Julia kembali, membawakan sekaligus tiga mangkuk sup hangat di tangannya. Melihat dari teksturnya, ini adalah cream soup dengan campuran daging ayam dan wortel.
Mereka berbincang sejenak dan memakan masing-masing porsi yang sudah dibagi, rasa hangat dari soup itu mengalir dari ujung mulutnya hingga ke dalam perutnya, ditambah dengan gurihnya rasa soup itu membuat Reiji merasakan kenikmatan yang melimpah.
Tak ingin ia akui, masakan wanita menyebalkan itu sungguh luar biasa! Apakah karena cuaca yang dingin juga mempengaruhi rasa makanannya? Ia tidak tau, yang jelas Reiji sangat menikmati memakan soup hangat ini.
"Hah~ masakan Julia-san tidak pernah gagal!" Lynete berkomentar sambil tersenyum dan menepuk perutnya, yang menandakan ia sangat puas.
"Hahah! Senang bisa mendengarnya! Jika itu permintaan Nene-chan aku akan memasakkannya bahkan sampai 100 kali!" Sungguh wanita yang sangat percaya diri, tapi Reiji takkan protes tentang itu.
"Bagaimana menurutmu Reiji-kun?" Tanya Lynete yang menyadari Reiji sedari tadi terdiam.
"Enak. Apakah masih ada lagi?" Jawabnya tanpa malu-malu memajukan mangkuknya yang sudah kosong.
"Ah, tentu saja tentu saja! Aku memasaknya cukup banyak hehe, biar ku ambilkan lagi!" Julia segera menerima mangkuknya dengan senyuman yang lebar. Sepertinya wanita itu sangat senang jika seseorang menikmati masakannya.
"Julia-san aku juga!" Lynete segera mengambil mangkuknya dan memberinya kepada Julia.
"Baiklah!"
Mereka bertiga terus berbincang, bertukar canda tawa hingga langit berubah berwarna oranye. Akhirnya mereka berdua meninggalkan Reiji sendirian.
Huh, percakapan mereka bertiga tadi tidak terlalu buruk... Mengapa, apa itu tadi? Apa yang ia rasakan? Apakah akan terasa seperti itu jika memakan sup hangat?
Aaargh! Semua ini terlalu rumit untuk dirinya...
Disaat Reiji sedang meratapi apa yang telah terjadi beberapa hari ini, sebuah bola kuning seperti cahaya kunang-kunang mengambang di depannya.
Reiji mengangkat kepalanya dan mengamati cahaya tersebut. Apa-apaan ini? Apakah ini perbuatannya?
Bola cahaya itu mulai bergerak sendiri masuk ke dalam hutan, mendorong keinginan Reiji untuk mengikutinya.
Ia terus mengikutinya, sampai akhirnya tiba di sebuah gua yang tertutupi oleh berbagai semak-semak liar.
"... Ini terlihat mencurigakan." Ucapnya seperti itu... Namun ia memasuki gua itu tanpa berpikir dua kali dan mengikuti cahaya kuning itu lagi.
Cahaya kuning itu menuntunnya masuk ke bagian terdalam gua tersebut, hingga sampai pada sebuah pintu batu yang menjulang tinggi keatas.
"Wow." Cahaya itu masih berdiam, seperti menunggu Reiji untuk berjalan dan membuka pintu tersebut.
Ya, Reiji tak menolak juga. Ia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia hanya dapat berpikir bahwa kejadian ini sangat menarik.
Walaupun terlihat besar, tak disangkanya bahwa pintu itu dapat didorong dengan mudah. Itu menguntungkannya, ia tak harus sia-sia membuang energinya hanya untuk mendorong sebuah pintu.
Setelah pintu terbuka, bola cahaya itu kembali menuntunnya ke suatu tempat, bangunan yang berada di balik pintu itu sungguh berbeda dari apa yang ia temui di awal.
Sebelumnya, ia hanya merasa memasuki gua biasa yang penuh dengan bebatuan. Namun saat ini, tempat ini seperti bangunan prasejarah yang dibangun pada zaman dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/358503512-288-k551561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Life [M! OC X ONE PIECE]
FantasySeorang pria diusia 20-an mati dengan tragis ditangan bajingan yang menjadi atasannya. Dengan berbagai perasaan yang campur aduk di hatinya, ia menerima nasibnya dengan senang hati. 'akhirnya kehidupan sialan ini berakhir' Namun nasib berkata lai...