✿14✿

67 11 4
                                    

"Paman! Ayo temani Ji—" Teriak Jisung memanggil pak Ahn. Tapi sayang belum selesai berbicara ia sudah tidak menemukan dimana pak Ahn berada. "Loh? Paman kemana?" Gumam Jisung yang bertanya pada diri nya sendiri.



"Udah lah belanja nya sendiri aja. Nanti kalo nunggu yang ada makin malam aja" Gerutu Jisung yang pada akhirnya memilih untuk pergi berbelanja sendiri. Sial nya? Ia tidak kembali berpamitan atau memberi tahu orang rumah bahwa ia akan memilih pergi belanja sendiri.



Saat ini, Jisung tengah berjalan sendirian di pinggir trotoar. Ia berjalan sambil sesekali bersenandung kecil. Ia lakukan itu hanya untuk menemani kesepian dan kesunyian di perjalanan nya menuju supermarket yang berada di jalan besar dekat lampu merah.



Bisa di kata kan bahwa jarak antara supermarket dan rumah Jisung lumayan terbilang jauh. Awal nya Jisung ingin pergi menggunakan sepeda, tapi sayang? Sepeda yang ingin ia pakai ban nya kempes.



Maka dari itulah ia pun terpaksa memilih untuk berjalan kaki saja. Beberapa saat kemudian pada akhir nya Jisung pun sampai di supermarket dengan selamat. Untung nya malam ini jalanan dan suasana tidak terlalu ramai dan sepi, jadi? Jisung masih sedikit berani buat keluar malam jam segini.








Di tempat lain. Atau lebih tepat nya di ke diaman keluarga 'Lee'...








"Ibu~ ayah~ kakak~, Felix izin keluar ya? Jalan - jalan sama sekalian nyari cemilan" Izin Felix dengan keadaan sudah rapih. Mereka yang mendengar nya pun seketika beralih atensi kepada si bungsu yang saat ini sudah berdiri tegak di depan mereka.



"Pulang jam berapa? Sama siapa?" Tanya Minho dengan tatapan mengintimidasi. Jihye yang melihat nya pun menepuk pelan punggung tangan Minho. "Paling lambat mungkin jam setengah 9. Kalo buat sama siapa nya sih paling aku sama Chaewon" Jelas Felix dengan santai nya.



"Ya udah, ayah izinin. Inti nya jangan kemalaman ya? Hati - hati juga. Btw? Ayah nitip kopi yang biasa nya ya? Tadi ayah lihat tinggal setengah, stock nya pun habis. Tenang nanti ayah tranfer. Sisa nya buat kamu kalo masih ada" Jelas Taemin yang memberi izin.



Felix yang mendengar nya pun senang. Dengan senang hati pun ia mengangguk. "Ya udah, kalo gitu Felix pergi ya? Udah di tungguin Chae soal nya di taman" Ujar Felix yang kembali berpamitan. Kini ia menyalimi ketiga orang tersebut. Mereka pun hanya mengangguk saja.



Setelah melihat kepergian sang bungsu. Kini? Taemin beralih kepada sang anak sulung. Sang anak sulung yang sadar pun membalas tatapan tersebut. "Kenapa yah?" Tanya Minho penasaran. Mengapa sang ayah menatap nya begitu sekali? Kan? Diri nya jadi merasa ngeri" sedap gimana gitu...



Dengan segera Taemin menggeleng kan kepala nya. "Gak papa. Ayah cuma mau tanya? Kamu gak mau juga keluar kayak adik mu itu? Mungkin keluar sekedar nyari angin?" Ujar Taemin. "Enggak ah yah. Minho tuh lagi stress mikirin sesuatu. Dari tadi Minho ngerasain sesuatu yang gak enak gitu. Tapi? Minho gak tau kenapa" Jelas Minho gelisah.



Mendengar pernyataan tersebut langsung membuat Taemin dan Jihye saling melempar tatapan satu sama lain. "Udah lah, gak usah terlalu di pikirin. Mungkin itu karena kamu capek aja. Ya udah kalo gak mau juga gak papa. Sana istirahat, siapa tau mendingan" Ujar Jihye lembut.



Mendengar hal tersebut Minho tersenyum dan mengangguk. Setelah itu ia pun pamit untuk ke kamar lebih dulu. Taemin dan Jihye pun hanya mengangguk, lalu setelah nya kembali menonton televisi setelah Minho hilang dari pandangan mereka.



"Tapi? Apa yang di omongin Minho benar yah. Ibu juga ngerasain sekarang" Ujar Jihye. Mendengar hal itu Taemin mengernyit, namun setelah nya ia terkekeh. "Sudah, gak usah terlalu di bawa serius. Mungkin kamu kecapean. Mau istirahat juga biar besok mendingan?" Ujar Taemin.



Jihye yang mendengar nya pun memilih mengangguk. Maka dari itu berakhir lah acara menonton mereka. Mereka lebih memilih untuk segera beristirahat. Tak lupa sebelum itu? Taemin mengirim pesan kepada sang anak bungsu. Setelah sudah baru lah ia dan sang istri beristirahat.








Di supermarket saat ini...








Kini Jisung telah selesai berbelanja nya. Maka dari itu ia memilih untuk segera pulang, karena suasana dan jalanan mulai nampak sedikit sepi. Maka dari itu Jisung sedikit was - was. Tapi sayang nya? Saat di pertengahan jalan, Jisung di cegat oleh 2 lelaki berbadan besar.



Jisung paham dengan 2 sosok di hadapan nya ini. Mereka lah seorang preman, maka dari itu Jisung kali ini harus lebih berhati - hati. "Mau apa kalian? Permisi, saya ingin pulang" Ujar Jisung yang akan kembali melanjutkan langkah kaki nya.



Namun? Baru saja berjalan beberapa langkah, ia sudah kembali di cegat. Jisung yang panik pun reflek menggigit sekaligus menendang 2 orang tersebut. Di saya mereka lengah ia pun dengan segera lari. Saking panik nya ia pun sampai tanpa sadar membuang belanjaan nya.



2 orang preman itu pun dengan segera menyusul Jisung. Jisung yang menyadari hal tersebut pun kembali berusaha mempercepat larian nya. "Hiks bunda~ tolong Jiji. Jiji takut bunda~" Gumam Jisung yang saat ini sudah terisak. Ia terus saja berlari hingga tanpa sadar...
































BRAKKK!!!...
































"ASTAGA!!!"...
































"H-hiks... S-sakit~" Dan seketika gelap...
































Tbc...
Sekian itu saja dari saya. Terimakasih dan sampai jumpa...

22.13 Pm...

~ Having You Is My Happiness ~ | MinSung♡ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang