"Hallo mah? Mamah, kapan pulang sih?
Aku, udah kangen mamah, sama papah."Renjun, sangat antusias mengobrol dengan sang ibu lewat telpon, sudah 1bulan Jisoo, dan Jaehyun, berada di Kanada untuk urusan bisnis mereka.
"Iya, sayang. Mamah, juga sama udah
kangen banget sama kamu.""Terus kapan mamah, pulang?" tanya
Renjun, dengan wajah di buat buat."Kayanya 1bulanan lagi. Soalnya bisnis
papah kamu, makin panjang. Dan lagi
banyak yang ingin bergabung dengan
bisnis papah. Jadinya bisa 1bulanan lagi
mamah, di kanada." jelas Jisoo."Ya udah deh mah. Mamah, sehat-sehat
di sana ya, jangan lupa minum vitamin
bilang sama papah, jaga kesehatan.
jangan terlalu capek." ucap Renjun, begitu care terhadap sang ayah."Iya sayang. Papah, pasti jaga kesehatan! Kamu, juga sehat-sehat di sana. Donghyuck, jagain kamu teruskan?" teriak Jaehyun, dari balik telpon sana.
Mendengar kata Donghyuck, membuat wajah Renjun, murung dan sedih. Sudah beberapa hari ini Donghyuck, benar-benar menepati ucapannya. Dia tidak lagi peduli dengan Renjun, seperti kemarin-kemarin, dia tidak lagi mengejar Renjun, tidak lagi memperjuangkan Renjun, bahkan saat hujan petir, Donghyuck, tidak lagi jadi pelindung Renjun.
"Sayang kamu baik-baik ajakan sama Donghyuck? Gak ada yang ganggu kamukan?" khawatir Jaehyun, melihat wajah Renjun, yang sedih dan tidak menjawab apapun darinya.
"Iya. Baik-baik aja ko pah, semuanya aman." jawab Renjun, dengan senyuman di paksa.
"Baguslah kalo begitu. Ya sudah papah, harus kembali bekerja." pamit jaehyun.
"Mamah, tutup telponnya ya sayang. Ingat jaga kesehatan."
"Iya mah."
Sambungan telpon terputus Renjun, menghela nafas berat, dia kembali murung mengingat Donghyuck, sudah 2malam tidak pulang kerumah, apa ini sebenarnya? Renjun, bingung dengan hati dan pikirannya? Sungguh membingungkan.
Di sisi lain bukannya dia tidak mencintai Donghyuck, sama sekali? Bahkan saat ini Renjun, sudah memiliki pacar yaitu Soobin, namun entah kenapa ketika berpacaran dengan Soobin, hatinya biasa saja, bahkan otaknya terus saja mengingat Donghyuck.
"Akh.. Kenapa hatiku jadi plin-plan ginisih?" teriak Renjun, menjatuhkan tubuhnya ke kasur
Krekkk!
Bughhh!
"Hah!" kaget Renjun.
Lelaki itu kembali bangun karena mendengar suara pintu terbuka, dan seperti ada yang terjatuh. Renjun, buru-buru keluar dari kamarnya mengendap pelan menuruni tangga melihat pintu utama terbuka dan seperti seseorang tengah kesakitan di bawah lantai sana.
"Si-siapa itu?" tanya Renjun, dengan rasa takut terus menuruni tangga, karena situasi gelap.
Hingga pada dasar lantai Renjun, menghampiri seseorang yang tergeletak bersimpuh darah, sungguh panik dan takut, kemudian lelaki itu berjongkok membalikkan tubuh orang itu agar bisa melihat wajahnya
"Hah. Bang Hyuck?" panik Renjun, matanya membulat kaget melihat Donghyuck, dengan badan penuh dengan luka.
Renjun, kembali berdiri menghidupkan lampu agar bisa dengan jelas melihat Donghyuck, dan lukanya. Lalu sebisa mungkin Renjun, mengangkat tubuh Donghyuck, memapah nya ke sofa.
"Kenapa bisa seperti ini? Apa kamu, berantem lagi sama anak buah ayahku? Hikss gak pulang beberapa malam pulang-pulang malah kaya gini hiks." cerocos Renjun, bersama dengan isak tangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!|Hyuckren|✔️
Actionmengandung cerita dewasa 18 sampai 21++ mau lanjut baca ya udah tanggung sendiri. jangan lupa setelah membaca tinggalkan vote, follow, dan komen ya guys. ****** Punya abang lelaki itu emang menyebalkan apa lagi jika abang tiri seperti Donghyuck, sel...