tujuh

598 54 2
                                        

HAPPY READING

.

.

.

"Hebat Zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hebat Zhan .. kau benar-benar membawa seluruh isi toko kemari." Ucap Wang Yeo setelah melihat kamar bayi yang baru saja di desain oleh para ahli yang memang dipekerjakan oleh Kim saat ini.

"Hehe iya dong ge. Apa gunanya blackcard ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik." Ucap Zhan sambil menunjukkan dua kartu itu pada kakak iparnya.

"Wkwkwkwkwk sungguh pintar. Tunggu sampai baby bunny lahir kau akan mendapatkannya lagi haha."

"Ah .. sungguh beruntungnya aku haha." Keduanya tertawa terbahak-bahak dibuatnya.

"Apa yang kalian tertawakan?"

Seorang pria tiba-tiba memasuki ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria tiba-tiba memasuki ruangan. Wajah sumringahnya membuat pria Wang itu terpesona untuk yang kesekian kalinya. Meskipun sekarang tak ada kata-kata gombal seperti yang selalu Jong Suk utarakan pada Xiao Zhan, tapi kebahagiaan keduanya sudah terpancar sempurna.

"Bukan apa-apa ge. Hanya sedikit bercanda dengan Kakak ipar, hihi."

"Calon Zhan, dia belum melamarku, oke."

"Wkwkwk .. ge kau sudah diberi lampu ijo. Ayo cepat kejar hahaha." Goda Xiao Zhan pada Kim sembari mentoel lengan kekar Wang Yeo.

"Zhan .. emang bener-bener kau ya.."

"Duh imut banget. Ge wajahmu seperti tomat wkwkwkwkwk. Baru kali ini aku melihatmu tersipu ge." Goda Xiao Zhan lagi.

"Udah Zhan nanti nyonyaku marah, nanti malam kalau aku gak dapet jatah gimana coba haha."

"Wang .. kau!?" Kim segera melarikan diri disusul sang dominan yang berteriak minta maaf di sepanjang lorong.

Xiao Zhan dibuat terpingkal-pingkal oleh kelakuan kakaknya.

L E A V E   ( Yizhan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang