Chapter 4 : Menerima penawaran

731 49 22
                                    

Seperti biasa hari ini Minghao terbangun dari tidur nyenyaknya. Menjalani rutinitas baru karena kini ia mulai menjalankan aktivitas magang di perusahaan kakak iparnya atau lebih tepatnya ex - boyfriend rahasianya yang dulu pernah mengisi hatinya.

Yah kalian sudah pasti tahu siapa ia bukan?

Bersiap siap mandi dan setelahnya berpakaian rapi guna menjalani magang pertamanya di perusahaan Mingyu.

Minghao menuruni tangga dan bergegas ke meja makan.

"Hao , kaja sarapan". Ujar Irene sementara
Minghao mengangguk patuh lantas menarik kursi dan duduk di meja makan.

Tak lama muncul Mingyu dengan setelan jas
rapinya juga ikut bergabung di meja makan
untuk sarapan.

"Morning suamiku ayo lekas sarapan".
Ujar Irene kemudian menata piring berisikan nasi goreng dan telur omelette beserta susu guna melengkapi sarapan pagi mereka.

"Terimakasih istriku yang cantik". Mengecup
pelipis istrinya sekilas sambil melihat ke arah Minghao lalu kemudian Mingyu  memilih duduk di kursi.

Hening menyapa mereka bertiga karna
masing-masing larut dalam menyantap
sarapan yang di buat oleh Irene.

"Sayang, bagaimana apakah rasanya enak? ".
Irene bertanya kepada Mingyu.

"Tentu masakan istriku tidak pernah gagal,
bukan begitu adik ipar". Mingyu menatap Minghao dengan senyum semirk nya itu.

"I- iya Hyung Nuna memang pandai
memasak". Lalu Minghao mengalihkan
pandangannya dari Mingyu yang menatapnya lekat .

Sementara Mingyu jangan di tanya ia merasa
geli dan muak dengan panggilan yang Minghao lontarkan hello Hyung katanya, yang benar saja? benar - benar harus setotal itu yah berakting Minghao  di hadapan dirinya dan kakaknya.

Sang kakak pun mengembangkan senyumnya.

Tak lama mereka pun kembali menyantap
sarapan tersebut hingga tandas.

Minghao lebih dulu bersuara. "Aku sudah selesai terimakasih makanannya kak aku berangkat". Hendak meraih tasnya lalu satu suara memecahkan ataensi Minghao.

"Tunggu kau akan berangkat bersama ku lagi pula hari ini adalah magang pertanmamu bukan di perusahaan ku?".

"Ah tidak Hyung , aku bisa berangkat naik bus saja aku tidak ingin merepotkan Hyung".

"Sama sekali tidak, kau adikku kan sudah
tanggung jawabku untuk menjagamu,
lagi pula aku juga ingin mengakrabkan
diri dengan adiku". Meski Mingyu malas
mengucap kata adikpada Minghao. Ia harus tetap bersandiwara di depan irene.

"Benar hao ya, berangkatlah dengan hyungmu lagi pula kau bisa menghemat waktu jika berangkat dengannya dan pula kalian sekantor kan sekarang".

"Nuna, tapi ---".

"Tidak ada tapi tapian kau berangkat dengan
ku masuk lah ke mobil lebih dahulu".Mingyu berujar penuh penegasan. Langsung
membuat Minghao mau tidak mau menuruti
perintahnya.

"Baiklah kalau begitu kak aku berangkat".
Bergegas menuju mobil mewah milik Mingyu .

"Hati-hati adikku yang tampan ". Ujar irene
bergumam demikian.

Lantas Mingyu menggenggam tangan Irene sembari berjalan ke luar pintu mansion.

"Sayang aku berangkat dulu hmmm jaga dirimu baik baik di rumah". Menggenggam tangan perempuan mungil di depannya kemudian perlahan turun menggenggam pinggang Irene dengan kedua tangganya.

"Tentu Mingyu hati - ha ...mmmphhh". Tanpa ada aba - aba Mingyu menarik tengkuk Irene dan menciumnya dengan panas hingga satu
tepukan pada lengannya mengakhiri ciuman
Panas mereka.

CRAZY IN LOVE || Gyuhao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang