Chapter 3 : Penawaran

227 32 12
                                    

Hari ini Minghao melakukan rutinitas bangun pagi guna pergi ke kampus. Setelah kemarin izin mata kuliah untuk membantu pindahanrumah kakaknya setelah menikah. Selesai bersiap ia bergegas menuruni tangga lalu pergi ke meja makan guna sarapan.

"Hao, sini duduk lekas sarapan". Ujar Irene
lembut pada adik kesayangannya itu.

Minghao mengangguk patuh dan mulai duduk guna menyantap sarapannya yang ada di depan meja makan.

Sepotong roti dan selai coklat beserta teh beraroma vanila adalah menu sarapan yang Minghao suka sedari dulu.

Sembari menyantap sarapan yang Irene
buat, atensi Minghao teralihkan kepada bangku kosong di sebelah Irene.

"Di mana kakak ipar, Kenapa belum turun
untuk sarapan ?".

Menghela nafas dalam - dalam dan Irene
menyahuti pertanyaan Minghao.

"Kakakmu sudah berangkat dari jam delapan
pagi tadi, katanya ada meeting dengan klien".

Dapat Minghao lihat dan rasakan bahwa perasaan kakaknya pasti sangat sedih sekarang, katakanlah bagaimana tidak mereka baru menikah kemarin dan sekarang Mingyu sudah bekerja entah itu alasan meeting atau apapun.

Minghao tidak bodoh untuk mengetahui bahwa Mingyu sedang berbohong entah beralibi atau apa.

"Ehm Nuna aku sudah selesai terimakasih
untuk sarapannya yang lezat ini Minghao berangkat yah Nuna". Bergegas beranjak dari meja makan dan menenteng tas kuliahnya.

"Ya hati-hati, kau akan pulang jam berapa?".
Ujar Irene sambil membereskan meja
makan.

Mungkin jam lima sore aku akan pulang,
tenang saja jika Mingyu Hyung belum pulang aku akan menemanimu nanti, kau jelek jika cemberut nuna... Babay nunaku yang cantik".Dengan cengiran khasnya Minghao bergegas keluar menuju pintu dengan sedikit berlari sebelum terkena amukan sang kakak.

"Isshhhh anak ini selalu saja ". Dengusan pelan Irene tiap kali Minghao menjahilinya.












21.00 PM WKST

"Kenapa Mingyu  belum pulang ". Irene yang kini gelisah menanti sang suami yang belum menampakan batang hidungnya.

Mencoba menghubungi nomer Mingyu  sama saja hasilnya nihil karena hanya dering jawaban dari operator yang mengatakan nomer yang anda hubungi sedang sibuk.

"Huhhhh, baiklah aku akan menunggu di sini saja". Irene memilih duduk di ruang sofa di temani TV yang menyalah.

Sekitar satu jam berlalu Mingyu belum
menunjukan batang hidungnya sama sekali,
sesekali Irene menguap kecil dan tak lama
mengantuk.

Yah ia kelelahan menunggu suaminya pulang dengan keadaan TV yang
menyalah malah balik menontonnya.
Satu jam berlalu dan kemudian terdengar
bunyi suara pintu terbuka.

Cklek

Menutup kembali pintunya dan berjalan
dengan santai di arah ruang tamu melewati
seseorang yang menunggunya sedari tadi guna menuju naik ke kamarnya.

Sayup sayup Irene yang tertidur mendengar
bunyi pintu di buka .

Mengerjapkan mata dan melihat ternyata
suaminya sudah datang Mingyu sudah
datang mencoba bangun dan menghampiri
Mingyu yang akan menaiki tangga.

"Mingyu kau sudah datang".

Tidak ada jawaban melainkan hanya
deheman yang Mingyu berikan untuknya.

Mingyu berjalan naik di atas tangga bergaya Eropa meninggalkan Irene yang masih terpaku di tempatnya.

Irene menggelengkan kepalanya tumben
Mingyu seperti ini. Mungkin ia lelah sehabis
meeting.

Crazy in love || Gyuhao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang