H

1.1K 52 2
                                    

Jewel duduk termengu di tempat tidurnya dengan mulut menganga.

'Teman sekamar ku?'

'Laki - laki ?'

Mengingat kata - kata yang Harry ucapkan tadi tentang tubuhnya. Seringaiannya. Sunggingannya. Caranya menatap tubuhnya tadi.

' Dia mesum!'

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!" Teriaknya sambil mengacak - acak rambutnya. Pikirannya kacau.

"Tenang Jewel, kau bisa menghadapi ini." Katanya sambil mengatur nafas.

***

Jewel keluar kamar setelah selesai memakai baju. Ia mengenakan celana training besar hitam dengan atasan tank top hitam. Dua teman Harry sedang tertawa di ruang tv. Jewel melirik tajam ke arah Harry. Pun ia mendapat balasan lirikan dari Harry. Membuat dua teman Harry menghentikan tawanya dan melihat Jewel.

"Are you ok?" Tanya Harry dengab tampang sok coolnya.

Jewel memutarkan bola matanya, membuang mukanya pergi ke dapur untuk memakan croissantnya.

"Is she your girlfriend?" Tanya teman Harry yang beralis tebal. Harry mengangkat bahunya.

"She's my roomate."

Si rambut blonde terkejut. "Holy shit Harry. She's hot."

Tiba - tiba Jewel keluar dari dapur dan berdiri di depan mereka bertiga.

Bertolak pinggang dengan wajah yang bisa menakutkan tikus - tikus di got.

"Kemana croissant ku?!"

Harry menaruh jari telunjuknya di dagu seraya berfikir. "Uhmmm— ku makan." Jawabnya santai. Jawaban Harry menambah murka di wajah Jewel. "Itu bukan punya mu gondrong!"

"Tapi itu ada di apartemen ku brunette!"

"Ini apartemen ku juga hijau."

"Sekarang. Tadinya mana ku tahu black eyes."

"Argh! Fucking annoying!" Jewel mengakhirinya dengan membanting pintu kamarnya. Lima menit kemudian ia keluar dengan memakai dress coklat selutut. Memutuskan untuk pergi mencari makan, sebetulnya pergi mencari angin. Membersihkan pikirannya dari si gondrong bermata hijau. Jewel berhenti melangkahkan kakinya saat seseorang menahan pergelangan tangannya.

"What?" Pekik Jewel.

"Uhm, aku juga mau pergi, aku bawa mobil. Jika kau tidak keberatan?" Tanyanya sambil menggaruk kepalanya. Jewel melirik Harry lalu beralih pada temannya lagi.

"Asal kau tidak seperti dia."

Jewel pergi menandakan jawaban iya. Si alis tebal mengacungkan ibu jari pada Harry dan si blonde. Berlari menyusul Jewel.

"Altamish."

"Sorry?"

"My name is Altamish.", "Altamish Malik." Ucap Si alis tebal menampilkan senyum lebarnya.

"Jewel."

"Nice name."

Saat keluar apartemen, sesosok lelaki dengan rupa mirip sekali dengan teman barunya, Altamish berpapasan dengan Jewel. Ia melihatinya sampai kepala Jewel berada di belakang.

"Hei, that's my car." Katanya menunjuk mobil yang parkir di simpang jalan sana. Jewel memerhartikan wajah Altamish. Lalu ia melihat punggung si lelaki tadi yang sudah jauh masuk ke dalam apartemen.

rooMMate // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang