Jung's

102 12 0
                                    

Hai, pada kangen gak ya?

Hari ini, adalah hari yang benar benar special bagi Haechan. Karena hari ini, adalah hari pernikahannya dengan Mark. Haechan dilamar satu minggu yang lalu sama Mark. Tepat pada saat hari kelulusan Haechan. Tapi tenang, bukan lulus SMA kok, Haechan sudah lulus kuliah. Sebenernya Haechan masih agak kaget pas tau kalau dia nikah seminggu setelah itu, dia kira bakalan sebulan dua bulan, ternyata semuanya udah disiapin sama papi Jae sama bubu Tae. Mulai dari gedung, makanannya, dekornya, undangannya, semua dah pokoknya udah di siapkan sama pak kepala keluarga Jung. Makanya pas Haechan dilamar sama Mark, mereka tinggal fitting baju aja.

Kalau Jeno, dia udah nikah duluan sama Jaemin 7 bulan yang lalu. Nungguin Mark nikah kelamaan katanya, makanya dia nikah duluan sama Jaemin. Hendery sama Xiaojun aja anaknya udah 3 setengah tahun, sedangkan Mark? Belum nikah sama sekali pada saat itu. Mark gak mau Haechan nikah dengan keadaan terpaksa, takut nanti rumah tangganya malah bermasalah dan berujung cerai. Makanya, Mark nikahin Haechan sesuai dengan kemauan Haechan, saat dia sudah lulus.

"Wih, akhirnya nikah juga Chan. Selamat ya" Ucap Yangyang, salah satu teman Haechan. Kalian inget Yangyang kan? Yang bapaknya selingkuh itu. Nah, Yangyang sekarang udah jadi nyonya besar di perusahaan suaminya, Qian Kun. Jadi sekarang, kerjaan Yangyang tinggal duduk di sofa sambil nemenin Kun kerja aja sudah dapat uang. Tapi alasan Yangyang nikah sama Kun bukan karena duit kok, dia juga gak mau boros boros pakai uang suaminya, padahal Kun santai aja asal yang habisin duitnya itu suami manisnya.

"Makasih ya nyonya. Dilihat lihat, Qian mini nya belum ada nih?" Jawab Haechan.

"Baru nikah setahun Chan. Yakali langsung muncul. Kan nggak begitu. Tapi doakan aja secepatnya" Kali ini Kun yang menjawab.

"Amin. Tapi cepet cepet ya kak Kun? Chan mau nyoba gendong dedek bayi" Ucap Haechan. Mark melirik kearah Haechan.

"Iya Chan. Eh Chan aku laper, aku makan ya?" Tanya Yangyang

"Makan aja sana. Ga ada yang ngelarang Yang. Mau kamu nambah banyak juga gapapa, asal gak dibawa pulang semuanya aja" Jawab Haechan

"Bener ya? Yaudah ah, ayo kak!" Yangyang menggandeng tangan Kun, lalu turun dari atas panggung untuk mengambil makan.

"Kita juga bisa bikin dedek bayi tau Chan. Mau nyoba nanti malam nggak?" Ucap Mark berbisik pada telinga Haechan. Haechan yang mendengar pun memukul kepala Mark.

"Ngomong apa tadi? Ulangin coba" Jawab Haechan dengan ekspresi marah kearah Mark.

"Nggak jadi sayang" Mark menyender pada bahu Haechan.

Tak terasa, malam telah tiba. Kini, Haechan dan Mark sedang duduk dan bersantai di atas kasur sambil menonton TV. Acara pernikahan mereka sudah selesai sejak tadi sore, makanya mereka bisa santai sekarang.

"Kak, kenapa kakak mau nikah sama aku?" Tanya Haechan yang sedang bersandar di dada Mark.

"Ya karena kamu itu kamu. Kenapa memangnya?" Jawab Mark

"Berarti kakak gak cinta sama aku? Kakak nikah sama aku karena aku adalah aku kan? Bukan karena cinta? Ah tau gitu mah Chan gausah nerima lamaran kakak kemaren. Toh kakak juga gak cinta sama Chan" Mark menepuk jidatnya begitu mendengarkan ucapan Haechan

"Ya ampun sayang.. Kakak kelihatan kurang sayang dan cinta apa lagi sama kamu? Kalau kakak gak cinta sama kamu mana mau kakak pacaran sama kamu sampai 4 tahun habis itu kamu kakak nikahin kamu. Kakak kelihatan kurang cinta ya? Apa kakak ugal ugalan aja kayak abang Dery mu itu ya? Menurut adek cocok gak kalau kakak ugal ugalan kaya gitu?" Tanya Mark kembali memainkan rambut dan pipi berisi Haechan.

"Gak deh. Kakak gak cocok kayak bang Dery" Jawab Haechan.

"Sayang. Mau eskrim gak?"

"Eskrim apa? Jangan aneh aneh loh kak. Bisa aja Chan getok kepala kakak disini"

"Aneh apanya? Orang kakak mau ke dapur ambil eskrim. Awas dulu kamunya, kakak mau ke belakang" Mark bangun dari Kasur lalu pergi ke dapur untuk mengambil eskrim.

Beberapa menit kemudian, Mark kembali ke kamar sambil membawa dua eskrim, satu rasa coklat dan satu lagi rasa vanilla. Haechan tertawa kecil begitu tau sang suami benar benar membawakannya eskrim. Dia pikir, Mark akan memberinya sesuatu yang aneh. Mungkin ini efek samping perkataan Mark tadi pagi. Makanya Haechan berpikiran negatif tentang eskrim. Apalagi yang bertanya soal eskrim itu Mark sang suami, jadi lah Haechan berpikiran negatif soal eskrim.

"Eskrim beneran ternyata. Syukur deh" Ucap Haechan. Mark menatap Haechan lalu dia bertanya pada Haechan.

"Sayang pikir eskrim apa memangnya? Kamu mikir yang itu ya?" Tanya Mark dengan senyum yang sedikit mencurigakan.

"Ih apaan. Enggak ya, Chan gamau" Tolak Haechan. Mark berjalan kearah Haechan lalu duduk di sebelah Haechan.

"Ya sudah kalau kamu gak mau. Kakak gak maksa buat malam ini kok. Kakak nunggu kamu siap aja, kakak mau make love yang beneran make love biar kamu juga enjoy" Ini nih, salah satu sifat Mark yang Haechan suka banget. Dari awal pacaran, Mark gak pernah maksa Haechan buat ngelakuin sesuatu, karena Mark takut Haechan malah gak suka dan berujung gagal. Maka dari itu, setiap Mark mau melakukan sesuatu yang sekiranya butuh persetujuan dari Haechan, dia pasti cari waktu yang tepat agar Haechan menyetujuinya.

"Kamu mau rasa Coklat atau Vanilla? Kakak terserah aja, kamu pilih duluan" Ucap Mark menawarkan eskrim yang tadi dibawa nya.

"Kakak aja yang pilih. Chan terserah aja yang mana, kan kakak yang bawa" Jawab Haechan.

"Kakak yang coklat ya? Boleh kan?" Tanya Mark pada Haechan.

"Ya boleh dong kak. Kenapa gak boleh. Siniin eskrim vanilla Chan" Jawab Haechan sambil meminta eskrim yang masih berada di tangan Mark. Mark pun memberi eskrim yang ada di tangannya pada Haechan.

"Kak. Maaf ya, Chan masih belum siap soal begituan. Kak Mark pasti kecewa, soalnya biasanya momen kayak begini momen yang paling ditunggu sama para dominant kan?" Ucap Haechan sambil memakan eskrim nya.

"Enggak sayang, kakak gak masalah sama sekali kalau kamu belum siap. Kamu tadi dengar perkataan kakak kan? Yang kakak bilang kalau kakak mau make love sama kamu tapi yang benar benar make love? Kakak gak mau maksa kamu kalau kamu belum siap buat make love. Karena kakak takut kamu malah gak suka dan nanti ujungnya malah gagal. Pokoknya kamu jangan pikirin soal itu ya sayang?" Jawab Mark sambil mengelus kepala Haechan.

"Kak, makasih ya udah pilih Chan jadi pendamping hidup kakak" Ucap Haechan.

"Kakak juga makasih sama kamu uadah percaya sama kakak. Udah deh, cepat habiskan eskrimya setelah itu bersih bersih lalu tidur ya?" Ucap Mark. Haechan hanya mengangguk mendengarkan perkataan Mark.

Selang beberapa menit, Haechan pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih dan pergi tidur. Keluar dari kamar mandi, Haechan merebahkan dirinya di atas kasur. Sekarang gantian Mark yang masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Keluar dari kamar mandi, Mark melihat Haechan yang sudah tertidur di atas kasur. Mark ikut merebahkan dirinya di samping Haechan kemudian memeluk Haechan yang bahkan terlihat tidak terusik sama sekali dengan pergerakan Mark. Mark mengecup kening Haechan lalu ikut menyusul Haechan ke alam mimpi.

ㅤㅤ͏ㅤ
ㅤㅤ͏ㅤ
ㅤㅤ͏ㅤ
[END]

Xixixi, hello gays. Ak membawa bonchap. Soalnya ak kangen sama projek yang satu ini huhuu.. makanya aku lanjutin bikin bonchapnya. Aku masih belum kepikiran soal projek selanjutnya. Udah ada sebenarnya, cuma masih di draft gatau mau di apain. Punya saran ga, next project mending ship nya siapa?

ANAK PAK JO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang