[4] Bubur dan hari kepulangan

70 17 8
                                    

Aksa yang membaca chat di grup nya pun tersenyum, aksa sebenarnya bingung kenapa dua kembaran nya ini bisa punya ide datang ke rs pas lagi jamkos. Ditengah kebingungan itu aksa baru ingat, "ouh iya kan bapak gw ketua yayasan" batin nya

Ardi yang melihat adeknya senyum senyum pun langsung memasang muka julid nya "cailahh senyum senyum sendiri, punya pacar ya" ucapnya sambil menggoda aksa yang langsung memasang muka masam. Dhian yang duduk disamping ardi pun langsung menoyol pala ardi, "pacar pacar, gak boleh masih kecil" omelnya.

Jati yang merhatikan mereka sedari tadi pun bertanya "ardi dhian kok bisa kalian bareng dady ?? Bukannya kalian sekolah ya ??" Mereka berdua yang di tanya itu pun cengengesan, belum juga menjawab aksa mengompori sambil memberikan pertanyaan "tau tuh, tadi di grup anak anak kelas pada nyariin, tau sih jamkos emang gak di kasih tugas ??"

Baru ingin menjawab sudah di potong lagi dengan pertanyaan nagara "emang guru guru pada rapat atau gmn ?? Keknya lu pada santai santai aja jamkos malah ke rs," sebelum ada pertanyaan lagi dhian langsung buru buru menjawab.

"Kalo kasih pertanyaan tuh satu satu kek, mana setiap pengen di jawab malah di potong omongan nya, btw tadi tuh guru guru lagi pada rapat dadakan nab terus karna gabut tugas juga pasti di buat pr jadi kita kesini aja deh". Ucapan dhian bikin aksa penasaran "emang bakal ada acara apaan ??" Tanya aksa yang di jawab gelengan dari keduanya tanda tak tahu.

Tak lama suster datang sambil membawa makanan karna sudah masuk waktu makan siang, nagara yang emang buaya darat dia langsung mengeluarkan kata kata keramat nya "kiw suster cantik amat sus, btw 08 berapa sus" suster yang di gituin nagara pun hanya bisa salting dalam diam sedangkan para saudara nya menatap nagara jengah.

"Asam lambung gw kambuh" celetukan aksa yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak, setelah suster nya keluar aksa menatap bubur itu dengan tatapan tidak minat nya.

"Anak dady ini kenapa cuman di liatin doang makanannya ??" Aksa yang tersentak mendengar ucapan dadynya pun menggeleng "gak ah buburnya kek muntahan,kek gitu bikin eneg, emang nya aksa gak boleh makan makanan luar ?? Aksa gak mau bubur ini" rengeknya yang di dengar oleh semua anggota keluarga nya.

Bagas menggelengkan kepalanya tanda tak boleh "aksa belum boleh makan makanan luar sayang, kamu baru makan lima suap aja sudah muntah". "Tapi kan aksa eneg kalo makan nya bubur terus" ucapnya dengan bibir yang melengkung ke bawah.

"Kalo kayak gitu anak dady satu ini harus sembuh dulu, biar bisa mak–" belum juga bagas menyelesaikan ucapannya tiba tiba saja ada orang yang membuka pintu secara kasar dan semua orang yang di dalam ruangan terkejut dibuat nya.

"Hehe,maaf maaf, gak sengaja sumpah, soalnya tadi buru buru buat liat ponakan om yang udah sadar ini" ucapnya sambil cengengesan dan berjalan kearah ranjang dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Astaghfirullah... Om kalo mau buka pintu tuh pelan pelan, ini tuh rumah sakit om bukan di rumah" omel dhian yang membuat omnya itu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Muhammad Adam Triwisaksana (doyoung)
adalah adik dari bagas dan om dari ketujuh anak bagas, Adam om yang selalu di nistakan oleh keponakan-keponakan nya terutama oleh si kembar 4. Kesabaran nya setipis tisu di celupin ke laut tapi orangnya penyayang dan perhatian.

-------------------

Setelah beberapa hari aksa si bocah tengil itu di rawat, akhirnya hari ini dia dibolehkan pulang oleh dokter. Sesampainya di mansion, aksa langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di ruang tengah.

"Huh~, akhirnya bisa pulang juga" ucapnya sambilan memejamkan mata, sedangkan yang lain nya hanya geleng geleng kepala sambil duduk di bagian sofa yang kosong.
"Mangkanya jangan overthinking terus" ucap ardi yang duduk si samping nya sambil mengelus pucuk rambut aksa.

"Sekarang kalian istirahat, nanti pas makan malam dady bangunin", ketujuh anak bagas pun langsung menaiki tangga untuk ke kamar masing masing termasuk adam.

Tak terasa jam sudah menunjukkan makan malam, bagas yang melihat itu pun langsung bergegas ke dapur, menyuruh maid untuk memasakkan makan malam, setelah nya ia membangun kan anak anaknya yang tertidur pulas.

Skip saja, semua anggota keluarga telah duduk di meja makan panjang yang sudah ada hidangan di meja tersebut, "ayok kita berdoa dulu, jati, kamu pimpin pembacaan doanga ya nak." Jati yang mendengar itu langsung memimpin pembacaan doa sebelum makan.

–––––––––––
23 November 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The 7 Brothers  (7 BERSAUDARA) || SLOW UPDATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang