Di sebuah perumahan yang sangat mewah ada keluarga sedang bersarapan, namun seseorang gadis tidak di ajak oleh keluarganya bersarapan, dan tidur pun ia selalu di gudang, gadis itu bernama Sri Clara Clarissa.
"Nak, kamu sekarang harus antar jemput sama mama dan papa ya," ucap seseorang wanita penuh baya berumur 30-an bernama Vina panduwinata.
"Iya siap mama, nanti mama sama papa jemput aku ya," ucap seorang gadis bernama Asyifa Latief.
"Ma, pa Sri juga mau di antar jemput sama mama dan papa," ucap Sri namun kedua orangtuanya malah tertawa.
"Enak saja lo ingin di antar jemput sama mama dan papa gue," ucap Asyifa dengen nada ketus.
"Kamu itu pembawa sial tahu, gara-gara kamu nenek sama kakek meninggal," ucap seseorang pria penuh baya berumur 30-an bernama Bram.
"Tapi pa, itu bukan salah Sri itu takdir," ucap Sri meskipun hatinya merasa sakit.
"Takdir kamu bilang? Kalau nenek sama kakek tidak meninggalkan hal waris ke kamu, saya sudah membuang kamu Sri," ucap Vina membuat Sri menunduk sendu.
"Yaudah lah ma, pa kita berangkat saja," ucap Asyifa yang di angguki oleh keluarganya.
"Non ini bekalnya bibi sudah siapkan," ucap bibi membuat Sri tersenyum.
"Makasih ya bi, kalau gitu Sri berangkat dulu," ucap Sri yang di angguki oleh bibi.
Dan di tempat lain ada seseorang cowok yang begitu cuek tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah nya ia memiliki 3 bersaudara, ia yang paling bungsu namun beda dengan kedua abangnya, ia begitu cuek kepada siapapun terkecuali dengan kedua abangnya dan juga sahabatnya, iya benar-benar super duper cuek cowok itu bernama Fajri Alexander Graham.
"Ji, kita sarapan dulu abang sudah siapin," ucap seseorang lelaki lebih tua dari Fajri bernama Shandy Alexander Graham.
"Ko Fen dah berangkat bang?" tanya Fajri menanyakan Abang keduanya bernama Fenly Alexander Graham.
"Iya Fenly sudah berangkat Ji, katanya mau jemput pacarnya dulu," ucap Shandy membuat Fajri mengangguk dan mengoleskan roti selai kacang.
"Abang gak kerja?" tanya Fajri membuat Shandy tersenyum.
"Abang kerja siang Ji," ucap Shandy yang di angguki oleh Fajri.
"Kalau gitu Aji berangkat dulu ya bang," ucap Fajri yang di angguki oleh Shandy.
"Jangan ngebut oke," ucap Shandy dan Fajri hanya memberikan senyuman saja.
"Maaf Ji, abang bohong abang di pecat karena bos abang memfitnah abang," ucap Shandy di dalam hati dan tersenyum melihat Fajri menaiki motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
luka cinta
Aksi'menceritakan seorang perempuan yang selalu di sakiti oleh keluarga besarnya, dan tidak ada yang membela dirinya, dan juga keluarga besarnya selalu membandingkan dengan kakak pertamanya, ia sangat hancur hatinya, karena gak ada satu pun yang membela...