- 16

509 96 12
                                        

Bora Ra pergi ke quarter deck, yakni bagian kapal yang difungsikan sebagai kabin perwira kapal, nahkodanya, beserta tenaga mekanis penting lainnya. Quarter deck pada SS Great Eastern pun digunakan untuk pengamatan cuaca, kedalaman laut, serta arah mata angin.

(Nama) tahu, Bora Ra bukannya berkepentingan khusus di quarter deck. Bora Ra tidak mengeti apa-apa soal perkapalan. Mungkin Bora Ra hanya akan menjumpai teman lamanya, berbincang hangat, barangkali menikmati potongan meringue bercampur selai dari retail eton mess di dermaga Woodbridge sambil mengawasi anggota kru kapal saat sedang melaksanakan teknis pemeliharaan di boiler room.

(Nama) mengesampingkan apa yang dikerjakan Bora Ra di luar sana. Fokusnya terarah pada rasa penasarannya terhadap siapapun di balik semua ini; si pemberi kunci pembaca tarot, pelaku dari jejak-jejak taxidermi di kastel, atau pun kepemilikan dari senapan di bawah kasurnya Thorn, hingga keberadaan sapu tangan berbordir kupu-kupu warna biru tua di geladak kapal. Semuanya merujuk pada presensi pihak lain. Generasi pertama.

Tapi sebelum itu, (Nama) berkonsentrasi merapikan diri di kabinnya. (Nama) mempergunakan sarung tangan panjang dengan renda-renda di batas sikunya. Katanya, kata Shielda, (Nama) sebaiknya memakai sarung tangan supaya saat dia berjalan-jalan di dek, kulitnya tidak terbakar sinar mentari. (Nama) mengerti, Shielda tidak suka daging gosong.

Tangan berlapiskan sarung tangan katun itu mencengkram erat gagang pintu pada kabinnya. Sedangkan tangan lainnya diposisikannya di bawah mulut. Sistem pencernaan (Nama) jarang mengalami masalah, kecuali jika (Nama) mengonsumsi makanan basi dari organisasi amal tidak bertanggungjawab semasa dia masih tinggal di panti. Tapi sekarang, (Nama) merasakan gerakan peristaltik di ususnya terjadi lebih sering, dan tenggorakannya panas. (Nama) rasa, asam di lambungnya terekskalasi naik, sehingga dia mual.

Sebelum berangkat kemari, (Nama) memakan kudapan kering yang biasanya dihidangkan setelah afternoon tea. Semacam makanan berbahan tepung, dan diaduk oleh irisan apel-apel orchard kesukaannya Shielda. (Nama) curiga, sarapannya telah naik, dan dia sudah siap memuntahkannya.

(Nama) tidak mengira, dia punya sensitifitas yang tinggi pada transportasi air.

(Nama) menelan rasa ingin muntahnya, berdiri menegakkan punggung, dan tergopoh-gopoh meraih koper bagasi besarnya di atas ranjang bertingkat dengan kerangka bercat mengelupas. Koper bagasi besar itu berada dalam kondisi terbuka. Lipatan-lipatan pakaian milik (Nama) terekspos. Semuanya berantakan. Rata-rata pakaiannya pasti dilapisi satin, mengembang, tebal dan betekstur, atau hanya berupa sepasang baju berkancing besar dengan rok lipit panjang selutut. Pakainnya tebal-tebal, dan mustahil kelihatan rapi kalau dikemas secara berdesak-desakkan di koper. Pakaian jenis itu seharusnya disimpan dalam manekin, atau gantungan.

(Nama) mengobrak-abrik kopernya sendiri, meraih sebuah rajutan kain wol panjang yang sebelumnya digulung rapi, dan memasangkannya di leher.

Selain mau muntah, (Nama) juga kedinginan luar biasa. Musim salju sudah dekat, dan perairan di sore hari rupanya bersuhu lumayan ekstrem.

(Nama) melilitkan syal ke lehernya, dan kemudian memasukkan dua ekor syalnnya ke dalam kerah bajunya, agar dia merasa lebih hangat. (Nama) lalu mengintip ke jendela berbentuk bulat sempurna yang dilapisi cincin besi super tebal dengan baut-baut di setiap tiga senti meter lingkar luarnya. Dari jendela jendela bull's-eye di lambung kapal, (Nama) melihat pemandangan lautan. Jendela itu berfungsi untuk menyupai cahaya dan udara pada kapal, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai estetika. Tidak semua kamar difasilitasi bull's-eye, tapi (Nama) cukup beruntung, dia memilikinya.

Dari lubang berkaca di depannya, (Nama) dapat menyimpulkan, laut ternyata seram. Tidak seperti apa yang dikatakan dalam buku, bahwa si penulis meyakinkan (Nama) untuk mencintai lautan dan biota-biota alam di dalamnya, tapi hari ini, (Nama) malah menemukan betapa gelapnya laut lepas.

Taufan x Reader| Retakka's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang