siswi yang sempat riuh melihat senyuman Kavindra. Sedangkan Delisa yang menatap Elara dengan pandangan tak biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Douleur Exquise
Novela JuvenilBagi Kavindra, mencintai Elara adalah sebuah perjuangan diam-diam-tanpa harapan yang pasti, tanpa balasan yang ia yakini akan datang. Elara, gadis yang memikat hatinya sejak pandangan pertama, menyimpan masa lalu yang membuatnya enggan mempercayai s...