Part 12

450 70 17
                                    


Happy Reading :)
🤍🤍🤍




































































































































Malam sudah tiba dan makan malam terlewatkan, namun Jisoo dan Chaela tidak kunjung untuk bangun. Mereka berdua terlalu lelap dalam tidurnya— dan itu membuat Chaeyoung kelaparan karena sudah lewat jam makan malam.

Namun..

"Noona cantik sekali, apalagi kalau masak" gombal Chaeyoung membuat Jennie menyipitkan matanya.

Saat ini Jennie akan menginap di penthouse Jisoo. Dia juga baru pulang dari acara temannya, namun sudah di suguhkan dengan kehadiran Chaeyoung yang merengek minta di masakkan.

"Bangunin kakak sana, malah nyuruh gue" tolaknya sambil memperhatikan handphonenya.

"Ayolah, masa noona tega sama aku?" Akting Chaeyoung cukup dramatis.

"Aku memang tegaan orangnya" senyum indah Jennie menatap Chaeyoung, habis itu dia memutar bola mata malas.

"Pantas nggak punya gandengan, orangnya modelan kayak noona. Tegaan, jelek lagi!" Ucap Chaeyoung yang langsung lari menuju kamar.

Jennie yang dibilangin jelek itupun langsung tersulut emosi. Dia greget sendiri saat tidak berhasil gebukin Chaeyoung sampai mati. Sedari tadi pagi manusia tupai itu sudah kibarkan bendera perang untuknya. Hal itu membuat Jennie beneran kesal sekali dengan Chaeyoung. Padahal pertama kali ketemu dia malah terpesona, tapi kali ini tidak lagi.

"Awas aja itu orang!" gerutu Jennie yang kembali duduk dengan wajah cemberut menatap televisi.

Beda lagi dengan Chaeyoung, kini dia tidur di samping Jisoo sambil mengusap-usap telinganya dengan telunjuk.

"Sayang.." panggilnya.

"Sayaaang.." lagi, namun Jisoo tidak kunjung bangun.

"Sayaaaang.. lapeeeeerrrr.." rengeknya yang membuat Jisoo terusik.

Dengan tangan yang di rentangkan, Jisoo pun mulai sadar secara perlahan. Dia melihat Chaeyoung yang sudah mengerucutkan bibirnya karena beneran lapar. Bagaimana tidak jika jam sudah menunjukkan angka sembilan malam. Jisoo yang melihat itupun tersenyum geli sambil mengusap wajah kekasihnya.

"Kenapa tidak pesan?" Tanya Jisoo yang sudah sepenuhnya menghadap Chaeyoung.

"Aku tidak tau pesan-pesan seperti itu. Apalagi pasti harganya mahal" tunduknya dengan sedih.

Jisoo yang mendengar itu langsung panik, dia tidak ingin membuat Chaeyoung kepikiran lagi tentang kasta mereka. Akhirnya Jisoo bangkit— terus kecup bibir Chaeyoung sekilas.

"Lupakan soal itu. Sekarang mau makan apa sayang?" Tanya Jisoo sambil mengikat rambutnya setelah berdiri dari tidurnya.

"Dari kamu aja asalkan bisa cepat, hehehe" ketawa Chaeyoung yang sudah duduk bersila di atas kasur.

Jisoo hanya mengangguk, lalu masuk kamar mandi untuk cuci muka dulu, habis itu dia langsung menuju dapur untuk memasak. Masih dengan pakaian kerjanya, Jisoo membuka lemari dan mencari bahan yang bisa dimasak cepat.

HARD TO BELIEVE [CHAESOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang