Jaehyun masih resah dan gelisah mengenai Hyunbin, tetapi dia harus melaksanakan tugasnya. Jaehyun berdiri di depan sebuah rumah berlantai 2 yang walaupun tidak terlalu besar namun terlihat sekali kesan mewahnya, bagaimana tidak halaman depannya luas sekali, memiliki area bermain berupa labirin yang terbuat dari pagar daun dan Jaehyun tahu biaya pembuatan labirin ini saja pasti mahal.
Jaehyun melangkahkan kaki dan menatap kagum melihat dua mobil ferrari dengan warna berbeda yang terparkir di depan rumah begitu saja, tidak dimasukkan ke garasi dan bahkan tidak ditutupi, berniat pamer sepertinya.
Jaehyun berhenti melangkah di depan pintu utama, ia tidak menekan bel atau apapun hanya berdiri saja karena tadi sudah menekan bel pada pagar depan dan sudah mendapatkan izin untuk masuk.
Tidak berapa lama, pintu terbuka dan muncul sosok laki - laki yang lebih pendek dari Jaehyun, berkulit putih.
“Permisi, apakah benar kau Min Yoongi?” tanya Jaehyun.
“Benar sekali, dirumah ini hanya aku saja jadi ya aku Min Yoongi,” kata Yoongi.
“Aku mau bertanya mengenai kasus kematian Changmin - ssi,” kata Jaehyun.
Yoongi membukakan pintu dengan lebih lebar.
Jaehyun cukup heran karena si laki - laki ini tidak berkata apapun dan melangkah begitu saja meninggalkannya. Jaehyun kemudian mengikuti Yoongi, sampai akhirnya dia memasuki sebuah ruangan yang agak diujung, sebuah mini bar dengan koleksi minuman keras yang jelas sekali mahal.
“Aku tidak boleh mabuk, masih harus bekerja,” kata Jaehyun.
“Diam saja dan nikmati minuman yang aku buatkan, tidak akan sampai mabuk,” kata Yoongi yang kemudian melangkah ke belakang meja bar.
Jaehyun menarik nafas dalam - dalam dan duduk di bar stool, menatap pada Yoongi yang mengambil beberapa botol, “Kau bertemu dengan Changmin - ssi di lapangan golf Miracle pada tanggal 26 maret 2022, 3 hari setelah ditemukan mayat Taejoon - ssi.”
“Kau mau menuduhku membunuh Taejoon,” Yoongi menuangkan minuman ke alat pengocok kecil yang kemudian dia kocok - kocok dan diletakkan di gelas.
Jaehyun mengamati gelas yang hanya terisi sedikit saja, dia khawatir ketika kemudian Yoongi mengeluarkan anggur merah yang dicampur dengan minuman yang baru saja di kocok.
“Tidak… aku tidak menuduhmu Yoongi - ssi, hanya mengurutkan kronologinya saja,” kata Changmin.
“Jadi fokusmu datang kesini hari ini mau bertanya mengenai kasus Changmin hyung atau Taejoon?” tanya Yoongi sambil meletakkan gelas berisi anggur merah yang sudah dia campur dihadapan Jaehyun.
“Kasus Changmin - ssi,” kata Jaehyun, “Kau bertemu Changmin - ssi dalam rangka apa jika boleh tahu?”
“Ayahku menyuruh untuk memilih diantara dua perusahaan yang barangnya mau dibeli dan mendapat kontrak eksklusif,” jawab Yoongi.
“Kau bekerja di perusahaan keluargamu begitu kan,” Jaehyun menatap heran ketika melihat Yoongi menggelengkan kepala.
“Aku punya pekerjaan sendiri, tapi kalau ayahku meminta tolong ya aku akan menolongnya. Kebetulan aku pintar bernegosiasi,” kata Yoongi, “Diminum.. tidak beracun kok.”
Jaehyun menganggukkan kepala dengan sopan, ia mengangkat gelas dan meminum sedikit minuman ramuan dari Yoongi ini. Dahinya mengkerut, anggur kali ini rasanya agak aneh, ada rasa segar seperti mint tapi tidak membuatnya enek, “Waaaah ini benar - benar enak.”
“Sudah selesai pertanyaannya?” tanya Yoongi yang tersenyum lebar melihat Jaehyun kembali meminum minuman racikannya.
“Masih ada… apa ada sesuatu yang aneh ketika di lapangan golf?” tanya Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joker
FanfictionKeadilan yang benar - benar adil begitu sulit didapatkan, terutama untuk mereka kalangan menengah kebawah. alih - alih mendapat keadilan, justru seringkali ditekan oleh pejabat dan orang kaya yang tidak punya hati nurani. Shin Hyunbin, memutuskan u...