Bab 1 - Prolog - Kematian Di Dunia Lain

2 0 0
                                    

Ketika merayakan perpisahan kelulusan dengan pergi berwisata bis yang ditumpangi sekelompok remaja kelas 12 SMA mengalami kecelakaan dan memasuki jurang yang curam dan mereka berpindah ke dunia lain untuk ditugaskan membunuh seorang raja iblis oleh seorang raja bernama Mafto di sebuah kerajaan penyihir bernama Algrand.

Raja Mafto memberitahu mereka jika Raja Iblis yang tinggal di kerajaan Iblis pada benua utara di dunia bernama Mittel itu sedang melakukan invasi pada kerajaan-kerajaan di benua utara dan dalam satu tahun lagi di perkirakan bisa menguasai dunia Lam.

Selama dua bulan 38 remaja SMA bersama seorang guru laki-laki itu menjalani pelatihan mliter yang berat di bawah asuhan tentara kerajaan Algrand, melatih kemampuan berpedang dan sihir.

Setelah dua bulan kemampuan berpedang dan sihir mereka sungguh terlatih kecuali seorang anak bernama Alan Alenia karena dia sendiri yang tidak memiliki sihir.

Alan bersama 38 rekan-rekan dari kelasnya memulai perjalanan dari kerajaan Algran menuju benua utara, berperang melawan bawahan raja iblis, untungnya kemampuan berpedang Alan cukup terlatih sehingga dia berguna untuk mengalahkan kroco-kroco raja iblis berupa kobold, goblin, skeleton yang terbilang lemah.

Tetapi tetap saja saat beristirahat di sebuah wilayah kerajaan iblis trio pentolan kelas yaitu Asan, Are dan Arman yang biasa merundung Alan sedari dulu semakin menjadi-jadi merundung Alan yang tidak memiliki sihir dengan cara menembaki remaja kurus itu dengan sihir mereka bertiga.

"Sial, tidak kena" kata Asan setelah melesatkan sihir petirnya sehingga hampir mengenai pelipis Alan.

"Jangan lakukan itu bodoh, hahaha" lemak tubuh gendut Arman bergoyang saat tertawa terbahak-bahak bahkan sampai-sampai suara tawanya mirip raungan babi.

"Pak Reki melihatmu" Are tersenyum sembari melirik wali kelas mereka yang sedang mengobati anak-anak lain yang sedang terluka setelah bertarung.

"Pecundang ini, bahkan di dunia lain juga menjadi pecundang" Are berkata dan berjalan melewati Alan sambal menendang pelan bekal Alan yang menyimpan beberapa roti.

"Sudah lemah tidak memiliki sihir pula" Lanjut Asan kemudian membututi Are yang seakan menjadi bos mereka.

"Menyedihkan" Arman mengakhiri perkataan.

Mereka bertiga meninggalkan Alan yang sedang mengunyah roti yang diambil dari tanah dengan mata berkaca-kaca.

Perlakuan trio itu tidak sampai disitu saja, saat mereka akhirnya berhadapan dengan raja iblis, Alan di gunakan sebagai satu-satunya perisai hidup disaat mereka kehabisan energi sihir untuk menciptakan perisai sihir demi menghalau serangan pamungkas terakhir raja iblis.

Trio itu sempat berpikir jika saat itu Alan langsung tewas tapi ternyata Alan selamat tanpa mengalami luka sedikitpun dan berkat Alan yang menjadi perisai, dengan sihir hujan pedang miliknya Are berhasil mencabik-cabik tubuh raja iblis yang ke baisan energi sihir sehingga raja iblis pun berhasil dikalahkan.

Tidak satupun yang membahas lagi tentang Alan yang selamat dari sihir teramat dahsyat dari raja iblis, bahkan sampai para pahlawan dunia lain itu pulang dan melakukan perayaan kemenangan 38 pahlawan di aula kastil kerajaan Algrand yang begitu meriah.

Setelah perayaan selesai 38 pahlawan berbaris di depan singgasana raja Mafto karena sang raja ingin memberikan sejumlah, emas, peralatan, lencanan penghargaan dan gulungan sihir dimensi sebagai akses pulang ke bumi sebagai hadiah, namun diantara 38 orang itu hanya Alan sendiri yang tidak diberi hadiah apapun.

"Alan Alenia!" raja Mafto memanggil Alan yang tertunduk di ujung barisan.

Alan tidak menanggapi sang raja karena termenung saat memikirkan kesalahan apa yang ia lakukan sampai-sampai dirinya tidak diberikan satu pun hadiah padahal dia yakin dia memiliki peran besar saat menjadi perisai hidup untuk teman-temannya yang akan dimusnahkan sihir pamungkas raja iblis.

Anti Magic DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang