bab 6 - mattresses

481 31 7
                                    

"Ahh.. Udah hoon.. Ikeu.. Ikeu ngantuk.."

"Engh.. Bentar lagi ikeu.."

Jaeyun terus mengeluarkan suara lantamnya berjam jam akibat ulah dom yang sedang menyetubuhinya, entah berapa lama mereka seperti ini Jaeyun tidak tahu, ia hanya menikmati Sunghoon sedang menyetubuhinya.

Walaupun ada sesi Jaeyun memaksa Sunghoon untuk berhenti. Namun Sunghoon tetap Sunghoon.

Sunghoon menghentakkan miliknya makin masuk kedalam anal Jaeyun, ia tak peduli saat Jaeyun nangis, pokoknya hasratnya terpenuhi.

"AHH! terlalu dalemh.. sakith!.."

"Hoon sakit mmm..."

"Dikit lagi!"

"AHH!" Akhirnya mereka cum bersama, inilah yang di nanti oleh Jaeyun.

Sunghoon tumbang kepelukan Jaeyun dan Jaeyun yang memeluk Sunghoon erat. Sunghoon bisa merasakan bahwa Jaeyun menangis lalu tertidur pulas.

.

.

.

Pagi hari jam 08:23, Jaeyun bangun dari tidurnya dan merasakan nyeri pada bagian bawahnya.

"Shhtt.. Aduh.." Ringis Jaeyun.

"IKEUU-YAA!! Hoonie bawa sarapan nih!" Riah Sunghoon di kamar.

Jaeyun menatap sinis Sunghoon bagaikan musuhnya, ia sangat kesal sekarang.

"Kok natapnya gitu?"

"Dih apaan sih."

"Kenapa? Sakit ya? Maaf ya hoonie kelewatan.."

"Huh! Orang udah mohon mohon bukannya berhenti malah lanjut! Gak kasianin gue?" Bilang Jaeyun kesal.

"Tapi ikeu minta lanjutkan?" Tanya Sunghoon tiba tiba.

Wajah Jaeyun bersemu seketika, apa apaan dia?!

"Jangan di ingetin bisa gak!! Bajingan!" Ucap Jaeyun berkata kasar pada Sunghoon.

"Ngomong apa tadi? Bajingan? Oke, so lo harus nurut apa yang gua suruh, I understand sim Jaeyun!?" Kata Sunghoon memberi hukuman lagi untuk Jaeyun.

"Sekarang pake baju lo cepet!"

"Kan gue gak bisa jalan gimana sih!"

"Bisa gak bisa harus tetep pake! Lima menit belum keluar cambuk lo!" Ucap Sunghoon untuk Jaeyun.

Jaeyun yang mendapatkan ancaman itu tentu saja berusaha segera bangkit dari kasurnya. Namun, bawahnya terasa sangat sakit lebih dari saat ia bangun tadi. Sambil menahan nangis dan sakit Jaeyun berusaha berdiri dengan tumpuan meja disamping kasur dan tembok.

Sunghoon sudah keluar lebih dulu setelah mengatakan ancamannya.

Sudah 20 menit Jaeyun baru keluar dengan pakaian rumahan, celana pendek diatas lutut dan baju oversize yang agak besar.

Sunghoon melihat Jaeyun jalan yang bertumpu pada tembok, "Kenapa telat? Kan gua bilang lima menit, kenapa lewat lima belas menit?" Tanya Sunghoon membuka pembicaraan.

"S-susah.. Hoon tolong.."

"Jangan manja Jaeyun, siapa yang mulai?"

Beberapa menit Sunghoon menunggu akhirnya Jaeyun sampai disofa, baru ingin duduk Sunghoon menyuruh Jaeyun untuk bersujud di hadapannya.

"Sujud lo sekarang cepet!"

Ujar Sunghoon, Jaeyun menggelengkan kepalanya.

"Jaeyun sebelum gua berubah pikiran buat cambuk lo ya?" Ancam Sunghoon lagi.

Karna takut Jaeyun sujud dihadapan Sunghoon. Sunghoon menatap miris Jaeyun yang tengah sujud di hadapannya, ia menjambak rambut Jaeyun erat.

"AHKK!"

"Kepala, kaki, tangan sama pinggang lo kayaknya terlalu polos, gua tambahin aksesoris dikit." Katanya. Sunghoon membuka kardus warna hitam, didalam ada sarung tangan anjing warna putih, bando, dan buntut anjing warna putih, semuanya putih.

"Pake cepet!"

"Gak mau.." Tolak Jaeyun.

"Ck! Tinggal pake apa susahnya sih?!"

Karna Jaeyun tak kunjung memakainya akhirnya Sunghoon turun tanggan untuk memakaikan aksesoris itu pada Jaeyun.

Pertama tama ia memakaikan bandonya dan lanjutkan ke yang lain. Selesai semua Sunghoon mencengkram pipi Jaeyun kuat, Jaeyun sampai memegang tangan Sunghoon menggunakan kedua tangannya.

"Cantik enaknya gua apain ya lo?"

"Hiks.. Mmm.. Jangan apa apain gue SIALAN!!"

"Huh?.."

TBC

sori baru up 😉
soalnya lagi banyak tugas + muka ak jerawatan..

yuk bisa yuk rame! 🤫🧏🏻‍♀️


Obsession || [ Sungjake ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang