Warning!
Sexual scene and violence.
Matius terus mendekati kimhan yang semakin menghindar darinya, tatapan matius tajam menyiratkan akan nafsu seperti predator yang mengincar mangsanya.
Kimhan berusaha untuk tenang walaupun ia tidak bisa menahan kegugupannya, kakinya perlahan mundur hingga tubuhnya menabrak meja di belakangnya.
"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan sayang".
Ucap matius dengan nada rendah, tetapi cukup untuk membuat kimhan terdiam.
"Jangan mendekatiku brengsek!!".
Dia berusaha melawan, melayangkan pukulan ke arah matius, tetapi pria itu dengan mudah menangkap tangannya dan memelintirnya ke belakang. kimhan mendesis kesakitan.
"Berani sekali" .
kata matius, menarik tubuh kimhan lebih dekat.
"Tapi kau lupa, kimhan... kau sekarang bermain api denganku dan asal kau tau aku tak akan pernah melepaskan apa yang ku inginkan".
Kimhan meronta dalam pelukan pria itu, tetapi tubuh matius yang jauh lebih tinggi dan besar membuatnya kesusahan karena bagaimanapun juga kekuatan pria itu lebih besar darinya.
Dalam satu gerakan cepat, matius mencengkeram surai hitam kimhan dan menariknya dengan keras, membuat pria itu tersentak ke bawah.
Kimhan kehilangan keseimbangannya dan terjatuh, wajahnya secara langsung bertabrakan dengan selangkangan matius hingga kejantanan pria itu menampar keras wajahnya.
Kim menelan ludah ketika merasakan wajahnya basah akan precum, bau kejantanan yang kuat membuat kimhan merasa mual dan pusing.
Apalagi ia dibuat gemetar ketakutan ketika melihat penis itu sangatlah besar, ia tidak bisa membayangkan ketika benda itu masuk kedalam mulutnya.
"Jilat".
Perintah matius dengan otoritas yang tidak bisa ditolak.
Kimhan menatap tajam pada matius seakan akan ia ingin sekali membunuh pria menyebalkan itu, kimhan tidak menyangka jika misinya akan berakhir gagal total dengan dirinya yang dijadikan seorang pelacur oleh musuhnya.
"Persetan denganmu, Matius! Aku tidak akan melakukan apa yang kau suruh, kau bajingan sialan!".
Matius hanya menyeringai, mengabaikan ledakan emosi dari kimhan dan menarik rambutnya lebih kuat, membuat pria itu mendesis kesakitan.
"Kau memang suka membuat segalanya lebih sulit untuk dirimu sendiri, ya?".
ucap matius dengan nada rendah dan dingin.
Suara 'klik' logam senjata terdengar begitu jelas di ruangan kamar yang hening, membuat jantung kimhan seolah berhenti berdetak.
Ia tidak menyadari sejak kapan matius mengeluarkan sebuah glock gun.
Dan tanpa ragu, matius menekan moncong pistol dingin itu ke dahi kimhan.
Tatapan tajam pria itu menusuk langsung ke mata kimhan, penuh dengan amarah dan hasrat yang terpendam.
"Ayo buka mulutmu?".
Perintahnya sekali lagi namun kimhan sepertiya tidak menghiraukan ancamannya.
Matius mendekatkan wajahnya, senyuman miring menghiasi bibirnya.
"aku tidak pernah ragu untuk menarik pelatuk, aku ulangi sekali lagi, buka mulutmu kimhan!".
Ucap matius dengan penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATTHEW THE PHANTOM
Krótkie Opowiadaniaseason 2 or sequel dari punishment for the casanova. menceritakan tentang kelanjutan liam yang berusaha menerima takdirnya yang harus berpisah dengan sang ibu, namun bus yang ditumpangi liam mengalami kecelakaan yang membuat liam kehilangan ingatann...