1. Cool Duda.

22.5K 47 0
                                    

Areaa Dewasaa🔞🔞⚠️
Yang gak suka dan jijik silakan pergi!

Happy Reading
Awas! hati-hati kepancing nafsunya.

***

“Jadilah Istri saya, Mira!” permintaan tegas yang terucap dari mulut Dosen dudanya itu.

“Ogah, anjing. Gue masih fresh dikasih bekasan kek lo?! Amit-amit!” Mira menolaknya lagi dan lagi.

Selama 2 tahun belakangan ini. Dosennya itu selalu mengejarnya dengan ugal-ugalan dan memaksa menikah dengannya.

Ega mengetatkan rahangnya. Tatapannya tajam dan menusuk. "Yang sopan kamu Mira. Jangan membuat saya marah,” katanya memperingati gadis itu.

Mira berdecak sebal mendapat ancaman seperti ini. “Lo kali ah yang ganggu dan mancing emosi gue!” Gadis itu berbicara dengan angkuh dan tidak memikirkan resikonya nanti.

Padahal Ega adalah dosennya. Yang mana, sewaktu-waktu cowo itu bisa membalas dendam padanya. Seperti tidak memberinya nilai, bisa jadi memberinya nilai D. Oh, atau mungkin mempersulit skripsi dan hidupnya nanti selama di kampus?

Entahlah. Mira tidak peduli dengan itu. Bagi gadis bar-bar sepertinya, hidup itu nggak perlu di bawa ribet. Santai dan tenang aja meskipun banyak masalah. Ini tips darinya mengindari setres akut.

“Papa,” seorang gadis kecil berlari menghampiri Ega. Perempuan itu langsung memeluk kaki Ayahnya. Tatapannya juga mengarah ke Mira.

“Maaf, Pak. Putri Anda memaksa ingin bertemu dengan Bapak.” Ujar Riuka– Dosen lebih muda yang diutus oleh Ega. Sebab, Riuki memiliki waktu luang.

“Maafkan anak saya. Biarkanlah bersama saya,”

Riuki yang berumur 23 tahun itu mengangguk dan pamit mengundurkan diri. Meskipun statusnya sama, menghormati yang lebih tua itu memang harus.

Ega mengelus kepala rambut Marin– Anaknya itu.

Tanpa menoleh ia berkata, “Yang ada di depan kamu itu adalah Mama kamu.”

“MAMAA?” seketika Marin berbinar dan bersemangat.

Sedangkan Mira membelalakkan matanya shock. "EDAN YA LO! SEJAK KAPAN GUE MAU SAMA LO HAH?” ucap Mira.

“Jangan berkata kasar, Mira! Ada anak kecil.”

“Mamaaaa,” Marin melepaskan dirinya dan berlari pelan ke arah Mira.

Tapi, gadis itu pun juga berlari menjauh. Tak peduli dengan teriakan yang ada di belakangnya.

“MAMAAAA,”

Akhirnya Marin berhenti dan berubah menjadi murung ketika siluet Mira telah jauh.

“Udah sayang, jangan dikejar lagi.” Ega langsung mengangkat tubuh mungilnya dengan perasaan bersalah.

Detik itu juga Marin langsung menangis sesenggukan. Sudah lama ia ingin merasakan sosok Mama. Mamanya yang asli telah meninggalkan. Mamanya kecewa, karena yang lahir bukan laki-laki. Maka dari itu, Mama Marin memilih pergi.

SHORTS STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang