Terbiasa hidup berdua dan memasak setiap hari selama lima tahun penuh, Chenle tidak bisa meninggalkan rutinitas tersebut begitu saja. Jadi, sedari pukul enam pagi, dia sudah berkutat didapur untuk menyiapkan sarapan.
"Sedikit lagi selesai, aden tunggu saja di meja makan, biar bibi yang sajikan," ucap bi Mimin.
"Gak apa-apa bi, biar adek yang selesaikan, dan jangan panggil aden, adek bukan bagian keluarga Lee. Adek sama kaya bibi," jawab Chenle seraya tersenyum.
Sedari awal Chenle mengajukan diri untuk membuat sarapan, asisten rumah tangga itu sudah menolaknya dengan keras. Karena bagaimana pun juga, Chenle adalah tamu di rumah ini.
"Adek?" sahut Renjun. Setelah selesai berpakaian dia mengetuk pintu kamar adiknya namun tidak siapa-siapa.
"Eh kakak, lihat kak, adek bikin sarapan dibantu bi Mimin," tunjuk Chenle pada piring yang sudah berisi beberapa potong sandwich.
"Den Chenle pagi-pagi udah ke dapur, bikin bibi kaget. Padahal udah bibi suruh tunggu dimeja makan, biar bibi yang masak, bibi jadi gak enak," jelasnya.
"Adek udah kebiasaan bi, jadi bibi gak usah takut. Lagipula kita lebih gak enak kalo tinggal makan aja," tutur Renjun kemudian membantu menyiapkan alat makan.
Melihat dua anak tampan dengan lihai melakukan pekerjaannya, apalagi setelah melihat Chenle memasak, membuat asisten rumah tangga itu kagum. Pasalnya tuan muda asli dikediaman Lee dilarang dengan keras mengolah makanan apapun didapur setelah membuat kekacauan hanya karena ingin memasak mie instan.
Mendengar keceriaan yang tampak asing ditelinga, Yoona buru-buru menuruni tangga untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Nak Chenle, nak Renjun, lagi apa didapur pagi-pagi gini?" dia mendekati keduanya kemudian melihat sandwich cantik tersaji diatas meja makan.
"Jangan bilang ini kalian yang buat?" tanya Yoona.
"Ini adek dan bibi yang buat, kalo saya cuman bantu siapin alat makan, tante," jawab Renjun.
"Ini aden Chenle yang buat, nyonya. Saya cuman bantu ngasih tau dimana bahan-bahannya," sanggah Mimin.
"Ya ampun nak Chenle, gak usah repot-repot. Sarapan biar bi Mimin aja yang siapkan."
"Adek udah bias─maksudnya, Chenle udah biasa buat sarapan dirumah. Ayo dicobain tante, adek yak─maksudnya, Chenle yakin pasti enak. Soalnya kata kakak gitu, hehe," tutur Chenle dengan telinga yang memerah.
Melihat Chenle tampak menggemaskan, Yoona akhirnya duduk dimeja makan. Ia melahap satu gigitan besar lalu mengacungkan jempol pada Chenle hingga membuat anak itu kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asgard
Fanfiction⧼Au Chat⧽ - Lima tahun yang lalu, Aslan sang black lion pemimpin Asgard, hilang tanpa jejak. Akan kah sang legenda kembali menaklukan jalanan? #NCT