Setelah bertahun-tahun bersama, melalui tantangan dan kebahagiaan yang mereka alami bersama, bible dan biu akhirnya memutuskan untuk melangkah ke babak baru dalam hidup mereka. ladang bunga matahari yang selalu menjadi tempat mereka menemukan kedamaian dan kekuatan kini menjadi saksi dari kisah cinta yang semakin matang.
Suatu sore yang cerah, setelah berbicara panjang lebar tentang masa depan mereka, bible melamar biu dengan penuh ketulusan. di bawah langit yang penuh dengan warna oranye matahari terbenam, bible berlutut dan mengeluarkan cincin yang telah disiapkan sejak lama.
"Biu, kita telah berjalan bersama sampai sejauh ini, dan aku ingin melanjutkan perjalanan ini bersamamu selamanya. maukah kamu menikah denganku?"
"Bible... aku... aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu. tentu saja, aku mau."
Dengan senyum yang penuh cinta, mereka akhirnya menikah. upacara pernikahan sederhana namun penuh makna itu dihadiri oleh sahabat, keluarga, dan orang-orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka.
Setelah pernikahan mereka, bible dan biu melanjutkan hidup sebagai pasangan suami istri. namun, ada satu hal lagi yang mereka harapkan sebuah keluarga. mereka berdua merasa siap untuk menjadi orang tua, untuk membesarkan anak-anak dengan nilai-nilai yang mereka pegang erat: cinta pada alam, ketulusan hati, dan semangat.
Beberapa tahun kemudian...
Beberapa tahun setelah pernikahan mereka, bible dan biu akhirnya dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan. mereka menamai anak mereka "Bian mahendra kalandra," bian tumbuh dengan penuh rasa ingin tahu, penuh semangat untuk belajar, dan selalu dikelilingi cinta.
Bible dan biu membesarkan bian berdua, mengajarkan padanya bagaimana menghargai alam dan bagaimana kekuatan cinta bisa mengubah dunia. mereka sering mengajak bian bermain di antara bunga-bunga yang tinggi, mengajaknya untuk berlari di bawah langit biru yang luas.
"Bian, lihat bunga matahari itu. mereka selalu menghadap ke matahari, mencari cahaya, begitu juga kita. apapun yang terjadi, kita harus selalu mencari yang terbaik dalam hidup ini." ucap biu sambil menggendong putranya
Bian tumbuh menjadi anak yang cerdas, meskipun masih kecil dan umurnya baru 3 tahun tapi dia sangat pintar.
Pada suatu musim bunga matahari yang penuh dengan warna cerah, bible dan biu duduk di bawah pohon besar yang mereka tanam bersama, sementara bian sedang bermain di antara bunga.
"Bible, kita telah melalui banyak hal bersama. dan kini, kita melihat bian tumbuh dengan sehat . Aku merasa begitu bersyukur. ladang bunga matahari ini telah menjadi lebih dari sekadar tempat; ini adalah rumah kita, tempat kita belajar, tempat kita memberi."
"Benar, biu. ini adalah rumah kita. dan aku percaya, apa yang kita tanam di sini akan terus tumbuh. tidak hanya bunga, tetapi juga cinta, harapan, dan kebahagiaan."
Di tengah keindahan ladang bunga matahari yang melambangkan perjalanan hidup mereka, bible dan biu menyadari bahwa kebahagiaan sejati terletak pada hal-hal yang paling sederhana cinta, keluarga, dan koneksi mereka dengan alam. mereka tahu bahwa, seperti bunga matahari yang selalu mencari cahaya, mereka pun akan terus mencari kedamaian, melangkah bersama sebagai keluarga, menghadapi setiap tantangan dengan cinta yang tidak pernah pudar.
TAMAT🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER (Short Story)
Short Storytentang biu yang sangat menyukai bunga matahari dan juga bible sang fotografer tampan