Anak Yang Terpilih♡

02

Di kamar yang berukuran tidak telalu besar lina selesai mengerjakan PR nya. Lina keluar kamar melihat mamahnya masih berbincang hangat sama pak somat. Lina menyapu dan mengepel rumah yang tidak besar itu.

Jam 10.00 dagangan mamah salma sudah habis. Sudah tidak ada pak somat dan mamah salma merapihkan semuanya di bawanya ke dapur untuk di cuci mamah salma. Mamah salma bersyukur memiliki lina yang rajin, sopan dan tekun.

Mamah salma sedang mencuci semua tempat tomples dan perlengkapan jualannya dan sudah hampir selesai mencuci piringnya. "Linaa" panggil mamah salma yang sedang menyusun tempat toples.

Lina yang sedang rebahan dan main hp di kamar langsung nyamperin mamahnya ke bagian dapur. "Iyaa mah, kenapa?" Jawab lina dingin. Mamah salma yang melihat perubahan lina dari pagi dan membhatin ada apa dengan lina. Kemudian mamah salma merangkul pundak lina dan duduk di sofa bagian depan TV.

"Linaa mamah mau tanya boleh?" Mamah salma yang dari tadi memegang tangan lina. Dan dengan cepat lina jawab "mau tanya apa mah?" Lina tetep dingin dan memendam rasa kecewanya.

"Mamah lihat dari malam kamu engga keluar kamar dan kenapa kamu diam saja" kata mamah salma yang tau kalau lina diam berarti ada yang bikin dia kesal. Lanjut mamah salma "ada yang mengganggu di sekolah mu?" Lina menunduk dan hanya menggeleng kepala. Tanpa di sadari lina menangis.

Melihat anaknya menangis mamah salma memeluknya. Dan mamah salma berkata "kalau kamu mau cerita, ceritakan pada mamah yaa" dan mencium bagian kepala lina.

Lina memeluk mamah salma dengan erat. Dan keluar ucapan dari mulu nya "mah, makasi ya udah sayang sama lina". Masih dengan kondisi berpelukan mamah salma menjawab "iyaa sayang, makasi kamu udah jadi anak yang baik".

Berpelukan cukup lama yang keduanya merasa sangat tenang dan bahagia. Dan mamah salma mengajak lina untuk menemaninya kepernikahan tetangga yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.