Didalam rumah Avenier suara beberapa jangkrik mengusik sedikit suasana hening di malam hari yang tercipta kala gadis jenius penemu alat-alat sihir itu memberi pertanyaan pada homunculus yang baru saja diciptakannya dan homunculus itu terdiam seakan-akan sedang memikirkan sesuatu.
Mengetahui homunculus ciptaannya memilki ingatan seribu tahun lalu berserta gestur si homunculus itu yang seakan sedang berpikir berbeda dengan homunculus yang ia sering baca dibuku yang isi pikirannya hanya bisa di isi dengan kehendak pencipta yang di transfer melalui sihir, Avenier sadar jika homunculus itu bukanlah homunculus biasa.
"Jiwa seorang manusia memasuki batu kristal kah..."
"Tapi kenapa bisa" Avenier menoleh pada homunculus ciptaannya yang masih terdiam.
Satu hipotesis yang ditemukan Avenier yaitu batu jiwa yang dimiliki homunculus didepannya memiliki jiwa seorang manusia, saat masih berbentuk kristal sihir jiwa seorang manusia masuk kesana, tetapi ada hal yang tak dimengerti Avenier ternyata meskipun berasal dari kristal sihir batu jiwa homunculus itu tidak memiliki energi sihir sama sekali.
"Tidak memiliki energi sihir, tapi bisa hidup" kata Avenier yang baru sekarang menyadari keajaiban batu jiwa itu.
"Aku akan bertanya pada kakak tentang hal ini" ucap Avenier ketika mengingat kakak perempuannya yang bekerja sebagai ilmuan sihir di kerajaan Mor yang sedang mengembangkan senjata sihir disana.
Homunculus itu duduk dan memandangi Avenier cukup lama dan mengeluarkan perkataan pertamanya sebagai homunculus "Kesalahan? apa maksudnya itu?"
"Sosok pahlawan kuno seribu tahun lalum dia berasal dari dunia lain dan dibuang karena dianggap kesalahan" Avenier menjelaskan saat sibuk dengan alat sihir demi menganalisis detail tubuh homunculus ciptaannya.
"Tapi sampai sekarang tidak ada satu pun sejarah yang menjelaskan dia disebut kesalahan" lanjut Avenier yang mengangguk pelan saat tak menemukan adanya energi sihi pada homunculus tersebut.
Homunculus itu mengalihkan pandangan saat Avenier begitu seksama melihat tubuhnya dia homunculus itu pun menggaruk telinga kemudian bertanya "kenapa kau berpikir aku adalah kesalahan?"
"Hanya menebak" kata Avenier dengan ekspresi datar karena fokus pada alat sihirnya.
"Waktu ingatan dari batu jiwamu sangat cocok dengan legenda itu" Avenier melanjutkan dan menunjuk bagian dada homunculus itu yang sedikit menonjol dan memunculkan cahaya ungu gelap.
"Batu jiwa..., jadi sekarang aku hidup dengan batu jiwa ini" homunculus menyentuh pelan batu jiwa itu.
"Ya, suatu batu yang memberimu jiwa untuk hidup sebagai homunculus"
"Jadi apakah kau si kesalahan?" kata Avenier dan melanjutkan pertanyaannya tadi.
Homunculus itu terdiam sesaat seakan sedang memikirkan sesuatu, setelah beberapa detik homunculus tersebut menarik nafas panjang dan berkata "aku tidak tahu, aku tidak mengingat apapun."
"Baiklah" Avenier berdiri, kemudian berbalik menuju lemari kamar tidurnya.
"Kalau begitu aku akan berkemas dan bersiap-siap untuk pergi ke ibu kota kerajaan besok" Avenier mengambil tas ransel yang cukup besar dan mengisi ranselnya itu dengan berbagai perlengkapan yang cukup untuk berpergian selama seminggu.
"Aku ingin mempersentasikanmu dengan para ilmuan sihir disana" Avenier menoleh pada homunculus itu yang bengong melihatnya berkemas.
"Siap..." homunculus itu mengangguk dengan wajah kosong saat otaknya memikirkan panggilan kepada gadis yang telah menciptakannya itu.
Homunculus itu tak sengaja menoleh pada buku catatan milik sang gadis penciptanya itu dan melihat nama Avenier disana dan mengucap.
"Avenier..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Magic Disaster
FantasySetelah ras manusia menang di perang dunia kedua antar ras manusia dan ras penyihir, ras manusia membentuk kelompok bernama AMDA (Anti Magic Disaster Agent) yang mencegah bencana sihir akibat sisa-sisa penyihir dan pahlawan kuno dengan kekuatan sihi...