I'm Win

1.7K 63 21
                                    

Aku duduk disofa kamarku. Aku terkikik geli saat mendapat sms dari Jingga. Haha, dia pasti sudah mengetahui keonaran yang kubuat di NOG (Number One Group).

Ok. Baiklah. Aku harus segera beranjak dari sofa nyamanku ini. Aku akan segera menemuimu calon istriku, sayang!

***

Di kafe.

Sudah 30 menit lebih aku menunggunya. Dan belum nampak juga batang hidungnya. Awaz saja kalau dia datang, ku hajar habis-habisan kau, Kris.

***

Aku berada dijarak yang cukup dekat dengan meja Jingga. Namun dia tidak menyadari kehadiranku. Berulang kali dia melihat jam tangannya, sesekali mengaduk minumannya dengan sedotan, kemudian mengerucutkan bibirnya. Ya ampun! Manis sekali.

Kau masih menungguku ya?? haha. Setia sekali kau ini. Ah, Jingga. Kau tetap Jinggaku yang dulu. Yang selalu sabar menantiku. Kita lihat, seberapa sabar kau menantikan calon suamimu ini, Jingga.

***

Ini sudah 1 Jam lebih. Dan Krisna belum juga datang.

Aku menghela nafas panjang. Putus asa. Lelah sekali aku.

"Harusnya kau melihat sekelilingmu, jadi kau bisa tahu aku sudah dari tadi aku memperhatikanmu dari meja No. 5." ujar seseorang-krisna-sambil memelukku dari belakang. Sejujurnya aku merasa nyaman. Benar-benar nyaman. Tapi dengan segera aku melepaskan pelukannya. Aku lelah, dan tidak ingin berdebat dengannya. Entahlah, padahal tadi aku benar-benar ingin marah padanya gara-gara ulahnya di NOG. Dan lagi mengetahui dia sudah datang dari tadi tapi tidak menemuiku, harusnya aku marah, kan? Tapi aku hanya menghela nafas panjang. "Aku mau pulang, Kris." Aku menatapnya.

"Selamat malam" Lanjutku sambil melangkahkan kaki keluar kafe.

Dia pikir dia siapa? Mempermainkanku seenaknya. Tanpa kusadari air mataku jatuh. Aku benar-benar lelah dengan semua ini.

"Maafkan aku..." Dia menjejari langkahku. Tapi aku justru melangkah lebih cepat meninggalkan dia. Dia tidak mengejarku, hhh..dari dulu juga selalu begitu kan?

Kenapa aku masih heran?

***

Aku tak bisa fokus mengerjakan karyaku. Laptopku menyala dan aku mengabaikannya. Kopi dan biskuit yang selalu jadi temanku sekarang terasa tak menarik. Fikiranku melayang jauh.

KRISNA

Ya hanya Krisna yang ada di fikiranku. Apa iya, aku masih mencintainya? Perasaan itu sudah ku kubur dalam-dalam.

Dan lagi sikap dia yang menyebalkan, membuatku semakin ingin mengubur perasaan itu.

Aku tak tahu apa yang dipikirkan Krisna. Konyol sekali perbuatannya itu. Berjam-jam aku menunggunya untuk membicarakan keonaran yang dia buat di NOG, tapi dia malah mengerjaiku. Menyebalkan.

Hapeku berdering, Kulihat dilayar hapeku privat number. Siapa sih?

"Ya, halo?"

"Besok fiting gaun pengantin, jam 10. Aku jemput. Kau tidak usah kerja. Love u. muah"

Cklek!

Hah? apa maksudnya? Dari suaranya aku tahu itu Krisna. Dasar aneh! Aku hanya menghela nafas. Toh, aku tidak mungkin bisa menolak.

Tanpa kusadari aku tersenyum. Tulus.

***

Luar biasa, gaun itu begitu pas ditubuhnya. Manis sekali...Haaah...Anugerah.

Aku memandangnya terus, tanpa pernah bosan. Tiba-tiba saja aku teringat ulahku tempo hari iang membuat Jinggaku marah dan tak mau bicara denganku. Sampai sekarang. Tega. Tapi aku jauh lebih tega, demi mendapatkannya.

flashback

"Kau yakin mau menempel itu, El?" Sepupuku Wahyu, bertanya. Wajahnya menampakkan kekhawatiran. " Jingga pasti marah padamu, El." Lanjutnya.

Aku menyeringai, senyum devilku berkembang. "Tentu saja."

"Gila."

"Kau benar, Yu. Aku memang gila. Gila padanya, pada Jinggaku, mimutku."

"Tapi cara ini membuat dia akan lebih membencimu." Wahyu menasehatiku. Sok tua banget! ups! sok tau maksudku.

"Benci dan cinta itu hanya dibatasi kaca tipis. Mudah untuk dipecahkan." Jelasku pada Wahyu, sambil ku angkat sebelah alisku dan ku kusunggingkan senyum devilku. Hahaha.

***

"Pengumuman apa, Pak?" Seseorang membuatku menghentikan kegiatanku.

Oh, Mbak Niken ternyata. "Pengumuman iseng, Mbak." jawabku sambil tersenyum.

Mbak Niken membaca sebentar dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Mungkin maksudnya untuk meredam suaranya. Kemudian perlahan Mbak Niken bertanya padaku "Lho?? Auryn dan Pak Rafael??" Aku hanya tersenyum sambil memandang pengumuman yang baru saja kutempel. "Ya begitulah."

Pengumuman itu memang konyol, tapi mujarab.

'TELAH BERTUNANGAN, DAPUNTA KRISNA RAFAEL DENGAN AURYN NAJINGGA.'

LOVE U JINGGA...

Flasback end.

***

"Kau sudah makan?" Tanya Krisna padaku saat kami dalam perjalanan pulang dari fiting gaun pengantin.

Aku hanya menoleh padanya dan aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban.

Dia tetap fokus menyetir, tiba-tiba dia menepikan mobilnya. Memposisikan badannya menghadapku. "Kau masih marah?" tanyanya. Aku menggeleng. "Lalu, kenapa tidak mau bicara denganku?" Lanjutnya. Aku hanya mengedikkan bahu.

Dia mendesah pelan. Mengacak rambutnya dengan kedua tangannya. "Kau ini, ck! apa maumu, Ngga?"

Aku mengedikkan bahuku. Lagi.

"Baiklah, sepertinya aku punya cara untuk membuatmu bicara." katanya sambil menyeringai.

Kenapa perasaanku jadi tidak enak? Wait?! kenapa wajah Krisna semakin dekat? Kenapa aku tidak bisa bergerak? Astaga. Kenapa aku ini?

"Masih belum mau bicara?"

Hidung kami sudah besentuhan. Astaga, tubuhku lemas. Wajahku panas. Aku memejamkan mataku, tidak tahu harus bagaimana. Dan tiba-tiba kurasakan sesuatu yang lembut dan hangat dibibirku. Sesuatu berusaha masuk dalam bibirku. Aku diam, pasrah. Aku mulai menikmatinya. Kurasakan lumatan itu lebih dalam. Tangan Krisna mendekap wajahku. Aku terlena.

***

Aku tahu dia masih mencintaiku, dia membalas ciumanku. Dia bahkan menutup matanya. Jingga, kau sudah kalah sejak awal. Bagaimanapun kau berusaha lari, kau akan tetap kembali padaku.

Aku melepas ciumanku, dia terengah. okay, aku terlalu liar. Mungkin.

"Ayo pulang!" katanya sambil menunduk. Tapi aku tahu dia merona. Benar kan apa kaTaku?! Aku bisa membuat dia mau bicara lagi denganku, walaupun dengan cara yang sedikit vulgar. Hehe.

Aku kembali melajukan mobilku dengan hati berbunga-bunga ,sampai pada saat Jingga menerima telfon yang membuat hatiku robek!

"Iya Jun...Aku tahu...iya-iya besok....hahaha...oh ya? mau berapa anak?...apa??...hahaha fantastik...oke, bye."

Cklek!

Jun?? Siapa lagi kalau bukan Si kampret Arjuna. Dan apa tadi? Anak? Hei, apa maksudnya ini?

***

Jeng jeng!!! Maf sodara-sodara...sudah lama tidak update. semoga tidak mengecewakan ia??

oia, ceritanya emang kubuat ngegantung, mw gmn lg? otak saya emang gini. ska bkin org pnsaran. hehe. Oia, saya masih eror lho...jadi kalo ada yang aneh, ia maaf...

^,<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang