E

533 44 13
                                    

"Persetan dengan kau Jewel!" Harry menggebrak pintu apartemen. Ia baru datang dengan amarahnya. Jewel yang sedang belajar di kamarnya langsung keluar. "Kau kenapa?" tanya Jewel.

Harry meremas kerah kemeja Jewel sambil menunjuk wajahnya. "Kau! Melaporkan ku ke dewan universitas!"

Dahi Jewel mengernyit. "Lepaskan aku! Aku tidak melaporkan mu"

Harry berdecak sinis. Ia mendorong Jewel ke dinding di belakang Jewel. Entah setan apa yang sedang merasuki Harry, saat ini ia benar-benar murka. "Aku tidak melaporkan mu, Harry. Aku melaporkan pengurus persatuan mahasiswa di sini. Karena event yang mereka buat kemarin. Kau tidak lihat? Itu pantas diadukan. Saling melempar telur busuk bukanlah tindakan yang baik Harry. Lihat? Aku tidak melaporkan mu! Pengurus persatuan Mahasiswa itu memang pantas diadukan."

"Kau memang tidak melaporkan aku Jewel! Kau melaporkan semua orang yang ada di organisasi tersebut. Selamat atas tindakan sok heroin mu terhadap universitas ini." Ucap Harry lalu pergi dengan membanting pintu apartemen.

Tidak berapa lama Harry keluar. Zayn datang ke apartemen mencari Harry. Zayn melihat Jewel duduk terdiam sedang memikirkan sesuatu. "Kemana Harry?!" Tanya Zayn dengan nada yang tidak kalah dengan Harry tadi.

"Aku tidak tahu." Jawab Jewel

Cih.

"Tolong jelaskan pada ku Zayn. Apa aku salah?" Pinta Jewel.

"Ya! Kau salah!"

Zayn pun lekas pergi.

☀☀☀

Sudah beberapa bulan ini Harry tidak kembali ke apartemen. Semenjak kejadian itu, semua teman-teman Jewel pun tidak pernah menemuinya. Mereka semua seperti menghilang dari kampus ini. Satu pun. Jewel tidak menemui satu pun. Ia merasa bersalah. Tapi ia tidak tahu apa yang terjadi. Ia tidak tahu bersalah atas hal apa.

Yah. Bisa dibilang hari-harinya kini sepi. Tidak ada Niall yang selalu berebut makanan dengan Mike. Tidak ada Liam, Zayn, Luke, Ashton, Louis, dan lain lainnya. Terlebih lagi Harry. Sulit mengakuinya. Tapi Jewel sangat merindukan Harry.

Saat sedang berbelanja di supermarket yang tidak jauh dari apartemennya, Jewel melihat Niall. "Nialll!!!!" Panggil Jewel.

Yang dipanggil menengok ke arah Jewel lalu membuang mukanya. Dan dengan cepat berjalan ke arah pintu keluar supermarket.

"Niall tunggu!" Jewel berhasil menahan Niall.

"Apa yang kau inginkan?" Jawab Niall sinis.

"Jelaskan pada ku semuanya. Aku traktir ramen di depan sana." Niall terlihat sedang menimbang nimbang jawabannya. "Baiklah" senyum mengembang di kedua pipi Jewel.

Sesampainya di sana Jewel memesankan Niall 3 ramen ukuran jumbo. "Jadi apa yang terjadi?" Tanya Jewel.

"Kau melaporkan kami semua Jewel. Persatuan mahasiswa di situ hanya diisi oleh mahasiswa kaya yang bisa berkuasa. Yang mempunyai tempat. Dan kami semua adalah petinggi persatuan itu Jewel. Kau tau kenapa Harry sangat marah? karena ia adalah ketuanya. Kau terlalu mengikut campuri urusan orang lain Jewel. Jadi aku hanya minta satu dari mu. Jauhi kami semua"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rooMMate // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang