Ketegaran

2.4K 29 2
                                    

Jingga POV

"Kau gak boleh diam aja, Ngga! Tegur Krisna! kau ini dianiaya lahir batin, Ngga!!!!" ujar Nisa, yang menurutku sangat berlebihan.

"Udahlah, Nis. Sejak awal aku juga udah tahu dia begitu. Jadi untuk apa ku tegur? Toh dia akan tetap pergi juga." ujarku sambil menghela nafas. "Lagian uda jadi resikoku, Nis. Aku udah nerima dia jadi pacarku, jadi aku harus nerima dia apa adanya." lanjutku. Sebelum Nisa membantah aku sudah lebih dulu menyela, "Aku yakin, dia sebenarnya gak bermaksud melukaiku kok. Dia sayang aku, Nis!" aku tersenyum melihat sahabatku ini manyun. "Terserah!!!!! Tapi awas kalo aku liat kau nangis gara-gara Krisna. Bakalan aku mutilasi dia!" anam Nisa.

Well, inilah aku. Jingga. Gadis manis, polos, dan sedang jatuh cinta pada seorang playboy bernama Krisna. Dan bukan hanya itu, aku dan Krisna sudah pacaran selama 1 setengah tahun. Selama itu pula dia berkencan dengan banyak wanita dibelakangku. Walaupun aku tahu, tapi aku selalu menutup mata. Hanya karena 1hal yang kuyakini, Krisna punya alasan atas semua perbuatannya.

Kedengarannya memang munafik, tapi memang begitu kenyataannya. Pasti Krisna punya alasan kenapa dia mempermainkan wanita. Mungkin suatu saat nanti dia akan cerita Padaku.

Dan sekarang disinilah aku berada, ditaman kota bersama Nisa. Harusnya aku saat ini bersama Krisna, merayakan ulang tahunku. Tapi tiba-tiba saja dia membatalkan pertemuan kami. Aku sudah paham, pasti dia sedang mengantar Jesica, Claire, Atau siapalah pacar-pacarnya yang hobi belanja itu.

Apa aku boleh kecewa? tentu boleh kan?! tapi aku hanya diam. menerima semua perlakuannya. memaafkan semua kesalahannya.

Dering hapeku membuyarkan lamunanku tenTang pujaan hatiku, Krisna.

Yaaah,,,dasar Panjang umur. baru juga dilamunin, dia udah sms.

From: SweetHeart

'Mut, kau beneran gak marah kan?'

Kuhela nafas. Bohong kalau aku gak marah. tapi sebisa mungkin kutahan amarahku.

To: SweetHeart

'g kok,'

Lama aku menunggu balasan darinya, dan hasilnya lagi-lagi KECEWA.

Ya sudahlah.

"Ngga, pulang yuk. Ngantuk! Hoaaaaaeemmm" ajak Nisa.

Aku hanya mengangguk.

***

Krisna POV

Sudah jam 9 malam, apa Jingga masih ditaman, ya? Apa aku kesana aja?

Ah, biar sudah. Lagipula ini sudah malam. Pasti dia udah pulang. Tapi kok perasaanku gak enak ya??

Jingga, maaf ya kalau aku membuat kau sedih lagi. Tapi...ah sudahlah. Ini memang harus kulakukan!

***

Author POV

2 Minggu kemudian.

"Hai, Jingga, kan?!" tanya seorang lelaki paruh baya pada Jingga yang tengah membaca novel ditaman kota-tempat favoritnya.

"iya, saya Jingga. Anda siapa?" Jingga tampak waspada. siapa tau orang ini agen penjualan wanita. hiii serem... pikir Jingga.

"Perkenalkan, saya Neo." ujar lelaki tersebut sambil mengulurkan tangan.

Jingga menjabat tangan lelaki tersebut seraya berkata "iya, apa kita saling mengenal, pak Neo?"

"oh, tidak. aku mengenal ibumu. Regina. dia temanku semasa SMA. aku mengenali wajahmu karna ibumu pernah memperlihatkan fotomu padaku saat reuni SMA 2 tahun yang lalu. bagaimana kabarnya sekarang? sudah lama aku Tak berjumpa dengannya." ujar lelaki bernama Neo tersebut.

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang