membersihkan seluruh badannya karna habis dari kegiatan di luar bersama wanitanya.
membuka pintu kamar mandi dan melihat delyn yang sudah anteng memakan pisang kejunya, dengan mulut yang penuh dengan makanan membuat kedua pipinya seperti balon yang sedang ditiupkan...
Jean gemes sendiri melihatnya ."pelan pelan dong makannya" mengambil tisu untuk membersihkan sisa makanan yang menempel di sudut bibir wanita kesayangannya.
membuat delyn gugup akan hal itu.
(biasanya Jean juga begini ke aku, kok sekarang rasanya aneh yaa) gumamnya dalam hati"kamu mau gaa?, makan sedikit aja deh kalo ga doyan".
"kalo makan kamu boleh gaa?"
upsss, point nya 1-1
mengulang kembali ucapan delyn di atas motor ketika mereka pulang sekolah."kamu sama kak indah kemarin pacaran yaa?" tanya delyn.
mendengar itu membuat Jean melirik kearahnya dan mengangkat sedikit badan delyn untuk duduk diatas pangkuannya. memeluk tubuh delyn dan menghirup aroma kesukaannya dan mengecup lembut bahu tempat favoritnya.
"mulai deh clingy nyaa, aku nannya lohh"
"biarin begini dulu yaa, sebentar aja, aku ingin mencharger energi akuu, lowbet banget ini, 0 %"
mengangkat kepala jean dan mengecup lembut wajahnya, membuat Jean geli atas perlakuan delyn kepadanya.
chupp..
mengecup pipi sebelah kanan Jean
"yang ini berapa persen?"chuppp...
berpindah ke sebelah kirinya
"kalo yang ini berapa persen pointnya?"chupp
berpindah ke dahi jean
"kalo ini berapa yaaa?"chup chup chup
mencium lembut kedua mata dan hidung Jean..
"kalo yang ini pasti lebih besar kan pointnya?, jadi udah berapa persen sekarang energinya?"mengulum senyum kedalam, Jean menatap lekat wajah delyn di hadapannya.
" 5% kayaknya" jawab Jean
" iiii jean, itu mah kamunya aja yang moduss" delyn mencubit gemes pipi jean..
membuat Jean tertawa kecil mendengarkannyaa.
"yang kamu lewatkan itu point nya lebih besar dari yang kamu cium sebelumnya"
damnnnn..
merah di pipi delyn terlihat sangat jelas apa yang Jean ucapkan tadi?
dia ga salah dengar kan?"udah ah, aku mau tidur aja sekarang" berdiri dari pangkuan Jean, berjalan kearah kasurnya dan membungkus dirinya di dalam selimut...
tidur di samping delyn yang memunggunginya, tidak ada percakapan di antara keduanya, canggung sekali rasanya..
"sini deh ngadap ke aku bobonyaa"
Jean yang tidak tahan dengan keheningan menyelimuti diantara mereka berdua.
membalikkan tubuh delyn , tidak memerlukan tenaga sama sekali, karna delyn menyetujui akan hal ituu.meletakkan sebalah tangan nya di bawah kepala delyn sebagai bantalan untuk tidur wanita kesayangannya itu. sudah menjadi kebiasaan mereka ketika tidur bersama..
menghirup wanginya aroma tubuh dan parfum Jean, membuat delyn mengeratkan pelukannya..
wangi yang soft, vanilla, delyn sangat menyukainya."kamu belum jawab pertanyaan aku tadii" delyn mendongak keatas untuk melihat Jean..
menarik nafas dengan berat, Jean menundukkan kepala, mempertemukan matanya dan mata indah milik delyn.
"kalo belum siap crita gapapa kok, aku ga maksa, aku cuma nanya aja, klo kamu ga mau jawab gpp aku mah."
secepat kilat mengeratkan kembali pelukannya kepada delyn karna wanita itu melonggarkan pelukan mereka..
"mau sebanyak apapun orang di dunia ini, kalo aku maunya cuma kamu, orang itu bisa apaa?, kedekatan aku sama indah bukan hal yang perlu kamu tanyain lagii, aku ga ada hubungan apa apa sama dia. aku juga engga tau perasaan aku ke dia bagaimana ketika kami dekat, aku emg udah dekat banget sama dia, tapi perihal jatuh cinta sudah berulangkali kurasa, namun mengenai jatuh-sejatuhnya dan cinta- secintanya cuma sama kamu.
apapun tentang kamu sudah menjadi hal yang paling aku suka, kamu ga perlu khawatir tentang perasaan aku, semuanya masih tentang kamu, walaupun sedikit yang berbeda antara kitaa, tapi apapun itu hanya kamu yang aku mau, jalani aja dulu, kedepannya biar jadi tanggung jawab diri aku, kamu ga perlu jadi orang lain kalo udah bersamaku, jadi diri kamu sendiri lebih penting, jangan takut akan hal yang kamu lakuin ke aku, apapun itu asal kamu orangnya aku terima."mencium lembut pucuk kepala delyn
membuat delyn menutup matanya, kehangatan diri Jean membuat dia benar benar nyaman berada di pelukannya."tapi maafin aku yang ga bisa menerima perasaan kamu" ucap delyn begitu takut.
"aku kan udah pernah bilang ke kamu, aku ga maksa soal itu, aku juga engga mau kalo kamu sampai menerima aku, aku cuma jagain kamu, kamu selalu ada di samping aku aja udah cukup bagi aku lynn..
jangan merasa aku memaksa kamu untuk itu, jika kamu sudah bisa jatuh cinta ke orang lain, bilang ke aku yaa, biar aku tau harus bersikap seperti apa, aku salah satu orang yang bakal support kamu".lagi lagi air mata sialan itu lolos jatuh begitu saja, membuat delyn mencium lembut kedua mata milik jeann..
nthlah, soal wanita kesayangannya ini, Jean begitu lemahh.
" bobo yaa, udah larut banget inii, besok kita sekolah"
masih dalam keadaan nangis jean mendekap kembali tubuh yang pas untuk di peluk ituu."cengeng ih, delyn ga sukaa"
"cium duluu, biar aku berhenti nangis nyaa" melipat bibir atasnya, menatap dalam mata milik jean , membuat delyn gemes sendiri melihatnya.
sekarang tukar posisi, tangan delyn yang menjadi bantalan Jean, mengeratkan kembali pelukannya, nyaman benar nyaman untuk mereka.
chup chup chupp..
"selamat tidur bayiii"too be continued...
jangan lupa vote yaa gyss
makasih dukungannya, maaf kalo cerita nya g nyambung, lagi dan lagi ini cerita nyata yang aku alami yaa..
maaf kalo banyak typo yawwww..
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU
Teen Fictionmelihatnya masih ada, meski bukan milikku lagi. "masih amat senang sekali"