Ditengah malam yang dingin ini Avenier sedikit bertemu dengan kematian kala tentara federasi mulai menarik pelatuk senapan tepat diatasnya dan seketika bunyi tembakan senapan yang membuat Avenier takut muncul tetapi jarak bunyi tembakan itu sangat jauh dari dirinya.
Saat Avenier membuka mata, ternyata yang tertembak bukanlah dirinya melainkan si tentara federasi yang kini mengerang kesakitan karena peluru senapan yang tidak mengandung sihir bersarang dibahu kanannya.
Avenier menoleh ke asal suara tembakan tadi yang berada dibelakangnya dan melihat di menara benteng setinggi 100 kaki tentara kerajaan penyihir Armadel baru saja mengokang senjata setelah menembak tentara federasi yang akan membunuhnya.
"Aku selamat..." ucap Avenier dengan mata melotot saat terperangah.
Tentara kerajaan Armadel yang tahu cara menyerang tentara dari ras manusia itu kembali mengisi peluru tanpa sihir kemudian kembali menembak tentara federasi itu dengan mengincar kakinya agar tidak bisa lagi mengejar Avenier.
"Cepatlah kemari nak" teriak tentara itu dengan lambaian tangan untuk membuat Avenier menjauh.
Setelah memungut homunculus yang tergeletak di dekat mayat Geo, dengan wajah yang sedih Avenier tegar berdiri dan bergegas meninggalkan tentara federasi yang terguling-guling serta mengerang kesakitan dibelakangnya.
"Kau dari medan perang?" tanya tentara kerajaan Armadel lainnya saat muncul dari balik gerbang untuk menghampiri Avenier yang berlari dan melirik homunculus yang dibawa Avenier.
Tentara itu mengangguk karena paham jika gadis di depannya adalah gadis yang terkenal dengan penelitian alat sihirnya dan membuka kan gerbang kerajaan Armadel untuk Avenier.
Avenier yang berlari menanggapi cepat dengan satu anggukan tanpa memperlambat langkah larinya yang sedang menggendong sebuah homunculus.
"Langsung obati dirimu" lanjut tentara kerajaan itu sambil menunjuk pintu gerbang dengan ujung laras senapan.
"Kami akan menghadangnya" satu tentara lain menambahkan.
"Bunyikan bel peringatan?" tanya tentara yang masih berada di menara benteng pada rekannya dibawah.
"Jangan dulu, musuh dari federasi cuma satu orang, kita tidak boleh membiarkan warga panik" temannya melanjutkan dengan nada tinggi.
Tentara kerajaan itu berlari kearah tentara federasi sembari berkata "jika datang bantuan baru kita bunyikan."
"Ingat! Jangan dibunuh kita membutuhkannya untuk informasi di medan perang" setelah melirik kearah atas tempat rekannya berdiri tentara kerajaan itu berlari untuk menangkap tubuh tentara federasi yang menggeliat di permukaan tanah.
Berkat 2 tentara kerajaan tadi Avenier berhasil memasuki kerajaan yang ia tinggali dengan aman dia pun langsung menelusuri pemukiman yang agak kumuh dan setelah membeloki dua gang kecil Avenier tiba di depan halaman rumahnya yang dipenuhi dengan sampah alat-alat sihir dan teknologi canggih milik manusia yang dia kumpulkan selama perang.
Avenier menoleh ke sebelah kiri kearah rumah 3 teman-temannya yang sudah mati ditangan seorang tentara federasi dan melihat jika disana ada keluarga mereka yang sedang berkumpul untuk berbincang-bincang sesama tetangga pada malam hati.
"Itu ibu Raen, Ayah Geo" kata Avenier dengan suara yang berbisik kemudian menunduk agar dirinya tidak kelihatan akan memasuki rumah.
"Aku tidak bisa menemui mereka"
Avenier memutar kunci rumah dan masuk kedalam rumahnya yang memiliki dinding kayu dengan lantai semen yang cukup bersih.
"Anak-anak mereka mati karena aku" Avenier mengintip jendela sesaat untuk kemudian langsung menutup jendela rumahnya itu dengan tirai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Magic Disaster
FantasíaSetelah ras manusia menang di perang dunia kedua antar ras manusia dan ras penyihir, ras manusia membentuk kelompok bernama AMDA (Anti Magic Disaster Agent) yang mencegah bencana sihir akibat sisa-sisa penyihir dan pahlawan kuno dengan kekuatan sihi...