PART 14 : CUMI BAKAR

12 0 0
                                    

Jaehyun yang sudah memastikan jika pesan yang dia ketik sudah terkirim, memasukkan handphonenya dengan terburu - buru ketika mendengar pintu restoran Gijeog terbuka. Kepalanya menoleh dan melihat Hoseok serta Namjoon yang bersiap mau pulang. Jam memang sudah menunjukkan pukul 9 malam dan restoran sudah tutup sejak jam 8 tadi.

“Mau apa kau?” tanya Hoseok sambil berkacak pinggang kesal, menatap sinis pada Jaehyun.

“Aku datang mau meminta maaf pada Hyunbin nunna,” kata Jaehyun yang memang itu tujuannya datang malam ini.

“Lebih baik kau pulang saja, nanti malah semakin kacau,” kata Namjoon.

“Tidak… aku kepikiran siang dan malam dengan Hyunbin nunna. Aku sadar sudah melakukan hal yang buruk, karena it…” Jaehyun menghentikan kalimatnya ketika melihat Hyunbin yang melangkah keluar dari restoran, “Nunna…”

Hyunbin tidak menggubris ucapan Jaehyun, dia mengunci terlebih dahlu pintu restorannya dan barulah membalikkan badan menatap pada Jaehyun.

“Nunna… aku benar - benar menyesal, maafkan aku,” kata Jaehyun.

“Jangan percaya Hyunbin nunna, ayo pulang saja, aku antar,” kata Hoseok.

“Nunna.. kau boleh minta apapun, kau boleh melakukan apapun padaku, yang penting maafkan aku,” kata Jaehyun yang kemudian tanpa ragu menjatuhkan diri bersimpuh di depan Hyunbin.

Hyunbin memundurkan tubuhnya beberapa langkah karena terkejut, ia menatap kearah Jaehyun yang benar - benar tulus meminta maaf. Lagipula, Jaehyun yang tidak tahu apa - apa pasti kebingungan ketika Taehyung memarahi dan mengancamnya dengan begitu keras karena sebuah pelukan.

“Kau sungguh - sungguh dengan ucapanmu?” tanya Hyunbin.

Jaehyun mendongakkan kepala, menatap pada Hyunbin dengan senyuman lebar, “Tentu saja.. aku sungguh - sungguh. Apapun.. kau boleh melakukan dan minta padaku… apapun.”

Hoseok dan Namjoon hanya bisa saling tatap saja, sebelum kemudian menatap pada Hyunbin.

“Aku ingin jalan - jalan malam ini, tapi kau pasti sibuk dengan kasusmu kan,” kata Hyunbin.

“Tidak nunna…” Jaehyun bangkit berdiri dengan penuh semangat, dia yang terlalu bersemangat lagi - lagi menarik tangan Hyunbin dan menggenggamnya erat, “Kau mau jalan kemana, aku akan mengantarmu.”

“Di dekat sini saja, ada cumi bakar dan milk tea enak di taman Sungai Han,” kata Hyunbin.

“Baiklah.. mari kita kesana,” Jaehyun menatap pada tangannya, dia kemudian melepaskannya, “Dan aku janji tidak akan pegang - pegang tanpa izin. Bahkan sekedar pegangan tangan, aku akan meminta izin padamu dulu.”

Jaehyun tersenyum senang ketika melihat Hyunbin tersenyum kepadanya.

“Sepertinya sudah aman ya, kalau begitu kami pamit pulang,” kata Namjoon yang kemudian menarik Hoseok yang masih melotot pada Jaehyun.

“Hati - hati,” kata Hyunbin sambil melambaikan tangan pada dua pegawainya.

Namjoon dan Hoseok balas melambaikan tangan. Sementara Jaehyun menatap terus menerus pada Hyunbin dengan perasaan yang begitu bahagia.

@@@@@

Laki - laki berusia 48 tahun dengan tubuh  kurus dan rambut keriting kecil - kecil itu menatap pada handphonenya.

Jaehyun : abeoji maaf… hari ini aku tidak bisa datang, ada hal penting yang harus aku lakukan.

“Jungmin - ssi… Hwang Jungmin - ssi…”

Mendengar namanya dipanggil, laki - laki dengan tubuh kurus itu kemudian menutup handphone lipatnya dan menatap pada salah seorang pelayan di rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JokerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang