✨. 20 : Broken Inside Out

43 5 34
                                    


⚠️⚠️⚠️ WARNING?!!! CHAPTER INI BERISI  KEKERASAN, KATA-KATA KASAR, TIDAK UNTUK DITIRU, PLEASE BE WISE?!!!" ⚠️⚠️⚠️

***

"I just want to scream loud as hell to take away all of my problems and pain. And I'll be better, I'm so f**king tired of crying!"

***

"Lintar kenapa sih? Kayak yang kesel gitu?" tanya Bulan bingung melihat ekspresi wajah Lintar yang tidak menyenangkan sejak datang ke kelasnya tadi.

"Nothing!" jawabnya ketus sambil terus menyendok makan siangnya dengan kasar.

Bulan merasa bingung, sedangkan Bintang yang duduk di sampingnya berusaha untuk menahan tawanya.

"Ada apa sih, Bi? Kamu jahilin Lintar lagi? Kali ini apa?" Penasaran, kali ini Bulan bertanya kepada Bintang.

"Lintar emang lagi kesel, tapi bukan karena aku jahilin. Dia kesel karena ada murid baru di kelas kita yang genius parah kayaknya, jadi ya begitulah lah. Kamu tahu sendiri kan dia selalu sensitif sama orang-orang yang cerdas. Dulu juga kan sama aku begitu," jawab Bintang sambil menatap jahil ke arah sahabatnya yang mudah sekali emosi itu.

Lintar semakin terlihat kesal. Lagi, dia menghela nafas panjang. "Apaan sih, Bi? Aku ngga pernah kayak gitu ya sama kamu, kamunya aja yang suudzon," komentarnya tidak terima. Bintang hanya tersenyum, tanpa membalas. Dia memutuskan untuk fokus kembali dengan makanannya.

"Oh, jadi murid baru yang pernah kamu ceritakan waktu itu baru masuk hari ini dan benar-benar masuk di kelas kalian?" Bulan terus saja bertanya, apalagi setelah Bintang mengatakan jika ada murid baru di kelas mereka.

"Hmmm," tanggap Bintang sambil mengunyah makanannya.

"Cewek apa cowok?"

"Kalo cewek mungkin Lintar ngga akan sekesal itu."

"Berarti cowok ya? Baguslah. Dengan begitu aku akan tetap menjadi yang paling cantik di squad ini!" kata Bulan dengan penuh kebanggaan.

"Pede banget," cibir Lintar sambil memutarkan kedua bola matanya.

Plak!

Tanpa permisi Bulan melayangkan satu pukulan yang cukup keras di bahu Lintar, seperti yang biasa dia lakukan ketika sedang kesal kepadanya ataupun Bintang. "Menyebalkan sekali!"

"Kamu akan selalu menjadi yang paling cantik Bulan. Dengan atau tanpa ada perempuan lain di circle kita," batin Bintang sambil menatap teduh sahabatnya yang cantik itu, bahkan dia masih terlihat cantik walaupun sedang marah sekalipun.

"Yang menyebalkan itu si murid baru itu. Sok keren, sok dingin, anti sosial juga kayaknya, kaku, ngga bisa senyum juga. Intinya dia sangat menyebalkan. Bahkan dia mengabaikan seorang Bintang yang sudah memberikan coklat sebagai ucapan selamat datang untuknya. Jika aku gambarkan lebih jelas dia itu seperti apa, dia itu berbanding terbalik dengan Bintang. Kamu lihat saja Bintang, nah si anak baru itu kebalikannya!" jelas Lintar panjang lebar, dia benar-benar terlihat kesal.

"Jangan kayak gitu, Lintar. Sudah kubilang kalau dia masih butuh beradaptasi, wajar saja kalau dia sekarang seperti itu. Mungkin dia memang tidak sehangat namanya, tapi aku rasa dia adalah orang yang baik," komentar Bintang.

"Iya, aku juga mikirnya dia anak yang baik sih. Tapi frozen, jauh banget sama arti namanya!"

Bintang terkekeh. "Ngga sadar diri banget."

"Hah?" Lintar terlihat bingung dengan perkataan Bintang.

"Never mind!"

"Dih!"

STARLIGHT [Choi Beomgyu] ✧TXT✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang