CHAPTER ONE

177 36 5
                                    

Meskipun Elias baru saja memberinya cupcake sebagai kue ulang tahun, bukan berarti Philly akan memperlakukan pria itu dengan baik. Karena mau sebaik apa pun, bagi Philomela Kawiswara, Elias Sastranegara adalah orang yang paling menyebalkan.

Well, bukan orang yang paling menyebalkan juga sih. Sayangnya gelar makhluk paling menyebalkan dalam hidup Philly ditempati oleh ayah dan ibunya, yang membuat Elias berada di peringkat ketiga.

Kalian tahu cerita Tangled? Cerita princess keluaran Disney? Philly merasa kalau tiga tahun terakhir ini, hidupnya tidak berbeda dengan Rapunzel. Hal yang membedakan adalah, alih-alih ditawan oleh ibu tiri yang merupakan penyihir tua yang jahat, Philly malah ditawan oleh pengawal yang bekerja untuk ayahnya.

Hal lainnya yang membedakan Philly dengan Rapunzel adalah tidak ada seorang pria yang datang dan menyelamatkannya. Ah, Philly sangat berharap agar Flynn Ryder miliknya segera datang dan menyelamatkan Philly dari Elias Sastranegara, si penyihir menyebalkan.

"Philly."

Itu adalah panggilan yang sekian kalinya Philly hiraukan. Dia kembali mengabaikan Elias yang sudah mulai lelah karena tingkahnya itu dan menatap kawanan angsa yang berada di pinggir danau.

Satu hal yang Philly syukuri dari tempat pengasingannya yang dibuat oleh ayahnya adalah taman tempatnya sekarang duduk. Setidaknya, Philly masih bisa pergi ke taman dan danau untuk melihat angsa.

"Philly, Papa kamu sudah nunggu kamu di rumah."

Tidak seperti sebelum-sebelumnya, perkataan Elias kali ini berhasil menarik perhatian Philly. Perempuan yang sedang berulang tahun itu dengan cepat menoleh ke arah Elias yang masih memasang wajah datarnya meskipun dia baru saja menjatuhkan bom kepada Philly.

Ayahnya, seorang Daniel Kawiswara datang ke rumahnya? Ini adalah hal yang harus dirayakan. Karena setelah tiga tahun menelantarkan Philly dan mengurung dia di rumah terkutuk itu bersama dengan makhluk terkutuk lainnya, akhirnya Daniel ingat kalau selain Abraham Kawiswara dia memiliki seorang anak perempuan.

Dengan sedikit kesusahan, Philly mencoba bangkit dari duduknya. Tetapi tentu saja dia tidak bisa berdiri sendiri. Kaki prostetiknya tidak membiarkannya. Memang sejak tiga tahun yang lalu, Philly berubah menjadi orang yang tidak berguna.

Elias yang melihat itu segera bangkit dari duduknya. Dia kemudian membungkuk dan menaruh kedua tangannya pada pinggang Philly. Dengan perlahan Elias mengangkat Philly, hingga wanita itu bisa berdiri sendiri.

Begitu kaki Philly menapak pada tanah, dia langsung menepis tangan Elias di pinggangnya. Tidak ada ucapan terima kasih yang keluar dari bibirnya. Alih-alih, perempuan itu malah mulai berlari dan melambaikan tangannya.

"Bye, Elias. Suruh Papa tunggu sampai malam aja. Nanti dia juga pulang sendiri," kata Philly dengan kaki yang masih berlari.

Tentu saja kaki miliknya tidak bisa berlari seperti orang normal. Philly harus berusaha keras agar kaki prostetiknya dapat dia gunakan untuk berlari. Dan walaupun sudah berusaha keras, kecepatannya masih sangat lambat.

Philly tahu kalau larinya sangat lambat dan Elias dapat dengan mudah menangkapnya. Tetapi Philly tidak peduli. Yang terpenting baginya adalah dia sudah berusaha.

Bertemu dengan ayahnya, terlebih lagi di hari ulang tahunnya adalah hal terakhir yang Philly inginkan. Pria itu tidak pernah peduli padanya. Dan bahkan setelah Philly kecelakaan, tidak pernah sekali pun Daniel Kawiswara mengunjunginya untuk menanyakan keadaannya.

Jadi, jangan salahkan Philly kalau dia membenci Daniel Kawiswara. Karena selain menjadi sumber dana bagi kehidupannya, Daniel bukanlah siapa-siapa.

Lagi pula, semenjak dirinya mengerti kata benci, Philly langsung membenci ayahnya yang memilih untuk menelantarkannya. Jadi untuk apa Philly mau bertemu dengannya lagi?

Moon Is Breaking Through Her HairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang