Marquess Marlborough, adipati Newcastle, duke of Richmond, Duke of Montagu, duke of Somerset dan beberapa adipati lain mengunjungi kediaman Kakek Retak'ka yang berada jauh dari rumah tinggal mereka. Tujuan mereka jelas. Mereka datang membawa karavan berisi hadiah untuk Halilintar.
Satu adipati biasanya membawa satu karavan yang ditarik dengan empat kuda balap, dan dikendarai oleh kusir kakek-kakek bersetelan marinir. Kebanyakan dari mereka menggambarkan kedewasaan sebagai akses atas hal-hal seperti perempuan, alkohol, dan tanggungjawab keluarga. Jadi, beberapa adipati menawarkan anak perempuan mereka pada Halilintar, sebagian lainnya membawakannya botol brendi dalam botol kaca bermerek Madeira dengan label berulik figur rusa berwarna perunggu, dan sisanya menghadiahinya lencana Royal Navy[1], buku panduan mengenai caranya mengelola bisnis, dan kerja sama.
Terus terang, Halilintar hanya dapat mengelus area belakang lehernya, ketika adipati Newscastel betul-betul mempromosikan anak perempuannya yang katanya cantik jelita tiada tara itu. Halilintar bingung bagaimana akan meresponnya.
Halilintar sibuk memikirkan prahara di keluarganya. Maksudnya, pemuda mana yang tidak tertekan ketika dirinya ditarget menjadi santapan makan malam—Halilintar nyaris gila karena berulang-ulang kali merenungkannya. Halilintar tidak punya sisa ruang di kepalanya untuk mempertimbangkan seorang perempuan. Tidak, tidak sama sekali, tidak sebelum dia berhasil kabur dari keluarganya Kakek Retak'ka, dan hidup tanpa dihantui rasa takut akan perjagalan.
"Kalau begitu, soal (Nama)," Shielda berganti mengiklankan (Nama). Tangan Shielda menepuk halus pundak (Nama), dan mengakibatkan anak itu tersentak terkejut, sampai hampir meninggal begitu saja.
Kali ini Shielda memimpin jalannya diskusi tanpa Sai, sebab Sai memberitakan dia perlu mengurus sesuatu di pelabuhan. Shielda dikelilingi oleh anak-anak adopsinya, dan para tamu. Dia begitu sumringah dalam memperkenalkan profil Halilintar ke publik, bicara soal diplomasi, berkelit sepanjang waktu dalam banyak kesempatan, dan sekarang, tentang (Nama).
"Anak ini pandai." Shielda memuji (Nama) di depan tamu-tamunya. "Dia separuh menguasai aksara Perancis, dia berhitung dengan baik, dan aku selalu memanggilkan guru terbaik untuknya."
(Nama) memandangi tamunya Shielda, dari ujung ke ujung. Mereka terdiri dari sepasang ayah dan anak. Ayahnya brewokan, dan menguarkan berbau rokok litingan dari mantel beledunya. Sedangkan para anak bangsawan itu berhidung merah, konstruksi wajahnya menunjukkan bahwasanya sikapnya agak angkuh dan susah dinasehati, dan mereka semua sama-sama menyelidiki (Nama) sebaik-baiknya. Tipikal orang kaya pada umumnya. Sejujurnya, (Nama) tidak mempermasalahkan penampilan necis mereka, atau dari golongan mana mereka berasal—seringkali orang seperti (Nama) membenci bangsawan karena segala ketidakadilan di publik, tapi (Nama) tidak begitu. Namun, (Nama) merasa tersinggung karena dia ditawar-tawarkan. Shielda seperti sedang berjualan barang di pasar.
"Dia juga bermain biola." Shielda menengok pada (Nama), dan menyunggingkan senyum palsu.
"Biola?" (Nama) tergugu. Jadi kedatangan guru biolanya Thorn kemarin untuk mengajarinya dasar-dasar not lagu dianggapnya juga sebagai kemahiran? (Nama) melotot kebingungan. (Nama) tidak bermain instrumen musik. Dalam hidupnya, keterampilan seninya nol. Dia tidak suka menyanyi, dia tidak ekspresif dalam membaca puisi, dan setelah diberikan guru biola pun, (Nama) hanya mengikuti pelajarannya sambil mengantuk, karena jika tidak, Shielda akan marah.
"Putrimu berbakat." Marquess Marlborough memuji. (Nama) kenal orang itu. Sewaktu (Nama) masih berada di panti asuhan, pada setiap tanggal satu di setiap awal musim, (Nama) diminta Mara mengantarkan kue ke apartemen kontrakan seorang suster. Dia merupakan teman Mara di akademi keperawatan. Lokasinya ada di White Chapel. Tak terlalu jauh dari panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taufan x Reader| Retakka's Family
Fanfic|Taufan x Reader | Keluarga itu hampir menyentuh kata sempurna. Sebagai anak jalanan yang biasa hidup mengandalkan belas kasih dari para bangsawan dermawan, (Nama) cukup terkejut karena tiba-tiba, dia diadopsi oleh keluarga bangsawan. Hidupnya berub...