Menangis meratapi nasib yang menimpah dirinya beberapa menit lalu. Renjun, terisak dalam diam, tidak percaya jika tahta yang selama ini dia jaga harus berakhir di siang itu.
Bangsat, brengsek, banjingan, dan segala macam sumpah seripah yang saat ini dia ucapkan dalam hatinya, dengan kepala menunduk.
Ruang kerja Donghyuck, dan kantor itu benar-benar jadi sakit bisu hilangnya kesucian Renjun, karena ulah abang tirinya sendiri. Kenapa nasib Renjun, harus seperti ini? Di kehidupan pertama! dia di perlakukan tidak baik oleh sang ayah, di kehidupan sekarang, dia di perlakukan tidak senonoh oleh kakaknya.
Sepertinya harapan Renjun, ingin hidup bahagia pupus begitu saja karena kejadian hari ini! Lelaki itu terisak, air matanya seakan sudah kering, kantong matanya sudah sebab, bibirnya pucat akibatnya dia terus menggigitnya.
"Ini makanan lah." pinta Donghyuck, menyodorkan piring berisi makanan yang dia pesan barusan.
"Hiks. Hiks."
Enggan menjawab, ataupun melihat! Renjun, menunduk dengan terus terisak, tangannya memeluk tubuhnya sendiri, bahunya gemetar hebat.
"Renjun, ayolah jangan seperti ini! Makan nya?" berusaha agar Renjun, mau makan karena dari pagi sampai sore ini Renjun, belum makan apapun.
Lelaki itu mengangkat kan kepalanya, menatap sinis netral mata Donghyuck, bibirnya menyunggingkan senyuman getir, semakin lama menatap semakin dalam juga tatapan Renjun, kepada Donghyuck.
"Bukannya kita udah sepakat? Kalo tubuh aku! Aku, sendiri yang menyerahkan. Bukannya dengan paksaan!" pekik Renjun, sambil berdiri tegak di hadapan Donghyuck.
Lelaki itu termenung diam dengan mata membalas tatapan Renjun, dengan tak kalah tajam dan juga dalam."Kenapa harus dengan paksaan? Hiks, di hati aku, bukan kamu orang yang aku, cintai! Tapi orang lain. Orang lain yang dari awal hingga detik ini aku, masih mencintainya dan menginginkannya Bukan dirimu!"
"Siapa? Siapa yang yang kamu cintai?" tanya Donghyuck, menggenggam erat bahu Renjun.
"Siapapun itu, kamu bukan orang yang aku cintai! Jadi kenapa memaksa? Kenapa mengambil mahkotaku, dengan paksaan!" pekik kembali Renjun, dengan air mata terus saja berlinang.
Pekikan dan makian yang keluar dari mulut Renjun, mampu menyadarkan Donghyuck, dari kenyataan bahwa dirinya sama sekali tidak di cintai oleh Renjun, bahkan lelaki itu berterus terang jika dia memiliki lelaki yg di cintainya.
"Kau, yang memancing emosiku Renjun! Jadinya dengan paksaan itu aku, tegaskan sama kamu. Jika seluruh tubuhmu sudah murni milikku! Jangan pernah bermain dengan lelaki manapun kecuali dengan aku. Jika saja kau berani mencintai lelaki lain maka kau-"
"Makan aku apa?" potong Renjun, dengan bentakan.
"Makan akan aku buat dunia tau, jika kamu milikku!" tegasnya.
"Milikmu? Atas dasar apa kau, memerintah dan menekan jika aku milikmu? Kamu tidak punya hak untuk itu!"
"Sudah ada hak! Di rahim kamu, sudah ada hak diriku." kembali terpancing emosi Donghyuck, hingga dia kembali membentak.
Renjun, tersenyum getir mendengar pengutaraan dari bibir lelaki yang menurut dirinya sangatlah berengsek! Lelaki itu menyeka air matanya, merapihkan rambutnya yang masih berantakan, merapihkan baju yang di pinjamkan dari sekertaris Donghyuck, kemudian dia keluar dari ruangan Donghyuck, pergi begitu saja dengan hati yang benar-benar sakit,
"Mau kemana kamu?" tanya Donghyuck, menahan lengan Renjun, yang hendak membuka pintu.
"Pergi!" jawab Renjun menepis tangan Donghyuck, dari lengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/379176527-288-k963182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!|Hyuckren|✔️
Actionmengandung cerita dewasa 18 sampai 21++ mau lanjut baca ya udah tanggung sendiri. jangan lupa setelah membaca tinggalkan vote, follow, dan komen ya guys. ****** Punya abang lelaki itu emang menyebalkan apa lagi jika abang tiri seperti Donghyuck, sel...