CRAZY IN LOVE || Gyuhao🔞

Chapter 1 : Run

Tepat pada hari ini pernikahan Mingyu  dan
Irene tengah di laksanakan, banyak tamu
undangan mulai datang memadati gedung
tersebut. Pesta pernikahan berlangsung
sangat mewah dan megah di karenakan putra penerus Kim Corporation menikah dengan putri pemilik Baeon Grup. Yah siapa yang tidak mengenal dua perusahaan besar tersebut?

Kim Corporation adalah perusahaan yang
bergerak di bidang pembangunan dan
infrastruktur nomer satu yang berbasis di
Korea, sedangkan Baeon Grup adalah
Perusahaan Kecantikan yang terkenal di China dan memiliki cabang di Korea.

Sungguh perpaduan pasangan yang dinamis
dan seimbang bukan? Mingyu mengenakan
setelan jas rapih ala pengantin pria membuat ketampanannya terlihat berlipat ganda dan di sampingnya Irene  terlihat semakin cantik saat mengenakan gaun bride  stylenya.

"Selamat sayang atas pernikahan kalian
semoga bahagia menyertai kalian selalu". Ujar sang eomma Mingyu

"Terimakasih eomma " ujar Irene sembari
tersenyum manis menatap eomma Mingyu.

"Minghao ya apa kau sakit kenapa sedari tadi hanya diam saja?". Ujar sang appa bermarga tersebut ketika menyadari ada yang berbeda dengan Minghao putranya itu.

Minghao yang dari tadi di perhatikaanya tampak melamun dan tidak fokus pada acara saat ini. Mungkin karena ia lolah turut andil membantu mengatur dan menyiapkan pesta pernikahan kakaknya.

"Aniya gwenchana appa, aku hanya kurang
enak badan sedikit". Sangkal Minghao ketika
sang appa menanyakan bagaimana kondisi
tubuhnya saat ini.

Jika saja sang appa mengerti Minghao tidaklah sakit di bagian tubuh ia merasakan sakit yang luar biasa di hatinya saat ini mengingat mantan kekasihnya bersanding dengan kakaknya di pelaminan.

Tapi Minghao harus menerima takdir ia tidak ingin mengecewakan kakaknya Irene
dan eomma serta appanya jika tahu bahwa
ia susah untuk melupakan Mingyuh yang
notabennya sekarang adalah kakak iparnya.

"Apa Minghao sakit kalau begitu istirahatlah,
kakak tidak ingin kamu kecapekan". ujar sang kakak Irene yang tengah menyentuh kening Minghao dengan membolak-balikkan tangannya. Tanpa sadar semua yang Irene lakukan pada Minghao tak luput dari pandangan Mingyu  di sampingnya.

Minghao tau tatapan itu terarah padanya bukan pada Irene yang notabennya menjadi istri Mingyu sekarang. Merasa tidak enak di
perhatikan terlalu lama oleh Mingyu Minghao pun berinisiatif ke toilet.

"Ehhmm, kalau begitu aku permisi ke toilet
dulu".

"Mari paman bibi". Membungkuk sopan pada eomma dan appa Mingyu  dan meninggalkan gedung guna menuju bilik toilet.

Suara gemericik air wastafel terdengar di
dalam bilik kamar mandi tersebut. Minghao
bergegas membasuh wajahnya dengan air,
menetralkan deru nafasnya. Rasanya ia ingin menangis saat ini.

Kenapa harus ada sisa rasa di dada Minghao untuk Mingyu.

Tidak, tidak boleh begini Minghao harus kuat ia harus berlapang dada menerima semua sekenario tuhan ini.

"Aku harus melupakannya". Gumam Minghao pelan ia memantapkan hati untuk melupakan Mingyu.

Setelah selesai kemudian Minghao hendak keluar namun mendengar pintu bilik toilet tertutup

"cklek" dan di kunci dari dalam oleh Mingyu
membuat Minghao terkejut.

"Halo sayang". Ujar Mingyu sambil melangkah pelan mendekati Minghao yang juga mundur dari tempatnya secara perlahan.

"Halo sayang". Ujar Mingyu sambil melangkah pelan mendekati Minghao yang juga mundur dari tempatnya secara perlahan.

"Mundur Hyung, atau aku akan teriak".
Menangkap sinyal berbahaya karena kini
dirinya tengah berada di bilik kamar mandi
yang tidak ada satu orangpun.