Semenjak kedatangan pria tak dikenal itu, pemuda tersebut tak pernah lagi diperhatikan oleh ibunya. Sang pemuda hanya bisa melihat mereka berdua berbincang dan tertawa dengan gembira, bagaikan dunia hanya milik mereka berdua. Sementara dirinya selalu berada di dekat ibunya namun terasa sangat jauh baginya.Rasa kesalnya terhadap pria itu tak bisa dihentikan. Ia telah menggantikan posisinya yang seharusnya berada di samping ibunya, menemaninya bercerita dan meminum teh.
Suatu hari, saat sedang menyirami bunga mawar yang nampak segar di sore hari. Seorang lelaki berusia puluhan mendatanginya.
Walaupun usianya sudah mendekati 40, tak dapat dipungkiri lelaki tua tersebut masih saja terlihat tampan. Rambutnya yang hitam pekat bercampur dengan rambut berwarna putih menandakan usianya yang sudah tua. Namun, alisnya yang tebal, rahangnya yang tajam, dan garis hidungnya yang tegas merupakan faktor utama wajahnya masih nampak maskulin di usia tuanya
Dia adalah ayahnya. Ayahnya yang selalu sibuk bekerja hingga tak ada waktu untuk keluarganya. Ayahnya yang takkan peduli dengan dirinya ataupun ibunya.
Kedatangannya tentu membuat sang pemuda terkejut sejenak, ia segera menolehkan wajahnya hendak melaporkan kepada ibunya tentang keberadaan ayahnya, namun langkahnya terhenti.
Ia melihat, sang ibu duduk di mejanya mengeluarkan setangkai bunga mawar dan memberikannya kepada pria tak dikenal tersebut, dengan rona merah diwajahnya.
Pemuda itu terhenti bukan karena terkejut. Ia terhenti karena merasa sesuatu yang tak pernah ia rasakan di hatinya saat melihat hal tersebut.
"..."
Mawar merah...
Ia mengingat.
Kecantikan mawar merah diartikan sebagai romantisme dan kecintaan yang tulus, itulah yang pernah dikatakan sang ibu padanya. Jika ibunya memberikannya kepada pria itu berarti...
Ibunya mencintainya?
Namun mengapa...
Mengapa kepada orang itu tetapi bukan dia?
Mengapa ibunya tak pernah memberikan setangkai pun bunga untuk dirinya?
Ia selalu...selalu mencintai ibunya dengan tulus dan memberikan apapun untuk ibunya. Apakah dia tidak mencintainya juga?
Pemuda itu terlalu terlena oleh pikirannya sendiri sampai tak menyadari sang ayah juga melihat wanita yang sudah sah sebagai istrinya tersebut, dengan malu-malu memberikan setangkai bunga mawar pada seorang pria yang tak dikenalnya.
Sang ayah tak bereaksi apapun, ia hanya berkata kepada anaknya,
"Reiji. Pria itu akan merebut ibumu darimu. Kau menyadarinya bukan? Semenjak kedatangan pria itu ibumu tak lagi banyak bicara denganmu."
"A...apa? Ibu takkan mau dengannya, ibu pasti akan selalu memilihku!" Teriak sang anak.
"Apakah kau yakin? Bahkan ketika orang itu sudah sangat jelas merebut posisimu."
"Ayah tidak tau! Ibu pasti akan...pasti akan selalu memilihku..."
"Baiklah. Jika itu pilihanmu."
Setelah berbicara kepada anaknya, lelaki tua itu berjalan pergi dan memasuki rumahnya. Pemuda itu terdiam, percakapan yang singkat dengan ayahnya tersebut terus berputar-putar dalam benaknya.
Tentunya perkataan ayahnya membuat sang anak mulai meragukan pikirannya.
Apakah benar ibunya akan selalu memilihnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Life [M! OC X ONE PIECE]
FantasiSeorang pria diusia 20-an mati dengan tragis ditangan bajingan yang menjadi atasannya. Dengan berbagai perasaan yang campur aduk di hatinya, ia menerima nasibnya dengan senang hati. 'akhirnya kehidupan sialan ini berakhir' Namun nasib berkata lai...